Lihat lebih banyak

Pasar Modal Bertenaga Blockchain Bisa Menghemat US$100 Miliar Per Tahun

3 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Menggunakan teknologi distributed ledger (DLT) di pasar modal dinilai bisa hemat US$100 miliar per tahun.
  • Hal ini termuat dalam laporan Asosiasi Pasar Keuangan Global (GFMA), yang merupakan kelompok lobi keuangan tradisional (TradFi).
  • GFMA minta regulator izinkan teknologi yang mendasari dunia kripto digunakan dalam manajemen jaminan, tokenisasi aset, dan pasar obligasi negara.
  • promo

Menggunakan teknologi distributed ledger (DLT) atau secara umum juga dikenal sebagai blockchain di pasar modal dinilai dapat menghasilkan penghematan lebih dari US$100 miliar (Rp1.489,2 triliun) per tahun.

Selain itu, penggunaan smart contract untuk mengotomatiskan proses penyelesaian (settlement) serta aksi korporasi untuk pemecahan saham dan merger dapat berarti sekitar US$15 miliar hingga US$20 miliara biaya operasional yang lebih rendah.

Informasi tersebut termuat dalam laporan yang diinisiasi oleh Asosiasi Pasar Keuangan Global (GFMA), yang merupakan kelompok lobi keuangan tradisional (TradFi), pada hari Selasa (16/5) kemarin.

Laporan yang berjudul ‘Dampak DLT di Pasar Modal’ itu dibuat bersama Boston Consulting Group (BCG), Clifford Chance, dan Cravath, Swaine & Moore LLP.

GFMA meminta sejumlah regulator untuk mengizinkan teknologi yang mendasari dunia kripto itu digunakan dalam kasus penggunaan sebagai manajemen jaminan, tokenisasi aset, dan pasar obligasi negara.

Laporan tersebut mengeksplorasi peluang dan risiko sekuritas (efek) berbasis DLT, serta menilai penerapan kerangka hukum peraturan, dan manajemen risiko yang ada.

Potensi DLT Tidak Boleh Diabaikan

Adam Farkas, selaku CEO GFMA, mengatakan bahwa DLT menjanjikan untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi. Potensi ini tidak boleh diabaikan atau dilarang ketika pengawasan peraturan dan langkah-langkah ketahanan sudah ada.

Dia menilai para pembuat kebijakan harus berfokus pada penciptaan kerangka peraturan yang mendukung stabilitas keuangan dan inovasi yang bertanggung jawab di market aset digital. Di sisi lain, perlu ditetapkan lapangan permainan yang setara bagi pendatang baru dan lembaga keuangan yang telah teregulasi.

Menurutnya, pendekatan regulasi yang netral teknologi dan berbasis hasil sangatlah penting.

CEO GFMA itu menyebut tujuan dari laporan terbaru mereka adalah untuk membantu pembuat kebijakan dan pelaku pasar keuangan menemukan jalan ke depan yang memastikan stabilitas dan perlindungan yang tepat. Selain itu, tujuannya juga untuk memungkinakn industri dan ekonomi memanfaatkan manfaat dari teknologi DLT yang baru ini.

5 Poin Atasi Hambatan Adopsi Pasar Modal Berbasis DLT

Terlepas dari momentum yang berkembang dalam mengembangkan kasus penggunaan DLT, laporan ini juga mengakui bahwa masih belum ada adopsi yang meluas di pasar sekuritas. Sebab, sebagian besar penerbitan berbasis DLT hingga saat ini mayoritas bersifat eksperimental karena ada sejumlah tantangan yang teridentifikasi.

Oleh karena itu, GFMA menetapkan 5 seruan untuk bertindak bagi para pelaku industri dan regulator untuk mengatasi hambatan yang ada, demi adopsi dan memajukan pengembangan pasar modal berbasis DLT.

Pertama, menyelaraskan peraturan global dan kerangka hukum untuk definisi yang jelas dan tidak ambigu dari sejumlah istilah utama dan mitigasi risiko yang diperlukan. Tujuannya untuk mendukung pengembangan infrastruktur pasar digital yang transparan, disiplin, berfokus pada risiko, dan efektif.

Kedua, mengaktifkan interoperabilitas dengan membangun konsensus tentang standar dan visi umum untuk pasar modal berbasis DLT. Hal ini dilakukan untuk memandu keterkaitan pasar dengan infrastruktur pasar keuangan tradisional.

Ketiga, mendorong adopsi lebih cepat dengan memprioritaskan sumber daya di sejumlah kelas aset ketika DLT memiliki potensi kenaikan terbesar untuk membantu mengumpulkan dan memperdalam likuiditas, terutama bagi aset yang tidak likuid.

Keempat, berkolaborasi dalam kemajuan DLT untuk mempromosikan solusi teknis, termasuk seputar skalabilitas, keamanan siber, dan kepatuhan terhadap peraturan.

Kelima, melanjutkan pengembangan solusi pembayaran berbasis DLT, seperti tokenisasi uang dan deposit bank komersial, untuk memfasilitasi proses penyelesaian yang aman dan efisien.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori