Harga Bitcoin (BTC) di futures market Binance sempat meroket ke level US$447.793. Padahal, harga normalnya di sejumlah crypto exchange lain adalah sekitar US$42.467.
Terkait lonjakan besar harga Bitcoin futures itu, pihak Binance akhirnya memberikan klarifikasi pada hari Jumat (29/12) pukul 15:28 WIB.
Binance menerangkan bahwa ada kesalahan visual pada tampilan grafik Bitcoin di futures market dengan trading pair BTC/USDT.
“Perlu diperhatikan bahwa perdagangan [terkait Bitcoin futures] tidak terpengaruh [pada posisi para trader] dan tim kami berupaya menyelesaikan masalah ini sesegera mungkin,” ungkap pihak Binance.
Jurnalis kripto Colin Wu mencatat bahwa Binance sebelumnya pernah mengalami masalah serupa pada bulan September lalu.
Istilah untuk Lonjakan Besar Harga Bitcoin
Meski lonjakan dahsyat harga Bitcoin futures di Binance adalah karena kesalahan visual, Samson Mow, CEO Jan3 yang terkenal mendorong adopsi Bitcoin pada level negara-bangsa, pernah membahas tentang istilah kenaikan harga Bitcoin secara drastis atau bisa dibilang tidak masuk akal.
Pada bulan Oktober lalu, dia mengatakan, “Mari kita perjelas apa itu God Candle, [yaitu Bitcoin naik] US$10.000 setiap hari.”
Kemudian, Samson Mow pada 7 Desember kemarin bahkan menyebut kenaikan harga Bitcoin sampai harga US$100.000 per hari adalah Omega Candle.
Meski begitu, dia belum memiliki istilah untuk kenaikan harga Bitcoin lebih dari US$100.000 hingga US$1 juta per hari. Dengan kata lain, bila harga Bitcoin suatu saat akan naik sampai ke level di atas US$400.000 per hari, hingga saat ini belum pernah ada yang membayangkannya di komunitas kripto.
Terlepas dari itu, angin segar sudah datang ke dunia kripto seiring potensi persetujuan exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot dari regulator Amerika Serikat (AS) pada 10 Januari 2024 dan Bitcoin halving yang diperkirakan akan terjadi pada bulan April 2024.
Tidak hanya itu, sejumlah pihak memperkirakan bahwa bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), akan menurunkan suku bunga pada tahun 2024. Hal ini secara tidak langsung mendorong investor mencari peluang investasi ke sektor yang lebih berisiko seperti kripto.
Basis Pengguna Binance Tumbuh 30%
Insiden menarik baru-baru ini di Binance datang setelah mengumumkan bahwa basis pengguna mereka pada tahun 2023 tumbuh 30% bila dibandingkan pada tahun lalu.
Secara keseluruhan, Binance menambahkan sekitar 40 juta akun baru dari 170 akun yang telah terdaftar.
Dalam laporan akhir tahun pada hari Kamis (28/12), Richard Teng, CEO Binance yang baru, mengatakan arus masuk bersih (net inflows) ke platform mereka sangat kuat.
Sementara itu, pengguna baru terus berdatangan menyusul pengakuan bersalah Changpeng ‘CZ’ Zhao yang juga membuat Binance setuju untuk membayar denda US$4,3 miliar ke AS.
Pertumbuhan tidak terbatas pada produk di crypto exchange Binance. Adapun Binance Pay, Binance Earn, dan platform peer-to-peer (P2P) Binance, semuanya mengalami peningkatan.
Selain itu, Richard Teng mengeklaim ada juga minat yang kuat dari investor institusional.
Perusahaan yang didirikan pada tahun 2017 ini menghabiskan dana sekitar US$213 juta untuk kepatuhan pada tahun 2023. Binance meningkatkan pengawasannya terhadap wash trading di crypto exchange dan marketplace non-fungible token (NFT) mereka.
Selain itu, Binance turut menciptakan sistem manajemen khusus internal untuk pemantauan transaksi dan melakukan audit keamanan yang diselesaikan pada bulan ini.
Pada tahun 2023, Binance memproses hampir 60.000 permintaan dari lembaga penegak hukum secara global dan memberikan 120 sesi pelatihan kepada mereka.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.