Pasar kripto sedang bersiap untuk potensi turbulensi sementara. Pasalnya, lebih dari US$2,2 miliar (Rp35,7 triliun) opsi Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) akan kedaluwarsa hari ini (7/6).
Lantas, akankah kedaluwarsa ini menyebabkan volatilitas yang lebih besar di pasar? Kemudian, akankah ini turut berdampak ke harga kedua aset kripto terkemuka ini?
Mengulas Kedaluwarsa Opsi Bitcoin & Ethereum
Sekitar US$1,24 miliar dalam kontrak opsi Bitcoin dan US$984 juta dalam kontrak opsi Ethereum akan kedaluwarsa. Bergantung pada bagaimana para trader bereaksi terhadap peristiwa ini, kedaluwarsa kontrak opsi ini bisa saja memicu gelombang aksi jual baru ataupun tekanan beli.
Menurut data Deribit, 17.609 kontrak Bitcoin akan kedaluwarsa, dengan rasio put-to-call 0,67. Rasio ini menunjukkan prevalensi alias dominasi opsi beli (call) atas opsi jual (put).
Sementara itu, titik sakit maksimum Bitcoin adalah sekitar US$70.000. Titik sakit maksimum sendiri adalah level harga di mana aset yang bersangkutan akan menyebabkan kerugian finansial bagi sebagian besar holder-nya.
Di sisi lain, para analis di penyedia alat perdagangan opsi kripto, Greeks.Live, telah mengungkapkan prospek positif untuk harga Bitcoin dan Ethereum meskipun opsi akan segera kedaluwarsa. Mereka menjelaskan, pasar kripto, khususnya Bitcoin, telah menunjukkan tanda-tanda penguatan menyusul pengumuman penurunan suku bunga oleh Bank of Canada (BOC) dan European Central Bank (ECB).
“Data Non-Farm Payroll dan Tingkat Pengangguran AS juga semakin menarik, dengan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed yang sekarang menjadi pusat perdagangan makro. IV [implied volatility] jangka pendek sekarang jelas meningkat, dengan ATM IV mingguan [at the money] kembali di atas 50% tetapi masih di bawah 50% pada akhir minggu, sama seperti para trader bertaruh pada data [hari ini] untuk melebihi ekspektasi, dengan kekuatan bullish yang sedikit lebih kuat.”
Greeks.Live
Di pasar Ethereum, 259.641 kontrak akan kedaluwarsa. Rasio put-to-call bertengger di angka 0,64. Titik sakit maksimum Ethereum adalah US$3.650.
Meskipun kedaluwarsa opsi dapat menyebabkan disrupsi pasar sementara, hal ini biasanya disusul dengan stabilisasi. Trader harus tetap waspada. Dianjurkan pula untuk menganalisis indikator teknikal dan sentimen pasar guna menavigasi volatilitas yang diantisipasi secara efektif.
Menjelang akhir pekan, Bitcoin dan Ethereum telah menunjukkan ketangguhannya. Bitcoin sukses mengukir rekor puncak dua bulan di US$71.713 sebelum akhirnya terkoreksi tipis. Di sisi lain, Ethereum diperdagangkan seharga US$3.805, setelah turun sedikit.
Bagaimana pendapat Anda tentang opsi BTC dan ETH yang kedaluwarsa ini dan efeknya ke pasar? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.