Lihat lebih banyak

Pendiri Avalanche Bagikan Tips untuk Hindari Proyek L2 Sampah

2 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Emin Gün Sirer membagikan tips untuk menghindari potensi bahaya yang terkait dengan proyek layer-2 (L2).
  • Pendiri Avalanche ini menilai sangat mudah untuk meluncurkan proyek L2 sampah, sehingga menjadi potensi bahaya dalam siklus kripto berikutnya.
  • Dia memprediksi mungkin ada sekelompok penjahat baru yang berbaris untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan SBF.
  • promo

Emin Gün Sirer, pendiri dan CEO Ava Labs yang merupakan pengembang utama blockchain layer-1 (L1) Avalanche, memperingatkan komunitas kripto tentang potensi bahaya dalam siklus kripto berikutnya yang terkait dengan proyek layer-2 (L2).

Dalam sebuah tulisan cukup panjang di media sosial X (Twitter) pada hari Minggu (24/3) kemarin, pendiri Avalanche ini mengatakan bahwa semua orang mengabaikan tanda bahaya besar yang terkait dengan Sam Bankman-Fried (SB), pendiri crypto exchange FTX, karena dia terlihat pintar dan menghasilkan banyak uang.

“Kemudian, ternyata dia [SBF] bodoh sekali, sosiopat, dan hanya mencuri uang kita,” tulis Emin Gün Sirer.

Dia menilai siklus kripto berikutnya akan menjadi lebih berisik, dengan perilaku yang lebih buruk lagi.

“Menjadi sangat mudah untuk meluncurkan proyek L2 sampah, dan cukup mudah untuk melakukan trik itu, sambil memancing untuk berfoto bersama Vitalik Buterin [co-founder blockchain L1 Ethereum],” ungkap pendiri Avalanche.

Tanda Bahaya pada Proyek L2

CEO Ava Labs ini memperingatkan agar komunitas kripto harus ekstra waspada terhadap tanda bahaya yang menjadi ciri-ciri sampah sebuah proyek L2.

Pertama, narasi proyek tidak sesuai dengan teknologi proyek. Misalnya, centralized sequencer dan L2 yang tidak dilengkapi dengan mekanisme keamanan terhadap penipuan adalah sampah karena bertentangan dengan prinsip-prinsip kripto.

Kedua, proyek yang menjual token pada saat ini untuk mengumpulkan uang guna melakukan pekerjaan yang nantinya akan mengarah pada beberapa teknologi lain. Pendiri Avalanche menilai hal ini sama saja dengan penawaran sekuritas (efek) seperti yang kerap dituduhkan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS).

Ketiga, pendiri proyek membuang token pribadinya sebelum peluncuran. Dia menyarankan harus ada penguncian token.

“Penjualan token pra-peluncuran senilai puluhan juta dolar AS untuk ‘memberikan insentif kepada tim pengembang’ sama saja dengan SBF mencuri uang semua orang,” terang Emin Gün Sirer.

Keempat, floating token yang sangat rendah. Dia menilai SBF memainkan permainan ini dengan memanipulasi penilaian token low-floating dan melakukan peminjaman. Pernyataan ini terkait dengan SBF yang menjadikan native token FTX (FTT) sebagai jaminan untuk meminjam uang.

Cara Menghindari Proyek L2 Sampah

Untuk mengatasi kehadiran berbagai proyek L2 yang dinilai menciptakan kebisingan baru di dunia kripto, pendiri Avalanche memiliki tes sederhana.

Dia memberi contoh, pada siklus terakhir, skalabilitas dan kinerja merupakan masalah yang paling menonjol. Avalanche dan Solana menyediakan 2 pendekatan untuk mengatasinya.

“Saat ini, saya yakin ada hubungannya dengan mendukung beberapa kasus penggunaan pada platform yang sama dan berintegrasi dengan keuangan tradisional (TradFi). Namun, saya mungkin salah dan orang lain mungkin punya gagasan sendiri tentang apa yang menghalangi adopsi oleh miliaran orang berikutnya,” jelas Emin Gün Sirer.

Baginya, aspek terpenting untuk menghindari penipuan berikutnya adalah bertanya apakah sosok tersebut dan proyeknya membawa sesuatu yang benar-benar mengubah permainan untuk mengatasi masalah terbesar yang dihadapi kripto saat ini.

“Untuk game sampah L2 sebenarnya mudah, dan kita mungkin melihat sekelompok sosiopat baru berbaris untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan SBF,” tegas pendiri Avalanche.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori