Hong Kong kini tengah berpacu dengan negara lain di Asia untuk menjadi pusat kripto global. Demi mengakselerasi rencananya, pemerintah Hong Kong sudah mengalokasikan dana sebesar 50 juta HKD atau sekitar US$6,37 juta yang akan digunakan mendorong berbagai kegiatan Web3.
Beberapa aktivitas yang bakal digarap oleh pemerintah Hong Kong meliputi seminar berskala internasional bertema Web3 dan berbagai promosi kerjasama bisnis lintas sektor. Hal itu sengaja dilakukan untuk bisa memberikan pemahaman lebih lanjut pada industri dan juga pelaku usaha terkait pemanfaatan internet terdesentralisasi.
Sekretaris Keuangan Wilayah Administrasi Khusus Hong Kong, Paul Chan, mengungkapkan bahwa internet generasi ketiga saat ini masih masuk dalam periode awal. Namun, potensi ke depannya akan sangat besar. Oleh karena itulah, Hong Kong harus mengikuti perkembangan yang ada untuk bisa menjadi ujung tombak dalam pengembangan inovasi.
“Internet terus mengalami perkembangan dan evolusi. Setiap reformasi teknologi menghadirkan aplikasi baru dan juga peluang usaha baru yang mungkin bisa mendisrups mode operasi bisnis,“ jelas Chan.
Demi memuluskan ambisinya, pemerintah Hong Kong bakal membentuk gugus tugas khusus untuk mengembangkan aset virtual. Satuan tugas tersebut bakal terdiri dari biro kebijakan terkait, regulator keuangan dan juga pelaku pasar untuk bisa memberikan rekomendasi tentang pengembangan sektor yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Kebijakan tersebut merupakan lanjutan dari sikap Hong Kong yang terus menunjukkan sikap positif terhadap perkembangan aset digital.
Memanfaatkan Keruntuhan Pasar
Aksi Hong Kong untuk menjadi pusat kripto dunia terjadi di tengah keruntuhan pasar. Paul Chan menuturkan bahwa runtuhnya beberapa crypto exchange global akan dimanfaatkan Hong Kong untuk menarik minat perusahaan global untuk masuk dan mendirikan perusahaan disana.
“Kota ini memiliki kerangka regulasi yang kuat serta sesuai dengan norma dan standar internasional. Selain itu, Hong Kong juga melarang pelaku bisnis yang tidak patuh terhadap aturan,“ tambah Chan.
Maka dari itu, tak aneh jika akhirnya banyak perusahaan global yang berupaya untuk mendapatkan izin operasi di Hong Kong. Terbaru, perusahaan yang sedang dalam proses pengajuan lisensi adalah Huobi. Crypto exchange itu bahkan sudah berniat untuk mendirikan anak usaha yang dinamakan Huobi Hong Kong.
Selain itu, platform crypto lainnya; seperti Gate.io, OKX, Bitget, dan beberapa perusahaan lain juga sudah memperlihatkan isyarat untuk mengajukan permohonan izin perusahaan perdagangan kripto Hong Kong.
Jika semuanya berjalan lancar, maka peta kompetisi crypto exchange bakal semakin ketat. Pasalnya, sampai saat ini, baru ada 2 perusahaan yang sudah mendapatkan lisensi sebagai perusahaan pertukaran aset kripto di Hong Kong, yakni OSL dan Hashkey.
Hong Kong Buka Akses untuk Investor Retail
Keramahan Hong Kong terhadap industri kripto juga terlihat dari arah pemerintah setempat yang berencana membuka akses perdagangan kripto untuk investor retail. Hal yang sudah ditunggu sejak lama itu jelas mendapatkan sambutan positif dari pasar.
Sejak 2018, penawaran aset kripto dibatasi hanya untuk investor profesional dan juga institusi. Komisi Sekuritas dan Berjangka (SFC) Hong Kong menjelaskan dalam lembar konsultasi yang diterbitkan, SFC berencana untuk meninjau dan mempertimbangkan kemungkinan modifikasi demi menyeimbangkan perlindungan investor dan perlindungan pasar.
Sebagai langkah mitigasi, SFC juga mengusulkan agar perusahaan kripto menawarkan aset digital sesuai dengan profil risiko masing-masing calon investor.
Sebenarnya, sikap SFC yang pro terhadap kripto sudah terlihat sejak awal tahun lalu. Kala itu, lembaga regulator tersebut secara perlahan mulai memberikan eksposur terbatas pada individu untuk mengakses produk derivatif aset virtual.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.