Setelah membolehkan penggunaan pembayaran cryptocurrency pada tahun lalu, mulai 16 Mei 2022 Kuba memberikan izin pada penyedia layanan aset virtual Bitcoin dan lainnya untuk beroperasi. Namun, sebelumnya, perusahaan kripto tersebut harus sudah mengantongi lisensi dari lembaga terkait di Kuba.
Hal itu tercantum dalam Official Gazette No. 43 yang juga mencakup resolusi bank sentral Kuba, Banco Central de Cuba (BCC). Berikut petikannya:
“Banco Central de Cuba ketika mempertimbangkan permintaan lisensi, mengevaluasi legalitas, peluang dan kepentingan sosial ekonomi dari inisiatif, karakteristik proyek, tanggung jawab pemohon dan pengalaman mereka dalam kegiatan tersebut. Banco Central de Cuba mengeluarkan lisensi setelah berkonsultasi dengan Cryptoactive Group.”
Lisensi berlaku selama 1 tahun dan dapat diperpanjang untuk 1 tahun berikutnya, yang menurut dokumen, mengingat sifat eksperimental dan baru dari jenis aktivitas tersebut.
Dokumen juga menyatakan bahwa perusahaan lokal dan asing yang beroperasi tanpa izin resmi akan menghadapi sanksi sesuai dengan peraturan perbankan dan keuangan yang berlaku di Kuba. Penyedia layanan aset virtual (VASP) tidak diizinkan untuk menghentikan layanannya tanpa izin dari BCC. Oleh karena itu, mereka akan diwajibkan untuk melanjutkan operasi mereka terlepas dari profitabilitas bisnis.
Kuba Ramah Cryptocurrency
Cryptocurrency menjadi solusi bagi Kuba atas embargo perdagangan dari Amerika Serikat (AS) yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Embargo tersebut membuat negara di Kepulauan Kabiria itu terputus dari sistem perdagangan internasional serta pembayaran internasional konvensional termasuk pasar keuangan.
Kuba juga tidak dapat memperoleh kartu kredit atau debit untuk penggunaan internasional.
“Jika bank sentral menciptakan kerangka hukum yang ramah cryptocurrency, itu karena mereka telah memutuskan bahwa [aset digital] dapat membawa manfaat bagi negara,” kata Pavel Vidal, mantan ekonom bank sentral Kuba, dilansir Reuters.
Namun, ia ragu bila Kuba akan mengadopsi bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, seperti yang dilakukan El Salvador, negara tetangga Kuba. Vidal juga ragu bila Kuba dapat menghasilkan cryptocurrency sendiri.
Hal paling mungkin adalah pemerintah memfasilitasi masuknya pengiriman uang dan operasi perdagangan luar negeri internasional. Vidal menilai hal ini dapat mengurangi biaya transaksi internasional di Kuba dan membuka alternatif bagi operasi dalam dolar.
Menghindari Sanksi AS
Pemberian lisensi bagi VASP beroperasi di Kuba menyusul langkah pemerintah Kuba mengizinkan penggunaan cryptocurrency sebagai metode pembayaran. Izin penggunaan crypto yang diterbitkan pada 2021 itu mengusung alasan kepentingan sosial ekonomi.
Keputusan Kuba merangkul uang virtual terdesentralisasi dapat membantunya menghindari rezim sanksi AS yang dilakukan di bawah mantan Presiden Donald Trump dan telah diperpanjang di rezim Presiden AS Joe Biden.
Tahun lalu, Presiden Kuba, Miguel Diaz Canel, mengatakan tengah menganalisis penghasilan negara untuk memungkinkan penggunaan cryptocurrency di Kuba. Produk domestik bruto Kuba turun 11% pada 2020 dan inflasinya mencapai 70% pada 2021, sebuah krisis ekonomi terburuk selama 30 tahun.
Situasi ekonomi yang memburuk dan embargo AS semakin diperparah dengan hengkangnya penyedia layanan pengiriman uang Western Union dari Kuba. Western Union yang sudah beroperasi di Kuba selama lebih dari 20 tahun memutuskan untuk menutup 407 kantornya di Kuba pada 2020, menyusul pengetatan sanksi dari AS.
Melalui pertukaran mata uang crypto, warga Kuba bisa melakukan pengiriman uang, bahkan lebih cepat dan dengan biaya rendah.
Tercatat sekitar 10.000 orang Kuba menggunakan Bitcoin, salah satunya untuk mentransfer uang ke kerabat mereka. Bitcoin menjadi cryptocurrency paling banyak digunakan di Kuba.
Trusted
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
