Federal Reserve mengadakan pertemuan tertutup kemarin (7/4) untuk membahas kemungkinan pemotongan suku bunga. Ini akan membantu aset kripto dalam beberapa cara, mendorong investasi berisiko dan mungkin melemahkan dolar.
Ketua The Fed, Jerome Powell, sejauh ini enggan memangkas suku bunga, meski tekanan dari berbagai arah kian menguat. Sementara itu, Larry Fink, CEO BlackRock, menunjukkan sikap pesimistis terhadap kemungkinan pemangkasan dan menyebut justru ada kemungkinan kenaikan suku bunga tahun ini.
Akankah The Fed Serius Mempertimbangkan Pemangkasan?
Ancaman tarif dari Trump menggemparkan pasar, menyebabkan miliaran dana tersapu dari kripto dan aset TradFi. Namun, rumor tentang jeda tarif selama 90 hari sempat memicu reli hebat Senin pagi.
Namun, tak lama setelah itu, Gedung Putih membantah rumor tersebut—dan pasar pun kembali terpuruk. Meski begitu, rapat tertutup The Fed tetap digelar kemarin, dan topik pemangkasan suku bunga disebutkan secara eksplisit:
“Rapat tertutup Dewan Gubernur Sistem Federal Reserve akan diadakan pukul 11:30 pada Senin, 7 April 2025. Agenda sementara mencakup peninjauan dan penetapan suku bunga advance dan discount yang akan diberlakukan oleh Bank Sentral Federal,” tertulis di situs resmi The Fed.
Ada beragam alasan mengapa The Fed dapat memangkas suku bunga. Suku bunga tinggi membuat instrumen pendapatan tetap jadi primadona, menjauhkan dana dari aset berisiko seperti saham dan kripto. Sebaliknya, suku bunga rendah membuat aset tersebut kembali menarik.
Sejarah mencatat, pemangkasan suku bunga seringkali berjalan seiring dengan reli pasar—terutama selama periode ZIRP usai krisis finansial 2008.
Kini, ketika sebagian besar pasar memperkirakan resesi, langkah pemangkasan dari The Fed bisa menjadi katalis untuk reli anyar. Pelaku pasar sempat berharap pemangkasan dilakukan, namun FOMC segera menepis ekspektasi itu.
Jerome Powell awalnya menyampaikan sikap enggan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat, namun tekanan publik dan ekonomi tak bisa lagi dikesampingkan. Sayangnya, tekanan tersebut belum tentu cukup kuat untuk mengubah arah kebijakan.
Larry Fink, CEO BlackRock yang selama ini dikenal pro-kripto, mengutarakan rasa pesimismenya secara blak-blakan. Dalam sebuah wawancara televisi baru-baru ini, ia menyatakan bahwa mayoritas CEO percaya Amerika Serikat sudah memasuki resesi, dan tak lagi menjadi “penstabil global” di pasar dunia.
Dalam kondisi seperti ini, ia menilai peluang terjadinya empat hingga lima kali pemangkasan suku bunga adalah 0%, dan justru ada potensi kenaikan.
Apakah Pemotongan Suku Bunga Selalu Bullish untuk Aset Kripto?
Namun, pemangkasan suku bunga bukan jaminan sinyal bullish secara universal. Seringkali, langkah tersebut justru memperlemah dolar AS karena daya tarik imbal hasilnya turun dibanding mata uang lain.
Hal ini sebenarnya menguntungkan aset kripto yang berperan sebagai penyimpan nilai, tapi The Fed tak menaruh perhatian khusus pada hal ini. Industri kripto pun bukan penentu utama kebijakan.
Meski demikian, sejumlah analis mempertanyakan klaim Fink. Powell kini berada dalam tekanan besar untuk memotong suku bunga, dan jika ia justru menaikkannya, langkah itu akan mengejutkan pasar. Banyak investor bertaruh pada skenario pemangkasan, dan kemungkinan itu sudah sebagian tecermin dalam harga pasar saat ini.

Melihat siklus sebelumnya, periode pemangkasan suku bunga kerap berbarengan dengan reli pasar. Misalnya, pemulihan pasca-2008—pemangkasan saat itu membangkitkan ekuitas dan aset pasar berkembang.
Secara umum, suku bunga rendah berarti akses kredit lebih longgar, yang membuka keran likuiditas ke pasar. Likuiditas tambahan ini mendorong minat atas aset berisiko, termasuk kripto.
Jadi, jika FOMC mengindikasikan perubahan ke arah suku bunga lebih rendah, ini bisa memperkuat optimisme pasar secara luas. Saat pasar tradisional mulai stabil dan pulih, pasar kripto bisa ikut rebound.
Sentimen investor, yang sempat labil akibat aksi jual dan volatilitas tinggi, bisa kembali membaik seiring wacana pelonggaran kebijakan moneter.
Dan yang terpenting, investor institusional—yang selama ini cenderung pasif di tengah gejolak—dapat mulai mengatur ulang strategi portofolionya dalam suasana suku bunga rendah.
Dengan melandainya imbal hasil obligasi, manajer aset mungkin menambah porsi alokasi ke aset alternatif seperti kripto demi mengejar imbal hasil lebih tinggi. Suntikan modal institusi ini bisa menambah kredibilitas pasar kripto dan mendukung fase pemulihannya.
Bagaimana pendapat Anda tentang potensi pemangkasan suku bunga The Fed beserta imbasnya ke pasar kripto? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
