Lihat lebih banyak

Peneliti SlowMist: Peretas Axie Infinity Gunakan Crypto Mixer yang Terkena Sanksi untuk Cuci Dana Curian

3 mins
Oleh David Thomas
Diterjemahkan David Thomas
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Peneliti dari Slowmist mengungkapkan bahwa peretas Axie Infinity telah menggunakan Tornado Cash dan Blender untuk mencuci dana hasil curian mereka.
  • Para peretas berhasil mencuri dana sebanyak 6.429 ETH melalui Tornado Cash dan Blender, lalu mereka menggunakan dua DEX berbeda beserta Tornado Cash untuk secara anonim memindahkan 113.000 ETH.
  • Departemen Keuangan AS telah menjatuhkan sanksi pada Blender dan Tornado Cash.
  • promo

Setelah terjadinya serangan yang menyebabkan kerugian senilai US$620 juta pada sidechain Ronin Axie Infinity, seorang peneliti melacak adanya aliran dana tersebut ke crypto mixer yang terkena sanksi.

Para pelaku menggunakan private key yang mereka retas untuk melakukan penarikan ETH dan USDC dari sidechain Ronin. Sidechain ini sendiri merupakan crypto bridge yang dirancang untuk membantu para pemain Axie Infinity dalam memindahkan token lintas blockchain.

Selama terjadinya serangan pada tanggal 23 Maret 2022, peretas telah mencuri sebanyak 173.600 ETH serta 25,5 juta USDC dari game play-to-earn Axie Infinity. Selanjutnya, mereka mengirimkan dana curian itu ke alamat dengan 42 karakter yang ada di blockchain Ethereum.

Namun, mengingat sifat alami blockchain yang bisa terlihat secara publik. Alhasil, dana dalam jumlah besar pun sulit untuk dipindahkan secara anonim. Selain itu, agar crypto mixer dapat berfungsi dengan optimal, mereka harus mendapatkan akses ke penyimpanan likuiditas yang cukup untuk menukar dana ilegal dengan dana yang lebih legal.

Sebuah platform bug-bounty bernama Immunefi mengklaim bahwa mungkin perlu waktu bertahun-tahun bagi crypto mixer untuk bisa menyalurkan jumlah yang mencapai sembilan digit. Oleh karena itulah, komplotan pelaku kriminal itu terpaksa melakukan transaksi dalam jumlah yang lebih kecil.

Bagaimana Dana Hasil Peretasan Axie Infinity Bisa Berpindah?

Pertama-tama, sebelum para peretas Axie Infinity mengirimkan dana sebanyak 6.429 ETH ke Huobi, mereka terlebih dahulu mentransfernya melalui crypto mixer Tornado Cash. Barulah ketika di Huobi, dana tersebut mereka ubah menjadi Bitcoin (BTC). Sedangkan, lebih dari 5.000 ETH mereka transfer ke bursa FTX.

Kemudian, menurut peneliti Slowmist, setelah mendapatkan 439 BTC dari Huobi, peretas kemudian menyalurkannya ke Blender, yaitu mixing tool bitcoin yang terkena sanksi dari pemerintah AS. Lalu, peretas menyetorkan dana ke alamat yang sudah jelas-jelas terkena sanksi dari AS. Selanjutnya, mereka menggunakan dua decentralized exchange untuk mengonversikan 113.000 ETH yang sudah mereka salurkan melalui Tornado Cash menjadi renBTC. Adapun renBTC merupakan bentuk Bitcoin yang ada di blockchain Ethereum. Setelahnya, renBTC mereka transfer ke blockchain Bitcoin, yang kemudian akan mengubahnya menjadi BTC.

Departemen Keuangan AS Berniat Batasi Aktivitas Layanan Mixing

Layanan crypto mixer bertugas mengaburkan data riwayat transaksi yang menghubungkan asal beserta tujuan ke mana aset kripto itu ditransfer dengan cara mengumpulkan dana pengguna. Keunggulan seperti itu lantas menjadikannya alat yang menarik bagi para pelaku kriminal untuk mencuci dana ilegal yang mereka dapatkan.

Pada hari Jumat, 6 Mei 2022, Departemen Keuangan AS memberikan sanksi kepada Blender.io, yaitu layanan crypto mixer bitcoin yang diyakini sebagai alat yang digunakan oleh peretas Korea Utara, The Lazarus Group, untuk mencuci dana dalam melangsungkan tindak kriminal di dunia maya. Pada saat itu, Departemen Keuangan AS mengatakan bahwa mixer tersebut telah memproses lebih dari US$500 juta dalam transaksi Bitcoin. Selain itu, mixer ini juga dipakai dalam aksi peretasan Axie Infinity.

Lalu tiga bulan setelahnya, tepatnya pada tanggal 8 Agustus 2022, departemen kembali memberikan sanksi. Kali ini, sanksinya mereka tujukan kepada Tornado Cash. Sanksi tersebut mereka berikan karena layanan crypto mixer diduga tidak memiliki penerapan kontrol yang memadai untuk mengekang aktivitas terlarang di platform mereka. Akibatnya, sanksi itu mencegah semua perusahaan dan juga individu yang ada di AS untuk berinteraksi dengan platform mixer tersebut.

Sementara itu, Departemen Keuangan yakin bahwa Tornado Cash bertanggung jawab atas pencucian dana lebih dari US$7 miliar sejak tahun 2019. Kemudian, co-founder Elliptic yaitu perusahaan analitik blockchain, percaya bahwa departemen pemerintah mencampuradukkan aliran dana ilegal dengan dana yang sah. Akhirnya, mereka hanya dapat mengamankan sebesar US$1,5 miliar dalam kasus terlarang tersebut.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

482684f67f7c6a6c68bb22d21073cef7?s=120&d=wp_user_avatar&r=g
David Thomas
David Thomas lulus dari Universitas Kwa-Zulu Natal di Durban, Afrika Selatan, dengan gelar kehormatan di bidang teknik elektronik. Dia bekerja sebagai insinyur selama delapan tahun, mengembangkan perangkat lunak untuk proses industri di perusahaan spesialis otomasi Afrika Selatan, Autotronix (Pty) Ltd, sistem kontrol pertambangan untuk AngloGold Ashanti, dan produk konsumen di Inhep Digital Security, sebuah perusahaan keamanan dalam negeri yang sepenuhnya dimiliki oleh konglomerat Swedia,...
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori