Lihat lebih banyak

Pasar Kripto Mulai Pulih, Jargon “Buy the Dip” Masih Ramai di Media Sosial

2 mins
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Pada hari Senin (26/9), Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) memulai perdagangan minggu ini dengan harga yang lebih tinggi. Tren positif ini juga memberikan kelegaan bagi investor setelah penurunan harga yang terjadi selama akhir pekan lalu.

Sementara itu, pada pekan lalu, Bitcoin, yang merupakan aset kripto terpopuler, sempat amblas di bawah level support psikologis yang penting, sebelum akhirnya kembali berbalik arah atau melakukan aksi reversal dan berhasil rebound pada hari Senin. Pada saat publikasi, BTC dan ETH tercatat mengalami kenaikan sebesar 6,7% dalam sehari terakhir.

Sebagai dampak positif dari tren naik yang terjadi pada sebagian besar aset kripto teratas ini, kapitalisasi pasar aset kripto global pun berhasil melesat lebih dari 5% hingga melampaui angka US$973 miliar.

Bitcoin Mulai Pulih, Saat yang Tepat untuk “Buy the Dip”?

Harga Bitcoin (BTC) telah meningkat lebih dari 6% dengan volume yang signifikan. Aksi harga ini akhirnya berhasil membayar penurunan 2,8% yang terjadi selama akhir pekan. Jadi, tak heran jika kenaikan harga pembukaan mingguannya ini mampu memicu hype di kalangan para pengguna Twitter yang juga merupakan komunitas kripto. Hype ini memuncak tajam tepat ketika para trader menyaksikan harga Bitcoin berhasil merebut kembali level US$20,000.

Terlebih lagi, sebuah data dari Santiment juga menunjukkan bahwa meskipun jumlah penyebutan “Buy the dip” mulai mereda, tapi seruan semacam itu masih terus mendominasi narasi di media sosial hingga detik ini.

Social Volume BTC / USD
Sumber: Sanbase

Selain itu, bisa terlihat bahwa volume sosial BTC/USD telah turun, tetapi di sisi lain, dominasi sosialnya justru melesat tajam.

Source: Sanbase

Biasanya, seruan “buy the dip” relatif sering terjadi pada awal tren penurunan; yang kemudian secara bertahap memudar ketika harga sampai pada level terendah pasar (market bottom). Fenomena ini bisa dijelaskan dengan meningkatnya skeptisisme dari mayoritas pelaku pasar, yang kemudian akan menyebabkan turunnya kepercayaan dan kesabaran di pihak mereka.

Oleh karena itulah, semakin berkurangnya rekomendasi untuk “buy the dip” sebenarnya merupakan teknik yang lebih akurat untuk menemukan dan memperkirakan titik terendah pasar yang sebenarnya.

HODLer BTC Jangka Panjang Mampu Menopang Harga Bitcoin

Terlepas dari prospek ekonomi makro yang masih belum pasti, tapi jumlah BTC yang dimiliki oleh para holder jangka panjang atau long-term holder (LTH) terus tumbuh baik dalam jumlah maupun persentase berdasarkan pasokannya.

Data dari CryptoQuant menunjukkan bahwa total pasokan saat ini adalah 19.161.796 bitcoin. Kemudian, jumlah bitcoin yang dipegang oleh LTH (UTXO> 155 hari) mendekati titik tertinggi sepanjang masa (ATH). Tidak hanya itu, ternyata pangsa total pasokan yang dimiliki oleh para pengguna ini juga telah mencapai titik tertingginya sepanjang masa.

Sumber: CryptoQuant

Menariknya lagi, jika kita bandingkan dengan dua periode bear market yang sebelumnya, pertumbuhan kepemilikan jangka panjang Bitcoin telah meningkat secara signifikan:

  • Titik terendah tahun 2015: 9.505.388 — 69,23% dari pasokan saat itu.
  • Titik terendah tahun 2019: 12.052.330 — 69,14% dari pasokan saat itu.
  • Siklus 2022: 14.908.142 — 77,81% dari pasokan saat ini.
Sumber: CryptoQuant

Alhasil, dengan terus berkembangnya pasokan HODLer jangka panjang, maka kepercayaan pasar, menurut metriks ini, juga meningkat.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori