Pemerintah Kota Beijing, Cina dilaporkan merilis sebuah whitepaper terkait pengembangan Web3; termasuk pemanfaatan blockchain dan penggunaan artificial intelligence (AI).
Meskipun pemerintah pusat Cina belum memberikan arahan secara pasti terkait pengembangan Web3 dan industri turunannya, beberapa pemerintah daerah di sana justru terus memacu penelitian dan aktivitas untuk mendorong Web3 muncul ke permukaan.
Kabar terbaru hadir dari Pemerintah Kota Beijing. Salah satu kota terpadat di dunia itu baru saja merilis whitepaper Web3 yang sekaligus menandakan keseriusan pemerintah setempat untuk masuk lebih dalam membangun internet terdesentralisasi
Dalam keterangan tersebut juga terungkap bahwa peluncuran whitepaper itu dimaksudkan untuk melihat seberapa jauh pengembangan Web3 bisa dilakukan melalui pengumpulan konsensus dan promosi dari industri.
Menariknya, selain membahas penggunaan blockchain, chip komputasi, serta jaringan komunikasi; dalam strategi tersebut juga dibahas tentang jaminan penggunaan infrastruktur kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).
“Web3 merupakan ruang tiga dimensi yang menggabungkan realitas virtual dan pengalaman interaktif yang imersif termasuk aktivitas ekonomi yang ada didalamnya,” bunyi penjelasan pada unggahan itu.
Sebagai informasi, makalah ini dirilis bersama oleh Komisi Sains dan Teknologi Kota Beijing serta Komite Manajemen Zhongguancun. Di dalamnya, tercantum pula panduan dan analisis secara sistematis terkait status dan saran pengembangan Web3 yang akan dilakukan di Beijing atau di luar negeri.
Kemudian, dalam makalah itu, pemerintah setempat sepakat bahwa generative AI merupakan “hotspot” dalam industri Web3. Maka dari itu, tak aneh jika beberapa raksasa teknologi; seperti Meta, Tencent, Apple, Baidu, Microsoft, Nvidia, dan Byte sudah lebih dulu meluncurkan peta jalan (roadmap) pengembangan AI untuk memimpin pengembangan industri.
30 Wilayah di Cina telah Merilis Kebijakan Serupa
Pemerintah setempat mengakui bahwa saat ini, terdapat lebih dari 30 provinsi dan kota di Cina yang sudah merilis dukungan kebijakan untuk mengembangkan sektor Web3. Beberapa di antaranya adalah Shanghai, Guangzhou, dan Hangzhou.
Khusus untuk Beijing, pemerintah mengeklaim telah meluncurkan rangkaian tindakan kerja yang berpusat pada teknologi utama dan pengawasan inovasi sebagai upaya mempercepat pengembangan infrastruktur Web3.
Selain itu, ke depannya, Beijing juga membuka diri untuk bekerja sama dengan wilayah lain untuk membangun platform bersama dalam rangka mengembangkan lingkungan inovasi yang positif.
Peluncuran whitepaper terkait Web3 dilakukan tidak lama setelah pemerintah Beijing merilis rencana kerja Web3 hingga tahun 2025 mendatang. Dalam rencana kerja itu, disebutkan bahwa pemanfaatan Web3, blockchain, dan artificial intelligence memiliki dampak transformatif pada perkembangan teknologi dan industri masa depan.
“Dengan sinergitas teknologi juga bisa mempercepat komersialisasi produk dan layanan serta mendorong pengembangan rantai inovasi dan rantai industri yang terkoordinasi,” tulis Pemerintah Kota Beijing.
Langkah tersebut menambah panjang deret wilayah di Cina yang ikut mengembangkan industri aset digital, termasuk Web3. Belum lama ini, wilayah Zhengzhou juga sudah memperlihatkan ambisinya untuk mengembangkan salah satu sektor yang memiliki hubungan erat dengan Web3, yakni metaverse. Pemerintah setempat bahkan sudah menyiapkan dana sekitar 10 miliar renminbi atau sebesar Rp21 triliun untuk mendorong sektor anyar tersebut tumbuh lebih kencang.
CZ dan Justin Sun Sambut Positif Langkah Pemerintah Kota Beijing
Menanggapi hal tersebut, Changpeng Zhao (CZ), orang nomor satu di crypto exchange Binance, menyebut peluncuran whitepaper Web3 oleh Beijing memiliki timing yang tepat.
Pasalnya, tidak lama lagi, pemerintah Hong Kong, yang masuk dalam wilayah administrasi khusus Cina, juga mulai memberlakukan aturan baru dalam perdagangan kripto di 1 Juni mendatang.
Kuat dugaan, hal yang dilakukan oleh Beijing dan puluhan wilayah lainnya merupakan sinyal dukungan terhadap langkah Hong Kong yang mulai mengimplementasikan kebijakan yang semakin terbuka terhadap aset digital.
Justin Sun, founder TRON, juga menyuarakan hal yang sama. Sun mengatakan bahwa langkah Pemerintah Beijing merupakan bentuk komitmen Cina untuk merangkul Web3, serta mengenali potensi transformatif dari sistem terdesentralisasi dan solusi berbasis blockchain.
“Dengan memprioritaskan Web3, memperlihatkan bahwa Cina berpandangan maju dan paham secara mendalam dampak yang bisa ditimbulkan di berbagai sektor. Di samping itu, peluncuran tersebut juga menunjukkan dedikasi Cina terhadap Web3 sembari memposisikan diri sebagai pemain penting dalam lanskap global teknologi terdesentralisasi,” jelas Sun.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.