Lihat lebih banyak

Hong Kong Tetap Berambisi Menjadi Pusat Kripto Global

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Meski masih bear market, hal itu tidak surutkan ambisi pemerintah Hong Kong untuk menjadi pusat kripto (crypto hub) global.
  • Alasannya, karena tingginya minat dari banyak perusahaan teknologi terhadap pengembangan pasar kripto di Hong Kong.
  • Bahkan, Hong Kong saat ini disebut-sebut berada pada tahap awal baru dalam perkembangan ekosistem web3.
  • promo

Sepanjang tahun 2022, kapitalisasi pasar kripto sudah amblas 64,10%. Dari US$2,31 miliar pada awal 2022, menjadi US$829,26 juta pada akhir tahun. Walau pasar kripto hancur di terpa berbagai sentimen, hal tersebut tidak menyurutkan ambisi pemerintah Hong Kong untuk menjadi pusat kripto (crypto hub) global.

Terkait hal ini, Sekretaris Keuangan Pemerintah Hong Kong, Paul Chan, mengungkapkan bahwa tingginya minat dari banyak perusahaan teknologi terhadap pengembangan pasar kripto di Hong Kong menjadi salah satu alasan pemerintah untuk tetap tancap gas walau pasar sedang bergejolak.

Bahkan, dia pun menyebut bahwa Hong Kong saat ini berada pada tahap awal baru dalam perkembangan ekosistem web3. Menurutnya, konsep yang disebut sebagai internet terdesentralisasi dan mengandalkan teknologi blockchain itu dapat diterapkan secara efektif ke berbagai level di pasar keuangan global.

“Banyak lembaga keuangan yang melakukan eksplorasi cara tokenisasi aset keuangan untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi. Selain itu, mereka secara aktif mencoba menggunakan konsep dan teknologi baru itu untuk mendorong efisiensi dan keamanan yang selama ini sudah berlangsung puluhan tahun menggunakan kliring,” jelas Paul Chan.

Ambisi Hong Kong untuk menjadi crypto hub sekaligus pusat pengembangan web3 juga didukung dengan telah diberikannya 2 lisensi pada bursa kripto dan ETF (exchange-traded fund) untuk aset virtual pertama yang didaftarkan secara resmi.

Lebih lanjut, Sekretaris Keuangan Pemerintah Hong Kong turut mengaku bahwa ada banyak perusahaan berbasis inovasi teknologi yang sudah menjalin komunikasi dengan pemerintah untuk mendirikan kantor pusat internasional di dalam yurisdiksi mereka.

Jika dilihat, beberapa perusahaan kripto kenamaan memang sudah menancapkan kuku mereka di Hong Kong. Para entitas web3 itu termasuk STEPN, Animoca Brands, Huobi, hingga perusahaan asuransi berbasis kripto Evertas sudah mendirikan kantor operasional mereka di wilayah tersebut.

Baca Juga: Akhirnya, Pemerintah Hong Kong Beri Pernyataan tentang Kebijakan Pengembangan Industri Kripto

Hong Kong Terbuka dengan Kripto, namun Perketat Regulasi

Hong Kong Beri Indikasi Ingin Lebih Ramah terhadap Adopsi Kripto

Pemerintah setempat sepertinya paham bahwa untuk menjadi pusat inovasi, fungsi pengawasan dan pemanfaatan inovasi harus berjalan beriringan. Oleh karena itu, Paul Chan mengatakan bahwa pemerintah baru saja menyelesaikan aturan untuk menyiapkan sistem perizinan bagi penyedia layanan aset virtual (VASP).

Penerapan aturan anyar itu baru akan diberlakukan pada pertengahan tahun 2023. Dalam regulasi baru, persyaratan bagi bursa aset virtual terkait anti-money laundering (AML) dan perlindungan investor akan konsisten dengan persyaratan yang saat ini berlaku bagi lembaga keuangan tradisional (TradFi).

Artinya, aturan yang selama ini melekat di bank, perusahaan asuransi, maupun lembaga keuangan pada umumnya, akan turut diberlakukan bagi industri kripto. Hal itu dinilai akan memberikan pengakuan bagi perusahaan virtual yang sekaligus membuka celah kerja sama antara perusahaan kripto dengan lembaga TradFi yang selama ini disebut-sebut terkenal akan asas prudentalitas mereka.

“Kombinasi ini juga akan membuka lahan pengembangan baru, menghasilkan model baru, pasar baru, dan peluang baru. Sehingga, pada akhirnya hal tersebut akan menciptakan kelompok pemenang baru,” imbuhnya.

Baca Juga: SBF Sebut Hong Kong Masih Berpotensi Jadi Crypto Hub Papan Atas

Genjot Proyek Obligasi Hijau

Selain memperketat pengawasan, pemerintah Hong Kong pun terus menggenjot pemanfaatan teknologi berbasis blockchain. Beberapa proyek percontohan itu termasuk menguji keunggulan teknologi aset virtual dan mengeksplorasi penerapannya di bidang pasar keuangan.

Adapun eksplorasi penerapan itu seperti proyek tokenisasi obligasi hijau yang dirilis oleh pemerintah, hingga penerapan central bank digital currency (CBDC) yang dinamakan e-HKD untuk transaksi lintas batas.

“Kami menyambut teknologi keuangan global dan komunitas aset virtual untuk berkembang di Hong Kong dalam rangka merangkul peluang besar yang muncul dari pengembangan web3 dan industri aset virtual,” pungkas Paul Chan.

Bagaimana pendapat Anda tentang ambisi Hong Kong untuk jadi crypto hub skala global? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori