Dalam tujuh hari terakhir, token LINK dari Chainlink menunjukkan performa harga yang lebih unggul daripada Bitcoin, Ethereu, dan aset kripto 20 teratas lainnya. Prestasi ini berkat kenaikan sebesar 14% yang aset ini torehkan. Performa harganya ini terbilang luar biasa, mengingat harga jajaran aset kripto utama lainnya mencatat kinerja yang buruk selama periode yang sama.
Setelah mengawali minggu ini dengan harga US$6,09, LINK akhirnya berhasil mencapai puncak di US$7,21 kemarin (24/9) sebelum turun kembali ke US$7,12 pada saat penulisan.
- Baca Juga: Para Ahli Beri Rekomendasi Aset Kripto Terbaik untuk Investasi Jelang Bitcoin Halving 2024
Harga Chainlink (LINK) Ungguli Aset Lainnya
Katalis utama di balik kinerja impresif LINK adalah meningkatnya aktivitas jaringan di dalam ekosistem Chainlink. Aktivitas alamat jaringannya mencapai level tertinggi dalam 2 bulan terakhir pada 21 September dengan hampir 4.000 alamat unik berinteraksi dengan jaringan ini.
Lonjakan aktivitas jaringan ini dapat dikaitkan dengan peningkatan adopsi Cross-Chain Interoperability Protocol (CCIP) oleh pengembang DeFi dan lembaga keuangan tradisional.
Selanjutnya, Chainlink baru-baru ini menjalin kolaborasi dengan Swift, penyedia infrastruktur perpesanan antarbank utama. Kolaborasi ini telah menghasilkan uji coba tokenisasi yang sukses dan melibatkan bank-bank global terkemuka. Seiring dengan menjamurnya lembaga keuangan yang semakin gencar mengadopsi tokenisasi, maka adopsi dan utilitas Chainlink berpotensi mengalami pertumbuhan yang substansial.
Terlepas dari performanya yang mengesankan dalam seminggu terakhir, LINK terhitung masih 86% di bawah rekor tertingginya sepanjang masa (all-time high/ATH) sebesar US$52.
Kinerja 20 Aset Kripto Teratas Tetap Stagnan
Sementara performa harga Chainlink yang luar biasa menonjol, kondisi Bitcoin dan pasar kripto secara keseluruhan justru cenderung stagnan. Di antara deretan 20 aset kripto teratas berdasarkan kapitalisasi pasar, hanya Solana (SOL) dan XRP dari Ripple yang mencatatkan kenaikan lebih dari 2% selama minggu terakhir.
Sementara itu, Bitcoin mempertahankan lintasan range-bound pada kisaran harga antara US$26.000 – US$27.000 sepanjang minggu ini, diakhiri dengan perubahan harga yang minimal.
Selain itu, Santiment menyebutkan adanya sentimen bearish yang saat ini meliputi Bitcoin, menuliskan bahwa para trader secara agresif melakukan aksi short di beberapa crypto exchange. Namun, mereka menambahkan bahwa tindakan ini bisa saja membantu mendongkrak harga BTC naik ke level US$30.000.
Sementara itu, Ethereum mengalami minggu yang kurang menguntungkan karena statusnya berubah menjadi inflasi dan mengalami penurunan 2,4%, tergelincir di bawah angka US$1.600. Selain itu, aktivitas jaringannya juga telah turun drastis, yang mengakibatkan biaya transaksi turun ke titik terendah tahunannya.
Bagaimana pendapat Anda tentang lonjakan harga Chainlink (LINK) yang berhasil ungguli performa Bitcoin dan aset kripto populer lainnya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.