Industri metaverse tampil memukau di tengah pasar yang bergejolak. Sepanjang kuartal pertama tahun ini, penjualan tanah virtual mencapai level tertinggi sepanjang masa (ATH) dengan membukukan 147 ribu penjualan. Jumlah tersebut setara dengan nilai US$311 juta atau sekitar Rp4,72 triliun.
Hal tersebut membawa optimisme tersendiri bagi perkembangan bisnis aset virtual. Pasalnya, sektor metaverse menjadi salah satu sektor yang tumbuh positif di tengah derasnya sentimen negatif. Data DappRadar mengungkapkan bahwa volume perdagangan tanah virtual di metaverse naik 277,12% dibanding kuartal 4 tahun lalu.
“Fakta tersebut menandai kuartal terbaik sejak keruntuhan Terra Luna di Mei 2022. Ditambah, volume perdagangan tanah virtual mencapai level tertinggi sepanjang masa dengan meningkat 83,56% dari kuartal sebelumnya,” jelas DappRadar dalam laman resmi.
Penjualan tanah virtual di metaverse dikemas dalam bentuk non-fungible-token (NFT).
Lebih lanjut dijelaskan, bulan Februari menjadi bulan terbaik dengan mencatatkan nilai penjualan sebesar US$162 juta atau sebanyak 69.079 penjualan.
Otherdeed for Otherside, salah satu proyek metaverse besutan Yuga Labs, menjadi proyek dengan volume perdagangan NFT tertinggi. Sebanyak US$222 juta dihasilkan dari 65.399 perdagangan Otherdeed. Jumlah tersebut naik 138,80% dari kuartal 4 tahun lalu dan menjadi capaian tertinggi yang pernah tercatat.
Selanjutnya, posisi kedua dihuni oleh proyek MG Land, yang menghasilkan hampir US$60 juta dalam volume perdagangan. Jumlah tersebut mencapai 45.219 penjualan. Proyek yang diluncurkan pada awal tahun ini memungkinkan pengguna untuk membangun ruang terdesentralisasi dengan nama domain independen dan juga interaksi sosial.
“Volume perdagangan tingkat tinggi utamanya dipicu oleh whale NFT yang menggunakan koleksi aset digitalnya untuk mengumpulkan token BLUR. Seperti diketahui, marketplace NFT BLUR dalam beberapa waktu ke depan akan membagikan airdrop dan itu mendorong para whale NFT,” tambah DappRadar.
Di sisi lain, proyek metaverse Createra, yang berfokus pada generasi Z, mampu mengumpulkan nilai penjualan sebesar US$14 juta di kuartal pertama tahun ini. Platform yang didukung oleh Andreessen Horowitz (a16z) itu mengusung konsep user-generated content (UGC), sehingga memungkinkan para creators membuat dan mendistribusikan game MetaFi.
Penjualan Metaverse di The Sandbox Turun
Proyek metaverse lawas The Sandbox hanya sanggup berada di posisi ke empat dengan volume perdagangan sebesar US$3,5 juta. Jumlah itu mewakili volume penjualan sebanyak 7,338 transaksi. DappRadar menyebutkan bahwa volume perdagangan Sandbox mengalami penurunan 36,83% dan volume penjualan turun 72,60%.
Sementara untuk Axie Infinity, melalui Axie Lands, berhasil membukukan perdagangan NFT sebesar US$2,5 juta.
Partisipasi dan juga masifnya pengembangan proyek menjadi kunci dalam penjualan NFT. Seperti Decentraland, misalnya. Decentraland akan menjadi tuan rumah dalam acara Metaverse Fashion Week (MVFM) 2023 dan memamerkan parade mode dalam ranah digital. Mereka menggandeng UNXD, Spatial.io, dan beberapa jaringan metaverse lainnya.
Pasar menyambutnya dengan positif. Terlihat dari adanya lonjakan dalam jumlah unique active wallet (UAW) Decentraland sebanyak 15,65% dalam 7 hari terakhir. Di samping itu, volume perdagangan juga ikut terbang 63%, menjadi US$26.880.
Secara keseluruhan, volume perdagangan NFT Decentraland di kuartal pertama tahun ini mencapai US$1,9 juta dengan jumlah penjualan sebanyak 508 unit.
Investasi di Game Blockchain dan Metaverse Tembuh US$502 Juta
Investasi yang dilakukan pada game berbasis blockchain dan metaverse tetap tinggi. Pada tahun lalu, sebanyak US$7,6 miliar mengalir ke sektor tersebut. Lalu, di tiga bulan pertama tahun ini, sebanyak US$502 juta sudah didistribusikan pada sektor metaverse.
Sebanyak 32,7% dari total dana mengalir ke metaverse dan game, sementara 31,5% disalurkan untuk proyek infrastruktur, 24% untuk perusahaan investasi, dan 5,3% tersisa disuntik ke metaverse tech, alias proyek yang hanya berfokus pada metaverse.
Sebagai catatan, masuknya parade mode ke metaverse merupakan salah satu strategi bisnis yang menarik. Pasalnya, Morgan Stanley memproyeksikan di tahun 2030 mendatang, peluang pendapatan yang bisa dihasilkan dari penjualan merek fesyen mewah akan mencapai US$50 miliar.
Bagaimana pendapat Anda tentang penjualan tanah virtual di metaverse sejauh ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.