Likuidasi US$1 Miliar Hantam Market, Barisan Pakar Menakar Hal yang Menanti di Depan

3 mins
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pasar kripto terjun ke dalam zona ketakutan ekstrem setelah likuidasi sebesar US$1 miliar terjadi pada hari Senin (5/8).
  • Para analis sarankan kehati-hatian serta manajemen risiko di tengah kondisi pasar yang volatil.
  • Bitcoin sukses rebound tetapi sentimen tetap waspada; holder jangka panjang giat akumulasi.
  • promo

Pada hari Senin (5/8), pasar kripto menghadapi turbulensi parah pekan ini dengan likuidasi lebih dari US$1 miliar. Tak ayal, crash pasar ini turut menjatuhkan fear and greed index ke zona ketakutan ekstrem (extreme fear).

Ketika pasar berada di ambang ketidakpastian, para analis berpengalaman menyajikan wawasan dan strategi mereka untuk mengatasi situasi saat ini.

Apa yang Bakal Terjadi Selanjutnya Pasca Koreksi Tajam Pasar Kripto?

Setelah pembantaian pasar pada hari Senin, harga Bitcoin sempat terjun bebas ke US$49.000, lantas menyulut rasa panik yang meluas dan aktivitas perdagangan yang heboh. Terlepas dari aksi turun sebelumnya, Bitcoin tercatat mulai menampilkan serangkaian ketangguhan, sempat rebound nyaris ke US$57.000.

Akan tetapi, sentimen yang lebih luas masih dalam mode berhati-hati, di mana indeks ketakutan masih kokoh bertengger di zona “fear“.

Markus Thielen, Head of Research di 10X Research, mengungkap nihilnya arus masuk modal segar ke pasar. Akibatnya, pergerakan harga hanya terjadi antar pelaku pasar yang ada, di mana penggunaan leverage yang tinggi semakin memperburuk situasi.

“Aksi jual baru-baru ini telah menyebabkan likuidasi yang jauh lebih parah ketimbang yang terjadi pada bulan April dan Juni, secara substansial mengurangi poolleverage‘,” beber Thielen.

Ia menggarisbawahi bahwa meskipun harga telah rebound, para trader masih perlu menilai kembali strategi manajemen risiko mereka.

Lebih lanjut, sebuah laporan CryptoQuant yang mereka bagikan dengan BeInCrypto menganalisis pasar dari sudut pandang valuasi. Laporan ini menyoroti kekhawatiran akan rasio nilai pasar terhadap nilai yang terealisasi (market value to realized value / MVRV) Bitcoin.

“Rasio MVRV telah terjun ke bawah moving average 365 harinya, sebuah kondisi yang dalam siklus sebelumnya telah menandakan perpanjangan penurunan harga ataupun awal dari bear market,” catat laporan CryptoQuant.

Jika pasar akan memasuki tren bullish lagi, MVRV harus melewati moving average (MA) 365 harinya sekali lagi.

Bitcoin MVRV Ratio Z-score
MVRV Ratio Z-score Bitcoin | Sumber: CryptoQuant

Eugene Ng Ah Sio, seorang analis pasar terkemuka lainnya, berkomentar soal kelemahan struktural yang terungkap oleh koreksi pasar. Strategi Ng melibatkan kontrol risiko yang ketat, terutama dalam fase pasar yang volatil, mencerminkan pendekatan yang hati-hati terhadap ketidakstabilan saat ini.

“Struktur pasar untuk semua aset utama entah itu rusak atau terlihat sangat suram. Saya biasanya tidak ingin mempertahankan posisi long yang agresif ketika ada ketidakpastian dan kelemahan pasar yang sebesar ini,” ujarnya.

Bertentangan dengan ketakutan pasar yang lazim, Raoul Pal justru tetap berpandangan optimistis. Ia mengutip pola historis.

“Yang akan datang berikutnya adalah banana zone. Saya tidak ingin Anda melewatkannya karena Anda terjebak dalam perspektif jangka waktu pendek para trader di Twitter,” jelas Pal.

Pal berkaca pada siklus pasar sebelumnya di mana koreksi yang signifikan disusul oleh pemulihan yang perkasa, menunjukkan bahwa pasar saat ini bisa jadi tengah bersiap untuk kenaikan serupa.

Bitcoin Cycles and the Banana Zone
Siklus Bitcoin dan Banana Zone | Sumber: Raoul Pal

Di sisi lain, Ki Young Ju, CEO CryptoQuant, mengindikasikan adanya akumulasi Bitcoin secara diam-diam namun signifikan oleh holder jangka panjang. Ia menguak bahwa 404.448 Bitcoin, senilai sekitar US$23 miliar mengacu pada harga pasar saat ini, telah berpindah ke alamat holder permanen dalam 30 hari terakhir.

Young Ju meramal bahwa akumulasi strategis ini dapat menjadi pertanda pengumuman institusional yang substansial, kemungkinan menyesalkan mereka yang memilih keluar karena ketakutan jangka pendek.

Dalam satu tahun ke depan, beberapa entitas—baik itu institusi TradFi, perusahaan, pemerintah, atau lainnya—akan mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi Bitcoin pada kuartal ketiga tahun 2024. Dan investor ritel akan menyesal tidak membelinya karena mereka khawatir tentang aksi jual oleh pemerintah Jerman, Mt. Gox, atau apa pun masalah ekonomi makro yang sedang terjadi,” kata Young Ju.

Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi nasib market kripto ke depan dari barisan analis dan pakar ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori