Vauld, sebuah perusahaan pemberi pinjaman kripto yang tengah bermasalah, telah mendapatkan perlindungan (moratorium) selama tiga bulan dari kreditur oleh Pengadilan Tinggi Singapura.
Menurut pembacaan dalam sidang pengadilannya, moratorium yang Hakim Aedit Abdullah berikan kepada perusahaan induk Vauld Defi Payments Ltd. itu akan berlangsung hingga tanggal 7 November. Jadi, selama periode itu berlangsung, perusahaan akan secara efektif mendapat proteksi atas segala potensi upaya litigasi dari kreditur.
Pada pembacaan persidangan tersebut, hakim juga meminta perusahaan untuk membentuk komite kreditur guna mengatasi masalah-masalah yang krusial. Dalam kurun waktu dua minggu, Vauld diharapkan sudah mampu memberikan rincian, seperti arus kas dan valuasi aset, kepada krediturnya. Sedangkan, untuk informasi pengelolaan akunnya harus mereka setorkan dalam kurun waktu delapan minggu.
Meskipun periode tersebut hanya setengah dari jangka waktu enam bulan yang Vauld minta pada awalnya, hakim menambahkan bahwa adanya permintaan perpanjangan waktu juga memungkinkan.
“Saya khawatir [jika] moratorium [selama] enam bulan tidak akan mendapatkan pengawasan dan pemantauan yang memadai,” katanya.
Selain itu, terkait adanya tambahan waktu atau tidak juga pada akhirnya akan bergantung terhadap penilaian kemajuan perusahaan ketika berhubungan dengan krediturnya. Penilaian ini akan hakim lakukan pada pembacaan sidang berikutnya.
Sebenarnya, kebijakan moratorium tersebut memang akan memberikan sedikit perasaan lega bagi perusahaan untuk menyelesaikan akuisisi oleh Nexo. Namun, seorang pengacara Defi Payments, Sheila Ng, mengatakan bahwa perusahaan tersebut normalnya membutuhkan setidaknya enam bulan untuk menyelesaikan proses itu. Ia menyampaikan pula bahwa jangka waktu ini adalah waktu minimum yang Vauld perlukan untuk proses restrukturisasi, uji tuntas oleh Nexo, dan rekonsiliasi akun perusahaan grupnya.
- Baca juga: Selain Alami Krisis, Vauld Juga Punya Utang Sebanyak US$362 Juta kepada Para Investor Ritel
Keruntuhan Vauld yang Terjadi dengan Cepat
Awal tahun ini, mirip dengan nasib dari para pemberi pinjaman kripto lainnya seperti Voyager Digital Ltd., Babel Finance, dan Celsius Network Ltd., Vault juga mengalami nasib buruk secara tiba-tiba. Pada tanggal 16 Juni, perusahaan yang berbasis di Singapura itu sempat meyakinkan pelanggan tentang kesehatan bisnisnya. Namun, siapa sangka ternyata PHK di perusahaan itu pun segera menyusul hanya dalam waktu lima hari. Tak lama setelah itu, pada awal bulan Juli, Vauld menangguhkan penarikan, perdagangan, dan penyetoran di platform-nya. Setelah itu, mereka juga mengumumkan diskusinya dengan Nexo.
Dalam sebuah email kepada kreditur pada tanggal 11 Juli, CEO Darshan Bhatija mengatakan bahwa Vauld memiliki total aset US$330 juta dan liabilitas sebesar US$400 juta pada tingkatan grup. Sedangkan, tahun lalu, perusahaan telah mengumpulkan sebesar US$25 juta dalam putaran pendanaan Seri A. Adapun pendanaan itu dipimpin oleh Valar Ventures milik Peter Thiel.
Bagaimana pendapatmu terkait topik Vauld ini? Yuk, tulis dan beri tahu kami!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.