CEO Online Blockchain, Clem Chambers, membagikan prediksinya bahwa jika The Fed terus menaikkan suku bunga dan masalah FTX tidak kunjung terselesaikan, Bitcoin (BTC) akan crash dalam beberapa bulan mendatang.
Dalam wawancara pada tanggal 10 Desember dengan David Lin dari Kitco News, Chambers mengungkapkan bahwa jika The Fed ingin menghentikan inflasi, maka mereka harus terus menaikkan suku bunga sampai ada “sesuatu yang rusak.” Dalam hal ini, Chambers meyakini bahwa sesuatu tersebut akan mengakibatkan crash pasar di sektor kripto.
Terlepas dari itu, inflasi sendiri telah mencetak rekor tertinggi di angka 9,1% pada Juni 2022 lalu. Namun, sejak puncak itu, tingkat inflasi terus turun secara konsisten menjadi 7,7% pada bulan Oktober.
Prediksi Akan Terjadi Lebih Banyak “Badai” Lagi di Masa Depan
Meskipun telah terjadi penurunan tajam dalam nilai aset kripto dan saham tahun ini, CEO tersebut tidak yakin bahwa sebenarnya kita sudah mulai mendekati akhir dari siklus ini.
“Semua orang ingat keruntuhan masif di [tahun] 2008, tapi ada bear market di [tahun] 2007, yaitu badai yang akan datang,” katanya. Kemudian, dia mengungkapkan, “Saya rasa, apa yang kita hadapi sekarang berpotensi menjadi badai yang akan datang.”
Selanjutnya, Chambers menyarankan bahwa para investor harus tetap fokus pada uang tunai dan menggunakannya sebagai lindung nilai (hedge) terhadap merosotnya nilai saham.
“Saya lebih suka mengalokasikan uang saya di Benjamins ketimbang di Facebook,” tambahnya.
Hal ini bertentangan dengan pendapat umum di sektor kripto, yang mana orang-orang dengan pandangan bullish terhadap Bitcoin menganggapnya sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
Sementara itu, Chambers juga mengatakan bahwa dia berencana untuk menghemat uang sampai pasar mencapai titik bottom, lalu menumpuknya menjadi aset yang murah.
Tidak hanya itu, dia juga merekomendasikan agar investor berani berinvestasi di perusahaan-perusahaan dengan risiko tinggi.
“Ambil sedikit uang dari dana Anda dan sisihkan serta [investasikan dalam] investasi berisiko tinggi,” ujarnya.
Harga Bitcoin Bisa Ambruk ke US$8 Ribu
Di samping itu, Chambers menyatakan bahwa insiden kebangkrutan FTX dapat membuat harga Bitcoin anjlok sampai dengan US$8.000. Dia mengatakan hal ini pada saat berbincang dengan Daniela Cambone dari Stansberry Research dalam sebuah wawancara pada tanggal 5 Desember.
Berdasarkan sudut pandangnya, dampak dari keruntuhan FTX belum sepenuhnya terefleksikan dalam harga Bitcoin. Pasalnya, ketika contagion alias “penularan” dari dampak insiden tersebut menyebar sepenuhnya dan memengaruhi banyak bursa, dia memperkirakan bahwa BTC bahkan bisa amblas ke level US$7.000.
Di sisi lain, dia juga melontarkan kritik terhadap centralized exchange (CEX) dengan mengatakan, “Inti dari kripto adalah terdesentralisasi. [Dan] bursa [itu] sama sekali bukanlah bursa, itu adalah bank tempat Anda menyimpan uang Anda.”
Namun, dia juga memprediksi bahwa akan ada perubahan haluan dari situasi tersebut, dan hal itu kemungkinan baru akan terjadi pada tahun 2024. Pasalnya, pasar kripto pada umumnya membutuhkan setidaknya 18 bulan untuk bisa pulih kembali.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi terkait kemungkinan Bitcoin crash ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun InstagramBeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.