Lihat lebih banyak

SBF Sebut Hong Kong Masih Berpotensi Jadi Crypto Hub Papan Atas

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • SBF mengatakan bahwa Hong Kong masih dapat merebut kembali mahkota kriptonya, meskipun yurisdiksi lain seperti Bahama dan Dubai sudah mengadopsi peraturan untuk menjadi lebih ramah kripto.
  • Dalam sebuah cuitan Twitter, SBF mengatakan bahwa sikap terbaru Hong Kong terkait kebijakan pengembangan industri kripto mereka sangat menjanjikan.
  • Selain Hong Kong, SBF menunjuk Singapura dan Busan di Korea Selatan sebagai tempat-tempat yang masih berpotensi menjadi crypto hub di Asia.
  • promo

Founder & CEO FTX, Sam Bankman-Fried (SBF), menanggapi langkah pemerintah Hong Kong pada hari Senin (31/10) yang mengumumkan bahwa mereka akan mengadopsi pendekatan yang ramah terhadap aset digital atau kripto karena berusaha mendapatkan kembali statusnya sebagai crypto hub global.

Berbicara melalui panggilan video dalam konferensi Hong Kong FinTech Week 2022, SBF mengatakan bahwa Hong Kong masih dapat merebut kembali mahkota kriptonya, meskipun yurisdiksi lain seperti Bahama dan Dubai sudah mengadopsi peraturan untuk menjadi lebih ramah kripto.

Selain Hong Kong, SBF mengatakan Singapura dan Busan di Korea Selatan sebagai tempat-tempat yang masih berpotensi menjadi crypto hub di Asia.

Apresiasi Langkah Regulator Hong Kong

SBF berbicara kepada hadirin di Hong Kong FinTech Week 2022 | Forbes Asia

Dalam sebuah cuitan Twitter, SBF mengatakan bahwa sikap terbaru Hong Kong terkait kebijakan pengembangan industri kripto mereka sangat menjanjikan.

“Saya sangat menghargai ketika pembuat kebijakan terlibat secara konstruktif dan optimis dengan orang-orang yang paling berarti bagi arah industri ini yaitu para pelanggan,” tulis SBF.

Hong Kong dulunya adalah basis bagi crypto exchange seperti Binance dan FTX. Pada 2018, mereka memperkenalkan rezim lisensi sukarela yang membatasi platform kripto untuk para klien dengan portofolio setidaknya sekitar US$1 juta. Hanya ada 2 perusahaan yang disetujui untuk izin ini, yaitu BC Group dan HasKey.

Sinyal dari pendekatan yang keras ini secara efektif mendorong FTX untuk pindah ke Bahama pada tahun 2021. Konon kantor FTX dipindah dari Hong Kong ke Bahama dengan alasan kurangnya kejelasan peraturan dan pembatasan pergerakan akibat pandemi Covid-19 yang ketat.

Sehubungan upaya terbaru Hong Kong terkait regulasi kripto, SBF menulis, “Kalau saja itu datang tahun lalu.”

Kritik Pembatasan terhadap Investor Ritel di Masa Lalu

SBF berargumen kuat bahwa rezim peraturan yang membatasi akses ke produk kripto berdasarkan kekayaan tidak dapat dipahami dengan baik dan gagal memenuhi tujuan yang dimaksudkan.

“Saya pikir tes berbasis kekayan adalah [sumpah serapah]. Saya pikir itu sangat buruk. Maksud saya, buruk bagi dunia,” ungkap SBF.

Dia menyebut mereka ‘sangat berkelas’ karena market kripto akan tersedia hanya untuk orang kaya.

“Menurut Anda siapa yang akan dapat menumbuhkan kekayaan mereka dalam sistem ketika Anda menempatkan tes berbasis kekayaan? Ini akan memiliki semua diskriminasi yang Anda harapkan akan terjadi,” tambah SBF.

Sebaliknya, dia percaya akses harus diberikan kepada investor berdasarkan pengetahuan mereka tentang produk dan risiko yang melekat.

Babak Baru Adopsi Kripto di Hong Kong

Senin Kemarin, pemerintah Hong Kong mengeluarkan pernyataan kebijakan pengembangan industri aset virtual atau kripto. Pernyataan tersebut menetapkan sikap dan pendekatan kebijakan terhadap pengembangan sektor dan ekosistem aset virtual yang dinamis di Hong Kong.

Hong Kong Beri Indikasi Ingin Lebih Ramah terhadap Adopsi Kripto

Kabar ini datang dalam kesempatan pembukaan Hong Kong FinTech Week 2022 yang berlangsung sejak 31 Oktober hingga 4 November mendatang. Setidaknya, terdapat 4 topik mengenai pengembangan aset virtual di Hong Kong.

Pertama, mengenai visi dan pendekatan. Sebagai pusat keuangan internasional, Hong Kong terbuka dan inklusif terhadap komunitas investor global yang terlibat dalam bisnis aset virtual.

Kedua, mengenai peraturan. Dengan konsistensi, prediktabilitas, dan kejelasan yang secara bertahap ditetapkan oleh kerangka peraturan yang komprehensif, pemerintah Hong Kong memiliki dasar yang kuat untuk lebih merangkul inovasi keuangan dan pengembangan teknologi yang dibawa oleh perkembangan pesat aset virtual secara global.

Ketiga, adalah mengenai percontohan. Pemerintah dan regulator Hong Kong sedang menjajaki sejumlah proyek percontohan untuk menguji manfaat teknologi yang dibawa oleh aset virtual dan penerapannya lebih lanjut di pasar keuangan.

Keempat, mengenai langkah ke depan. Visi yang disampaikan dalam pernyataan kebijakan akan dicapai dengan memfasilitasi kebijakan, regulasi yang komprehensif, dan berimbang, pagar pembatas berbasis risiko, serta proyek percontohan dari pemerintah Hong Kong.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori