Lihat lebih banyak

Nilai Investasi Tesla dalam Bitcoin Diperkirakan Menyusut US$440 Juta pada Akhir Kuartal II/2022

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Nilai investasi Tesla dalam Bitcoin pada laporan keuangan kuartal II/2022 menghadapi penurunan US$440 juta di tengah tren negatif pasar kripto.
  • Tesla sebelumnya membeli Bitcoin senilai US$1,5 miliar, berdasarkan catatan laporan keuangan pada kuartal I/2021. 
  • Sejauh ini, harga Bitcoin telah turun sekitar 60% dari level US$46.700 pada awal tahun 2022 dan merosot hampir 75% dari level ATH pada November 2021.
  • promo

Nilai investasi Tesla dalam Bitcoin pada laporan keuangan kuartal II/2022 menghadapi penurunan US$440 juta di tengah tren negatif dalam market kripto yang belum reda.

Perusahaan kendaraan listrik yang dipimpin oleh Elon Musk ini sebelumnya membeli Bitcoin senilai US$1,5 miliar, berdasarkan catatan laporan keuangan pada kuartal I/2021. 

Ini merupakan langkah dalam upaya untuk mengkonversi sebagian dari cadangan kas mereka dalam cryptocurrency nomor satu di dunia. Selain Tesla, sejumlah perusahaan public yang telah mengubah sebagian dari cadangan kas mereka menjadi Bitcoin termasuk MicroStrategy yang dipimpin Michael Saylor, Block Inc. yang dipimpin Jack Dorsey, hingga crypto exchange Coinbase.

Namun, pertaruhan perusahaan yang telah go public di Nasdaq ini telah mengalami tekanan dalam beberapa bulan terakhir, bahkan harga Bitcoin sempat merosot tajam ke level US$17.744,9 pada 19 Juni 2022. Peristiwa ini merupakan yang pertama kalinya bagi Bitcoin sejak November 2020.

Pada akhir bulan Juni atau hari terakhir bagi laporan keuangan kuartal II/2022, harga Bitcoin yang menyentuh level sekitar US$19.000 turut membuat investasi BTC milik tesla menyusut menjadi sekitar US$820 juta.

Pukulan Keras di Market Kripto & Bisnis Tesla

Padahal, perusahaan ini mencatat kepemilikan Bitcoin mereka bernilai US$1,26 miliar pada kuartal I/2022, sementara nilainya di market sekitar US$1,96 miliar. Meski demikian, praktik akuntansi membuat Telsa tidak bisa mencatat keuntungan atas investasinya sampai itu dijual.

Ini berarti, Tesla kemungkinan akan mencatat penurunan pada kepemilikan Bitcoin mereka sekitar US$440 juta atau setara dengan 7% dari total laba tahunan perusahaan pada 2021.

Sejauh ini, harga Bitcoin telah turun sekitar 60% dari level US$46.700 pada awal tahun 2022 dan merosot hampir 75% dari level all-time high (ATH) atau tertinggi sepanjang masa pada November 2021.

Kenaikan suku bunga dan inflasi telah menumpulkan minat pada Bitcoin, sementara harga jual terpukul oleh serangkaian krisis di market kripto termasuk para pemain penting yang terlibat di dalamnya, mulai dari proyek Terra, Celsius Network, Three Arrows Capital, Babel Finance, BlockFi, Voyager, CoinFLEX, dan lain sebagainya.

Tesla telah kehilangan 44% nilainya tahun ini di tengah aksi jual yang meluas dan karena perusahaan Elon Musk telah berjuang untuk memenuhi permintaan. Sebagian karena Covid-19 yang memicu lockdown di Shanghai, China; sehingga membuat pabrik Gigafactory di sana ditutup.

Rincian Nilai Bitcoin Milik Tesla 

Sebagai informasi, Tesla mengumumkan membeli Bitcoin pertama kalinya senilai US$1,5 miliar pada 8 Februari 2021. Hal ini terjadi setelah pada Januari 2021, Tesla memperbarui kebijakan investasi yang memberi mereka lebih banyak fleksibilitas. 

Tesla dapat lebih mendiversifikasi dan memaksimalkan return dengan menginvestasikan sebagian dari kas perusahaan dalam aset cadangan alternatif tertentu. Aset cadangan alternatif tersebut; termasuk: aset digital, emas batangan, dana yang diperdagangkan di bursa emas, serta aset lainnya sebagaimana ditentukan di waktu yang akan datang.

Kemudian, dalam laporan keuangan kuartal I/2021 yang dirilis pada 26 April 2021, Tesla menjelaskan bahwa mereka menjual sebagian Bitcoin mereka yang bernilai US$272 juta, sehingga kepemilikan mereka menjadi US$1,311 miliar.

Dalam laporan keuangan pada kuartal II/2021 yang berakhir pada 30 Juni 2021, Tesla melaporkan bahwa nilai Bitcoin yang mereka miliki masih setara US$1,311 miliar. Tesla tidak membeli atau menjual aset digital yang mereka miliki pada periode ini.

Memasuki kuartal 3/2021, Tesla kembali tidak menambah atau mengurangi kepemilikan Bitcoin mereka. Namun, mereka perlu melaporkan penurunan nilai Bitcoin yang mereka miliki sebesar US$51 juta untuk mencerminkan penurunan harga pada saat itu. Hal ini membuat posisi nilai Bitcoin yang mereka miliki menjadi setara US$1,260 miliar.

Sempat Realisasikan Keuntungan dari Bitcoin

Terkait hal ini, Tesla menjelaskan bahwa aset digital dianggap sebagai aset tak berwujud yang berumur tidak terbatas berdasarkan aturan akuntansi yang berlaku. 

Oleh karena itu, ketika terjadi penurunan di bawah nilai tercatat Tesla untuk aset tersebut setelah pembelian, maka akan mengharuskan mereka untuk mengakui adanya penurunan nilai tersebut. Sementara itu, Tesla tidak dapat membuat revisi untuk kenaikan harga sampai aksi penjualan dilakukan.

Untuk setiap aset digital yang dimiliki sekarang atau di masa depan, biaya ini dapat berdampak negatif terhadap profitabilitas Tesla pada periode ketika penurunan nilai tersebut terjadi dan bahkan jika nilai market keseluruhan aset ini meningkat. 

Dalam laporan keuangan tahun 2021, Tesla mengaku bahwa nilai tercatat aset digital Tesla adalah US$1,26 miliar, yang mencerminkan penurunan nilai kumulatif sebesar US$101 juta diakibatkan oleh perubahan nilai tercatat Bitcoin.

Tesla mengaku sempat merealisasikan keuntungan sebesar US$128 juta sehubungan dengan penjualan sebagian kepemilikan Bitcoin pada bulan Maret 2021. Keuntungan tersebut disajikan setelah dikurangi kerugian penurunan nilai dalam restrukturisasi dan lainnya dalam laporan operasi konsolidasi. 

Adapun fair market value (FMV) atau nilai pasar wajar dari kepemilikan Bitcoin Tesla per 31 Maret 2022 adalah US$1,99 miliar. Sebagai catatan, fair market value merupakan nominal uang yang bersedia dibayarkan market untuk Bitcoin pada waktu tertentu.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori