Trusted

Dukung Blockchain PoS Lebih Aman, Obol Labs Dapat Pendanaan US$12,5 Juta dari Pantera Capital

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Obol Labs sukses meraup dana segar US$12,5 juta atau sekitar Rp188,6 miliar.
  • Putaran pendanaan seri A ini dipimpin oleh Pantera Capital dan Archetype.
  • Tujuannya untuk akselerasi penerapan Distributed Validator Technology (DVT) dalam penskalaan Ethereum.
  • promo

Di tengah kondisi yang masih menantang, Obol Labs berhasil mendapatkan kepercayaan dari investor global. Perusahaan infrastruktur blockchain ini sukses meraup dana segar US$12,5 juta atau sekitar Rp188,6 miliar dalam putaran pendanaan seri A yang dipimpin oleh Pantera Capital dan Archetype.

Hal ini membuktikan bahwa kepercayaan dan minat investor akan pemanfaatan teknologi blockchain masih menyimpan potensi yang sangat tinggi. Adapun dana segar ini akan digunakan untuk mengakselerasi penerapan Distributed Validator Technology (DVT) dalam penskalaan jaringan Ethereum.

Beberapa investor lainnya, seperti BlockTower, Nascent, Placeholder, Spartan, hingga IEX turut berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini. Tidak mau ketinggalan, investor lawas perusahaan seperti Coinbase Ventures dan Ethereal Ventures ikut masuk membenamkan investasi lanjutan. Pendanaan ini menjadikan Obol Labs sebagai salah satu perusahaan infrastruktur blockchain dengan total pendanaan mencapai US$19 juta.

Terkait hal ini, co-founder sekaligus CEO Obol Labs, Collin Myers, mengatakan bahwa gejolak pasar yang terjadi pada tahun 2022, termasuk kehancuran FTX, membuat isu desentralisasi sebagai prioritas utama dalam pengembangan web3.

Staking harus didesentralisasi dan juga didesain. Dengan begitu, proses yang terjadi di belakangnya akan menjadi lebih aman. Obol Labs berhasil menyatukan komunitas staker tunggal dan penyedia staking-as-a-service untuk mendorong DVT,” ungkap Collin Myers.

Dia mengakui bahwa pendanaan yang baru saja didapat akan mendorong implementasi roadmap jaringan Obol untuk membawa DVT ke mainnet Ethereum. Tidak hanya itu, blockchain yang mengandalkan konsensus proof-of-stake (PoS) Layer-1 (L1) lainnya seperti Cosmos dan yang ada di ekosistem Layer-2 (L2) turut menjadi target Obol dalam pemanfaatan DVT untuk mengatasi ketahanan sequencer.

Mengenal Distributed Validator Technology (DVT) yang Diusung Obol Labs

Teknologi DVT yang yang diusung oleh Obol Labs merupakan inovasi yang diklaim mampu menyelesaikan kegagalan dalam staking. Lewat teknologi ini, validator Ethereum bisa menjalankan konsensus PoS secara bersamaan di lebih dari 1 mesin. Hal ini dinilai merupakan suatu terobosan, karena artinya validator dapat berbagi hak validasi kepada sekelompok orang yang pada akhinya meningkatkan ketahanan jaringan.

Mengenai hal ini, Chief Technology Officer (CTO) Obol Labs, Oisin Kyne, menambahkan bahwa validator seharusnya berjalan secara grup, bukan berjalan sendiri-sendiri seperti sekarang. Usaha yang dilakukan oleh Obol Labs membuktikan bahwa mereka percaya diri terhadap perkembangan blockchain ke depannya. Ada banyak sektor yang dinilai bisa memanfaatkan teknologi ini untuk menunjang kelangsungan bisnis, salah satunya bagi retail.

Data dari Juniper Research mengungkapkan bahwa industri retail berbasis blockchain bisa meraup pendapatan tahunan sebesar US$4,5 miliar hanya dari pelacakan aset retail. Jumlah ini diprediksi bisa tercapai pada akhir tahun 2023. Hal ini diperkirakan masuk akal karena lewat blockchain, transparansi dalam hal pengiriman barang dari hulu ke hilir bisa terekam dan tercatat dengan sempurna.

Blockchain Bakal Dorong Transaksi Lintas Batas

Ilustrasi Blockchain | BeInCrypto

Selain itu, kehadiran teknologi blockchain pun digadang-gadang mampu mendorong transaksi lintas batas. Data menyebutkan bahwa sampai dengan akhir tahun ini, nilai transaksi lintas batas yang tercatat di blockchain akan mencapai US$1,3 miliar.

Blockchain akan menjadi hal penting bagi lembaga keuangan yang ingin meningkatkan keuntungannya. Bank bisa menghemat hampir US$27 miliar per tahun pada 2030 lewat penerapan blockchain,” bunyi laporan Juniper Research.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa penerapan smart contract akan menjadi hal vital dalam peningkatan akurasi dan transparansi.

Adapun JPMorgan sudah menerapkan hal ini dan mengaku bahwa smart contract mampu mengurangi biaya kepatuhan dengan menggunakan jaringan transaksi distributed ledger technology (DLT) yang dibangun di Ethereum.

Bagaimana pendapat Anda tentang putaran pendanaan Obol Labs kali ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori