Seiring dengan kondisi pasar yang perlahan mulai pulih dari musim dingin berkepanjangan, Indodax, salah satu platform perdagangan kripto terbesar di Indonesia, berupaya untuk mendorong adopsi aset kripto di Tanah Air dengan meluncurkan fitur staking.
Chief Executive Officer (CEO) Indodax, Oscar Darmawan, mengungkapkan bahwa layanan staking merupakan salah satu layanan yang paling banyak ditunggu, khususnya oleh para investor jangka panjang.
Adanya layanan tambahan ini memungkinkan investor untuk memperoleh hadiah dengan nominal yang menarik, jika mereka mengunci aset kriptonya. Oscar menambahkan, staking merupakan salah satu dari beberapa fitur baru yang sudah diluncurkan beberapa waktu lalu.
Tahap Awal Staking Indodax Hanya untuk Polkadot (DOT)
Dalam tahap awal, Indodax hanya menyediakan layanan ini untuk aset kripto Polkadot (DOT), sembari terus berupaya menghadirkan token dan koin kripto lain untuk memberikan lebih banyak pilihan pada investor.
“Investor bisa melakukan staking aset Polkadot (DOT), dengan minimal staking sebanyak 10 DOT,” jelas Oscar dalam keterangan pers.
Oscar pun menambahkan bahwa dalam proses staking ini, investor perlu menunggu waktu selama tiga hari kalendar terlebih dahulu, agar blockchain dari DOT sendiri bisa mengonfirmasi staking yang diinginkan. Periode ini dinamakan periode bonding. Setelah tiga hari, status akan berubah menjadi “earning“. Dalam fase itu, investor akan mulai menerima bunga harian. Rewards ini akan terus berlanjut sampai investor memutuskan untuk berhenti staking DOT di Indodax.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa hadiah yang diterima investor tergantung pada APY staking rewards dan jumlah DOT yang dikunci.
Sebelum memutuskan untuk staking, investor bisa menggunakan fitur kalkulator untuk melakukan simulasi staking di Indodax agar mengetahui berapa rewards yang akan didapatkan. Fitur kalkulator ini sudah dikondisikan dengan biaya pajak yang berlaku. Oleh karena itu, investor bisa melihat estimasi pendapatannya secara bersih dan lebih akurat.
Market Kripto Berangsur-angsur Pulih
Indodax percaya diri layanannya dapat mendorong adopsi kripto menjadi lebih baik lagi. Berdasarkan hasil survei Center of Economic and Law Studies (CELIOS), aset kripto di Indonesia sudah menjadi salah satu instrumen yang paling banyak digunakan. Sebanyak 21,1% responden mengaku sudah memiliki aset kripto. Persentase tersebut bersaing dengan kepemilikan aset investasi dalam bentuk saham sebesar 21,7% dan 29,8% dalam reksa dana.
Tahun 2023 nampaknya menjadi momentum balik arah bagi pasar kripto global. Setelah dihantam badai crypto winter di tahun 2022, harga kripto kembali sumringah di tahun ini. Bitcoin (BTC), sebagai aset kripto dengan kapitalisasi pasar nomor wahid, sudah berhasil mendaki 83,82% sejak periode 1 Januari 2023 sampai dengan perdagangan hari ini (14/4).
Beberapa altcoin lainnya juga ikut terbawa sentimen positif. Seperti Ethereum, misalnya. Aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua setelah BTC itu sudah melesat 68,22%, dari level US$1.196 di 1 Januari 2023 menjadi US$2.012 pada perdagangan hari ini.
Tidak ketinggalan, beberapa harga altcoin lain juga meningkat signifikan. Berdasarkan data CoinGecko, XRP berhasil naik 51,14%, Cardano (ADA) naik 73%, dan Polygon (MATIC) yang meroket 52%.
Di samping itu, saat crypto winter yang terjadi sejak tahun lalu, adopsi blockchain maupun kripto oleh institusi besar juga terjadi makin masif. Beberapa raksasa keuangan tradisional mulai masuk dan mulai mengadopsi teknologi antar tersebut dalam rangka inovasi. Riset dari crypto exchange Crypto.com menyebutkan bahwa pemilik mata uang kripto global sepanjang 2022 meningkat 39%, yakni dari 306 juta di Januari menjadi 425 juta di Desember tahun lalu.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.