Lihat lebih banyak

Block, Inc. Cetak Laba US$178 Juta berkat Pendapatan Bitcoin Moncer

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Dalam laporannya kepada pemegang saham, Block menyebut berhasil mencetak keuntungan sekitar US$178 juta di Q4 2023.
  • Moncernya kinerja Cash App, unit usaha yang selama ini mengelola Bitcoin (BTC), menjadi katalis utama pencapaian positif Block kali ini.
  • Melihat kinerjanya yang cemerlang, Jack Dorsey optimistis pada kuartal pertama tahun ini, Block bisa membukukan laba kotor sebesar US$2 miliar hingga US$2,02 miliar.
  • promo

Block, Inc., entitas fintech yang didirikan oleh Jack Dorsey, berhasil mencetak kinerja gemilang di kuartal terakhir tahun lalu. Dalam laporannya kepada pemegang saham, Block menyebut bahwa di Q4 2023, perusahaan akhirnya berhasil membalikkan keadaan dari rugi menjadi untung lebih dari Rp2 triliun atau sekitar US$178 juta.

Capaian itu merupakan indikasi bahwa kinerja perusahaan sudah mulai berada di tren yang menanjak. Mengingat sejak Q1 hingga Q3 2023, Block terus menderita rugi bersih secara total mencapai US$169 juta. Selain itu, secara tahunan, posisi laba bersih Block juga sudah berada di angka yang positif, dari rugi US$541 juta di 2022 menjadi untung US$10 juta di 2023.

Moncernya kinerja Cash App, unit usaha yang selama ini mengelola Bitcoin (BTC), menjadi katalis utamanya. Cash App berhasil menyumbang laba kotor sebesar US$1,18 miliar di Q4 tahun lalu. Jumlah tersebut meningkat 25% secara tahunan.

Laba kotor Cash App | Sumber: Laporan Block, Inc.
Laba kotor Cash App | Sumber: Laporan Block, Inc.

“Secara total di Q4 kemarin perusahaan membukukan pertumbuhan laba kotor sebesar 22% menjadi US$2,03 miliar. Selain cari Cash App, Block Inc juga mendapatkan dukungan terbesar dari Square yang menyumbang laba kotor sebesar US$828 juta,” jelas Dorsey.

Ke depannya, Block mengaku bakal lebih getol menggenjot bisnis Cash App dan berambisi untuk menjadi penyedia layanan keuangan terdepan dengan target pasar rumah tangga yang memiliki pendapatan US$150 ribu per tahun. Segmen yang menurut Dorsey mencapai 80% dari total konsumen dan 50% dari pendapatan rumah tangga rata-rata itu akan menjadi basis pengguna Cash App.

Sebagai salah satu strateginya, perusahaan akan mendorong konversi penggunaan Cash App terhadap 56 juta pengguna aktif bulanannya. Dari hanya sebatas perdagangan peer-to-peer (P2P) menjadi layanan keuangan perbankan utama.

Laba Kotor dari Bitcoin Terbang 90%

Cash App selama ini mendapatkan pendapatannya dari penjualan Bitcoin (BTC). Di Q4 kemarin, Cash App berhasil mencetak angka penjualan Bitcoin sebesar US$2,52 miliar. Jumlah tersebut merefleksikan pertumbuhan 37% secara tahunan.

Dari jumlah tersebut, total laba kotor yang dihasilkan dari penjualan Bitcoin mencapai US$66 juta. Capaian itu diakui Dorsey meningkat 90% secara tahunan.

Naiknya harga Bitcoin yang dibarengi dengan bertumbuhnya permintaan pasar pada akhirnya mampu mendongkrak kinerja perseroan. Secara total, pendapatan yang dihasilkan dari Bitcoin mencapai US$9,5 miliar atau tumbuh 34% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Dari situ, Block berhasil mengumpulkan laba kotor dari Cash App sebesar US$205 juta, atau naik 34% dari tahun sebelumnya.

Jika melihat kinerja Block secara keseluruhan, perusahaan berhasil meraup angka pendapatan sebesar US$21,92 miliar di tahun lalu. Hasil itu meningkat 25% dari tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, 43,31% di antaranya berasal dari pendapatan Bitcoin.

Sementara itu, sumber pendapatan lainnya; seperti pendapatan yang bersumber dari transaksi berkontribusi sebesar US$6,31 miliar, subscription and services-based revenue menyumbang US$5,93 miliar, dan pendapatan dari perangkat keras mencapai US$157,17 juta.

“Sampai dengan tahun lalu, perusahaan memiliki Bitcoin sebanyak 8.038 BTC yang bisa digunakan untuk investasi dengan nilai wajar setara dengan US$340 juta.”

Block Optimistis Cetak Laba Kotor US$2,02 Miliar di Q1 2024

Melihat kinerjanya yang cemerlang, Jack Dorsey optimistis pada kuartal pertama tahun ini, Block bisa membukukan laba kotor sebesar US$2 miliar hingga US$2,02 miliar. Proyeksi itu meningkat 17% dari Q1 tahun lalu, yang akan didukung dengan pendapatan operasi sebesar US$225 juta hingga US$245 juta dan EBITDA yang diharapkan mampu mencapai kisaran US$570 juta hingga US$590 juta.

“Namun, target tersebut belum memasukkan asumsi makro ekonomi yang kemungkinan besar bisa ikut memengaruhi hasil kinerja perusahaan,” kata Dorsey.

Sebagai catatan, di tengah kinerjanya yang positif, pada akhir Januari kemarin, Block dikabarkan telah memangkas 1.000 karyawannya di berbagai divisi. Aksi yang diklaim sebagai salah satu strategi untuk mendorong pertumbuhan bisnis secara agresif itu nyatanya juga ikut menimpa divisi Cash App.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori