Trusted

Pakar Wanti-wanti 25% Pasokan Bitcoin Rentan terhadap Serangan Kuantum

3 menit
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Komputasi kuantum bisa membobol kriptografi Bitcoin dan memungkinkan pencurian dana, menurut peringatan sekelompok pengembang.
  • Para pengembang usulkan update Bitcoin agar tahan serangan kuantum.
  • Algoritma post-kuantum baru dapat memperkuat keamanan Bitcoin dan aset kripto lainnya.
  • promo

Sebuah inisiatif dari pengembang Bitcoin memperingatkan bahwa 25% dari total pasokan BTC telah mengekspos public key atau kunci privat di blockchain. Walhasil, ini membuatnya rentan terhadap serangan kuantum. Menurut mereka, peretas bisa menghitung private key dan memindahkan dana secara diam-diam dalam beberapa minggu atau bulan kemudian, sehingga mampu menghindari pengawasan on-chain.

Dalam proposalnya, para pengembang menyoroti potensi ancaman dari serangan kuantum yang dapat membahayakan integritas transaksi. Serangan semacam ini memungkinkan penyerang menghitung private key dari public key yang telah terekspos, lalu mengeksekusi transaksi tanpa terdeteksi.

Ancaman Komputasi Kuantum terhadap Keamanan Bitcoin

Para pengembang menjelaskan bahwa jaringan BTC menghadapi kerentanan akibat algoritma kriptografi saat ini, seperti elliptic curve cryptography (ECC), yang banyak digunakan dalam Bitcoin namun rawan dibobol kekuatan komputasi kuantum. Para pakar memperkirakan komputasi kuantum berpeluang menghancurkan sistem kriptografi konvensional hanya dalam beberapa tahun ke depan.

Dengan kemampuan untuk menghitung seluruh kemungkinan nilai private key dalam waktu jauh lebih singkat dibanding teknologi saat ini, peretas berpotensi mencuri BTC dari alamat yang terkompromi—dan ini bisa memicu disrupsi ekonomi besar-besaran.

“Serangan kuantum yang berhasil terhadap Bitcoin akan menyebabkan disrupsi ekonomi besar dan merusak seluruh ekosistem. Selain dampak harga, kemampuan miner untuk mengamankan jaringan juga bisa terganggu secara signifikan,” tulis para pengembang dalam dokumen di GitHub.

Usulan i demi Ketahanan Kuantum

Pengembang Jameson Lopp, Christian Papathanasiou, Ian Smith, Joe Ross, Steve Vaile, dan Pierre-Luc Dallaire-Demers mengusulkan soft fork dalam proposal bertajuk Post-Quantum Migration and the Demise of Legacy Signatures. Mereka sepakat bahwa Bitcoin belum pernah menghadapi ancaman eksistensial semasif ini.

Bitcoin selama ini mengandalkan sistem keamanan berbasis public dan private key untuk memverifikasi transaksi dan melindungi dana. Namun, kemunculan komputasi kuantum dapat menggoyahkan fondasi tersebut. Komputer kuantum mampu melakukan perhitungan kompleks jauh lebih cepat dibanding komputer konvensional, termasuk dalam membongkar private key dari public key.

Kekhawatiran utamanya: ketika teknologi kuantum sudah cukup maju, Bitcoin dan aset kripto lainnya bisa dibobol secara massal. Jika tidak ditangani secara tangkas, dampaknya bisa merusak kepercayaan dan keamanan dana jutaan pengguna di seluruh dunia.


Cara Melindungi Bitcoin dari Ancaman Kuantum

Meski ancamannya serius, para pengembang Bitcoin mulai mengambil langkah proaktif. Proposal Post-Quantum Migration and the Demise of Legacy Signatures mengusulkan penggantian algoritma tanda tangan saat ini dengan versi yang tahan terhadap komputasi kuantum.

The developers did an extensive analysis on the risks of quantum computing for Bitcoin.
Pengembang melakukan analisis mendalam terkait risiko komputasi kuantum terhadap Bitcoin | Sumber: GitHub

Mereka juga melakukan analisis mendalam terhadap risiko yang ditimbulkan komputasi kuantum terhadap Bitcoin. Diperkirakan komputer kuantum fungsional dapat tersedia antara tahun 2027 hingga 2030, sehingga memberi waktu yang sangat terbatas untuk melakukan mitigasi. Karena itu, langkah antisipatif menjadi sangat penting agar Bitcoin tidak sampai menjadi target empuk di masa depan.

Kendati berisiko, teknologi kuantum juga membuka peluang untuk memperkuat keamanan jaringan. Para peneliti tengah mengembangkan algoritma kriptografi baru yang dirancang khusus agar tahan serangan kuantum—seperti kriptografi berbasis lattice dan algoritma post-quantum lainnya.

Tak hanya itu, teknologi kuantum juga bisa digunakan untuk meningkatkan efisiensi transaksi dan memperkuat mekanisme konsensus jaringan. Integrasi teknologi ini dalam ekosistem Bitcoin berpotensi mempercepat proses verifikasi dan validasi transaksi, yang pada akhirnya menguntungkan seluruh jaringan.

Artinya, komputasi kuantum juga dapat digunakan untuk mengembangkan algoritma kriptografi baru yang tahan terhadap serangan kuantum, sehingga meningkatkan keamanan jangka panjang Bitcoin. Seperti diketahui, komputasi kuantum adalah teknologi yang memanfaatkan prinsip fisika kuantum untuk melakukan perhitungan yang jauh lebih cepat dibandingkan komputer tradisional.

Bagaimana pendapat Anda tentang kerentanan 25% pasokan Bitcoin terhadap serangan kuantum ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

TCPMHRYSU-U026AMDTHA4-5652677a0e24-512.jpg
Eduardo Venegas
Dia tinggal di Mexico City. Jurnalis yang giat dan penggemar angka, keuangan, ekonomi, teknologi baru, dan ekosistem blockchain. Pembelajar yang konstan, pecinta musik, dan pembaca yang ingin tahu. Lulusan UNAM. Dia mempraktikkan jurnalisme di media tradisional selama lebih dari satu dekade dan saat ini membagi waktunya antara menulis tentang ekonomi kripto dan proyeknya sendiri.
BACA BIO LENGKAP
Disponsori
Disponsori