Menurut laporan baru dari Fidelity, 17% dari semua BTC secara resmi terhitung sebagai “Bitcoin kuno,” artinya tidak mengalami pergerakan setidaknya selama sepuluh tahun. Nilai keseluruhan aset tersebut mencapai US$360 miliar.
Menambah khawatir, Fidelity mengeklaim bahwa akan ada lebih banyak BTC menjadi kuno setiap harinya ketimbang yang bisa digantikan oleh miner baru. Antara tren ini dan akuisisi korporat, fungsi Bitcoin sebagai mata uang yang beredar mungkin dalam bahaya.
Apakah Bitcoin Kuno Bakal Mengambil Alih
Berkat tren HODLing, Bitcoin tidak kekurangan whale yang menyimpan aset mereka selama bertahun-tahun.
Namun, industri kripto kini sudah berumur lebih dari 15 tahun, dan jumlah token “kuno” hanya bisa bertambah. Fidelity melakukan studi tentang Bitcoin kuno, menentukan serangkaian kesimpulan penting:
Fidelity adalah penerbit ETF Bitcoin terkemuka, jadi wajar jika mereka memiliki minat kuat dalam melakukan penelitian ini. Secara sekilas, klaim bahwa 17% dari semua Bitcoin adalah kuno tampaknya sangat penting.
Perusahaan memperkirakan bahwa 3,4 juta BTC masuk dalam kategori ini, mewakili lebih dari US$360 miliar dalam nilai. Namun, temuan Fidelity tentang penambangan mungkin lebih berdampak:

Secara spesifik, perusahaan mengeklaim bahwa lebih banyak Bitcoin menjadi kuno per hari ketimbang token baru yang ditambang. Industri penambangan menjadi kurang menguntungkan, dan penerbit ETF membeli jauh lebih banyak BTC daripada yang bisa diproduksi oleh miner.
Fidelity menemukan bahwa 566 token menjadi kuno per hari, sementara hanya 450 token baru yang menggantikannya.
Mengapa Pasokan yang ‘Hilang’ dari BTC Kuno Menjadi Kekhawatiran Besar
Keprihatinan signifikan adalah bahwa sebagian dari pasokan kuno secara efektif hilang, karena alasan seperti private key yang terbuang atau wallet yang tidak bisa terakses. Data on-chain menunjukkan bahwa sekitar 20% dari semua Bitcoin yang tertambang telah hilang secara permanen.
Secara terpisah, lebih dari 1,8 juta Bitcoin yang terkait dengan Satoshi Nakamoto tetap tidak aktif selama lebih dari sepuluh tahun. Ketika koin benar-benar hilang, pasokan yang beredar efektif menyusut, yang pada akhirnya akan mengubah dinamika penawaran-permintaan.
Berkurangnya pasokan aktif dapat memperkuat volatilitas harga. Seiring semakin dekatnya batas pasokan Bitcoin, setiap penghapusan tambahan dari sirkulasi aktif berpotensi menyebabkan ketersediaan yang lebih ketat.
Selain itu, risiko konsentrasi juga akan meningkat ketika terdapat lebih sedikit koin yang tetap aktif. Karena artinya whale bisa lebih mudah menggerakkan pasar jika pasokan aktif berkurang.
Bagaimana pendapat Anda tentang banyaknya jumlah Bitcoin “kuno” dan apa dampaknya terhadap BTC ke depanya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
