Pasar kripto bersiap menghadapi volatilitas yang meningkat seiring dengan kedaluwarsanya opsi Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) bernilai hampir US$4,6 miliar (Rp71,6 T) hari Jumat ini.
Peristiwa ini terjadi menyusul pemilihan umum AS dan pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC). Kedua perkembangan ekonomi makro AS ini menjadi katalis utama sentimen Bitcoin pekan ini.
Pemilu AS dan FOMC Pacu Sentimen Pasar Kripto Jelang Kedaluwarsa Opsi Besar
Menurut data dari Deribit, sebanyak 48.794 kontrak opsi Bitcoin senilai sekitar US$3,7 miliar akan kedaluwarsa pada 8 November. Kontrak ini memiliki rasio put-to-call sebesar 0,72 dan titik “max pain” pada level US$69.000.
Sementara itu, pasar opsi Ethereum juga akan kedaluwarsa dengan 294.380 kontrak senilai US$854,88 juta. Opsi Ethereum yang akan kedaluwarsa hari ini memiliki rasio put-to-call sebesar 0,65 dan titik max pain pada US$2.500.
Dalam perdagangan opsi, maximum pain point adalah level di mana holder opsi akan menderita kerugian terbesar. Ini adalah harga di mana jumlah opsi terbanyak (baik call maupun put) akan berakhir tanpa nilai, memberikan “rasa sakit” (pain) finansial maksimum bagi para trader.
Rasio put-to-call sendiri berguna untuk mengukur sentimen pasar dengan membandingkan jumlah opsi put (taruhan penurunan harga) dengan opsi call (taruhan kenaikan harga).
Merujuk Deribit, antusiasme terkait pemilu menyebabkan volume perdagangan melonjak ke rekor tertinggi harian US$10,8 miliar per 6 November, bertepatan dengan antisipasi akan kemenangan Donald Trump. Pada saat itu, harga Bitcoin sukses mencapai rekor harga tertingginya sepanjang masa (ATH) di US$75.100.
Adapun analisis terbaru dari Greeks.live menggambarkan dampak pemilu AS terhadap kontrak opsi kripto yang kedaluwarsa hari ini. Para analis mencatat bahwa sejalan dengan meredanya antusiasme atas kemenangan Trump, pasar opsi pun menutup posisi profit untuk mengakhiri musim pemilu.
“Pasar pemilu dengan cepat mendingin. Meskipun ada kenaikan signifikan dalam Bitcoin dan Ether serta sentimen optimistis di pasar kripto, pasar opsi terlihat menutup aksi ambil untung guna menutup permainan pemilu,” tulis mereka.
Lebih lanjut, Greeks.live mengamati bahwa opsi doomsday Bitcoin turun ke bawah 50%. Opsi doomsday sendiri memungkinkan penerbit atau investor untuk menebus kontrak sebelum waktu yang ditentukan.
Para analis juga menyebutkan, implied volatility (IV) terjun signifikan di semua jangka waktu utama; ETH mendapat keuntungan dari reli besar hari ini dan menunjukkan koreksi yang lebih kecil ketimbang BTC. Di sisi lain, holder besar sudah mulai mempersiapkan rencana untuk akhir tahun bahkan hingga musim semi tahun depan.
“Investor besar sudah mulai menyusun rencana pasar akhir tahun atau bahkan pasar musim semi tahun depan,” tambah para analis.
Di sudut lain, FOMC secara resmi memutuskan untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (0,25%). Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, menyatakan bahwa “menaikkan suku bunga bukan rencana kami”. Pernyataan tersebut muncul di tengah pengakuan bahwa masyarakat masih merasakan dampak harga tinggi.
Yang lebih menarik lagi, Ketua The Fed menegaskan bahwa ia tidak akan mengundurkan diri jika diminta, dengan mempertimbangkan rencana Trump untuk mengubah aturan kripto AS di luar peran SEC (Securities and Exchange Commission).
Bagaimana pendapat Anda tentang opsi BTC dan ETH yang kedaluwarsa ini dan efeknya ke pasar? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.