Bitcoin (BTC) di tahun 2025 tengah banjir aktivitas. Wallet-wallet Bitcoin tua yang telah lama tak bergerak, kerap disebut sebagai “whale lama”, kini aktif lagi setelah bertahun-tahun tertidur.
Transaksi besar dari wallet yang tak tersentuh selama lebih dari satu dekade, ditambah dengan perpindahan Bitcoin dalam jumlah besar ke exchange, menjadi sorotan komunitas kripto. Fenomena ini mencerminkan pergeseran perilaku investor kelas berat. Bisa jadi, ini adalah isyarat akan datangnya gejolak harga dalam waktu dekat.
Whale Bitcoin Lama Mendadak Aktif Lagi
Baru-baru ini, sebanyak 3.422 Bitcoin (senilai US$324 juta) dipindahkan dari sebuah wallet yang telah tidur selama 12 tahun ke alamat baru. Bitcoin tersebut berasal dari BTC-e, salah satu exchange tertua yang kini sudah tutup.
Pada tahun 2012 silam, nilai awal dari total BTC tersebut hanya sekitar US$46.000. Dan harga BTC per kepingnya dibanderol US$13,5. Kini, nilainya sudah melesat 7.018x lipat, mencerminkan potensi pertumbuhan jangka panjang Bitcoin yang luar biasa.
Di waktu yang hampir bersamaan, wallet lain yang menyimpan 2.343 BTC (senilai lebih dari US$221 juta) kembali aktif setelah 11,8 tahun tak bergerak. Transaksi dari wallet “tertidur” seperti ini kerap menyedot perhatian besar dari komunitas. Hal ini bisa menandakan para investor veteran mulai melikuidasi aset mereka atau tengah bersiap melakukan manuver strategis lain di pasar.
Pergerakan Bitcoin ke Exchange: Tekanan Jual Meningkat?
Selain aktifnya kembali wallet yang telah lama tidur, pasar juga mencatat lonjakan transfer Bitcoin bernilai fantastis ke exchange besar. Data dari Whale Alert mengungkap bahwa gelombang transaksi ini memuncak di awal Mei 2025.
Secara spesifik, sebanyak 2.402 BTC dikirim dari Ceffu ke Binance. Sebanyak 600 BTC (US$56,65 juta) dipindahkan dari wallet tak dikenal ke Bitfinex. Sementara itu, 1.636 BTC (US$154,05 juta) dan 1.385 BTC (US$130,74 juta) dikirim dari Cumberland ke Coinbase Institutional. Satu transaksi lain mencatat pemindahan 1.142 BTC (US$107,68 juta) dari wallet anonim ke Coinbase Institutional.
Rangkaian transfer ini menunjukkan bahwa para whale Bitcoin secara aktif memindahkan aset mereka ke exchange, perilaku yang kerap diartikan sebagai pertanda munculnya tekanan jual dalam waktu dekat.
Di luar aktivitas whale individu, Riot Platforms—salah satu perusahaan Bitcoin mining terkemuka—menjual 475 BTC pada April 2025 untuk menghadapi tekanan industri. Langkah ini muncul di tengah meningkatnya biaya operasional sektor mining pasca peristiwa halving 2024, yang memaksa banyak perusahaan melepas sebagian kepemilikan Bitcoin mereka demi menjaga kelangsungan operasional. Sementara itu, MicroStrategy—investor institusional yang dikenal berani dalam strategi akumulasi Bitcoin—tetap membeli meski dihujani kritik atas pendekatan investasinya yang berisiko tinggi.

Namun, data dari Coinglass mengungkap bahwa pada pekan lalu, exchange mencatat arus keluar bersih sebesar 15.700 BTC, membuat total saldo turun menjadi 2,2 juta BTC. Hal ini bisa menjadi cerminan tren akumulasi jangka panjang di kalangan investor besar, yang menarik Bitcoin dari exchange untuk disimpan di cold wallet, sekaligus mengurangi pasokan yang beredar di pasar.
Apa Arti Manuver Ini untuk Pasar Bitcoin?
Aktivitas para whale lama serta institusi besar memicu spekulasi soal arah masa depan pasar Bitcoin. Laporan CryptoQuant per Maret 2025 mencatat, Exchange Whale Ratio di Binance belakangan ini melandai, menandakan meredanya tekanan jual dari investor besar—sebuah sinyal positif bagi harga BTC.
Exchange Whale Ratio, yang ambruk di bawah 0,3 pada 23 April, menandakan pergeseran signifikan—dari dominasi institusi ke arus ritel.

“Ini mengindikasikan berkurangnya aksi jual dari whale dan, barangkali, kondisi pasar yang lebih ‘bersih’—di mana pergerakan harga lebih dipengaruhi oleh permintaan organik ketimbang tekanan jual dalam volume besar.”
Analisis menyatakan bahwa para holder Bitcoin jangka pendek belum merealisasikan profit signifikan yang bisa membentuk tekanan jual, sementara momentum naik masih terus mengumpulkan tenaga.
“Nilai NUPL saat ini berada di angka 8%, sementara SMA 30-harinya masih negatif dan bertahan di -2%. Sampai NUPL melampaui 40%, tekanan jual dari kelompok ini akan tetap minim—sebuah sinyal bullish.”
Namun, transfer Bitcoin ke exchange baru-baru ini mengisyaratkan bahwa tekanan jual jangka pendek bisa saja melejit, terutama saat Bitcoin melayang di kisaran US$95.000, dengan level support utama di US$93.000 dan US$83.000.
Kembali aktifnya wallet-wallet yang lama tak tersentuh juga menandakan kepercayaan dari investor kawakan, yang bersiap menyongsong siklus bullish baru. Dinamika ini menciptakan lanskap pasar yang kompleks serta menawarkan peluang sekaligus risiko.
Bangunnya whale-whale lawas, transfer besar ke exchange, serta manuver institusi seperti Riot Platforms kian memanaskan pasar kripto 2025. Pergerakan ini mencerminkan perubahan sentimen investor raksasa dan bisa memahat tren harga Bitcoin dalam beberapa bulan ke depan. Potensi pertumbuhan masih ada, namun investor tetap perlu waspada akan risiko fluktuasi yang tak terduga.
Bagaimana pendapat Anda tentang bangunnya wallet-wallet ‘tua’ Bitcoin ini serta potensi efeknya ke pasar? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
