Di saat banyak negara masih menahan diri untuk mengembangkan metaverse, Korea Selatan terus melangkah maju dan membawa lebih banyak lagi sektor untuk masuk ke dalamnya. Langkah terbaru dilakukan oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) bersama dengan Komite Penyelenggara Gangwon 2024 (YOGOC) dan Provinsi Gangwon-do untuk menghadirkan Olimpiade Musim Dingin 2024 ke ruang metaverse.
Inisiatif yang juga mendapatkan dukungan dari Kementerian Sains, Teknologi Informasi dan Komunikasi (MSIT) Korea Selatan itu merupakan bagian dari pengembangan proyek metaverse yang dimiliki oleh Gangwon-do.
Dalam keterangan resmi, disebutkan bahwa pengembangan itu sengaja dilakukan untuk menarik minat dari generasi muda yang selama ini sudah lebih dulu akrab dengan teknologi Web3. Metaverse yang tengah dibangun akan menawarkan berbagai pengalaman interaktif pada penggunanya di seluruh dunia dan sekaligus menjadikan Gangwon 2024 menjadi inklusif.
“Masing-masing pengguna juga bisa membuat avatar khusus untuk mendapatkan pengalaman digital.” jelas IOC.
Layaknya event di metaverse, setiap pengguna juga bisa terlibat secara langsung di gelaran tersebut melalui sejumlah permainan, olahraga virtual, serta melakukan interaksi dengan pengguna lainnya dari berbagai belahan dunia.
Mengulik Hubungan Gangwon-do dan Metaverse
Selaku tuan rumah dari Olimpiade Musim Dingin 2024, Provinsi Gangwon-do juga memiliki kesempatan untuk menampilkan empat tempat wisata secara virtual.
Gelaran yang berlangsung mulai 19 Januari hingga 1 Februari mendatang itu juga akan diikuti oleh 1.900 atlet dari 81 Komite Olimpiade Nasional.
Gangwon-do sendiri bukanlah wilayah yang asing bagi pegiat metaverse di Negeri Ginseng. Pada Oktober 2021 lalu, sekitar 80 perusahaan dan 18 organisasi berkumpul di sana untuk mendirikan Gangwon MetaMOS Alliance.
Kala itu, aliansi tersebut sekaligus mendeklarasikan Metaverse 2.0, yang mereka beri istilah sebagai Metamos. Tidak hanya itu, mereka juga menetapkan Gangwon-do sebagai kota metaverse global untuk diperkenalkan ke kancah nasional dan global. Aliansi itu pun bakal menaruh fokus terhadap penelitian seputar pengembangan Metamos, kerja sama antar industri, dan menetapkan standar bagi metaverse itu sendiri.
Metaverse Korea Selatan Laku di Pasar Global
Tren metaverse di Korea Selatan memang cukup menarik. Di saat beberapa pengembang lokal setempat, seperti Cytown dan Colorverse, menutup platform metaverse miliknya, entitas lainnya masih terus mendapatkan pertumbuhan yang positif.
Seperti yang dialami oleh Naver, misalnya. Melalui platform Zepeto, perusahaan berhasil memiliki jumlah pengguna lebih dari 200 juta secara kumulatif. Jumlah tersebut didominasi oleh mereka yang ada di rentang usia muda. Laporan dari Asia News Network mengungkapkan, 80% dari pengguna Zepeto adalah remaja dan mereka yang berusia 20-an tahun.
Selain itu, platform Kidstopia, yang didirikan oleh LG U Plus Corp, juga sudah memiliki 165 ribu pelanggan.
Masing-masing platform memiliki target pasar global dan tidak melulu mengandalkan pasar Korea. Hal itu terlihat dari layanannya yang tidak hanya menyajikan fitur bahasa setempat.
Kuat dugaan, pengembangan metaverse yang dilakukan IOC bersama dengan Provinsi Gangwon-do juga menargetkan pasar yang sama. Pasalnya, layanan tersebut juga menyediakan fitur terjemahan otomatis dalam enam bahasa, yakni bahasa Korea, Inggris, Spanyol, Prancis, Jepang, dan Cina.
Harus diakui, adopsi metaverse di Korea Selatan berdasarkan statistik memang masih relatif rendah. Data dari Korea Information Society Development Institute (Kisdi) menyebut hanya 4,2% masyarakat yang sudah menggunakan metaverse secara teratur. Persentase tersebut didominasi oleh mereka yang berada pada golongan anak-anak dan remaja di bawah usia 20 tahun.
Bagaimana pendapat Anda tentang rencana untuk menggelar Olimpiade Musim Dingin 2024 di metaverse? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.