Trusted

Genap 85% Berlalu sejak Bitcoin Halving Terakhir, Pasokan yang Dipegang Holder Jangka Panjang Nyaris Catat Rekor ATH

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Sudah 85% waktu berlalu sejak Bitcoin halving terakhir pada Mei 2020.
  • Bitcoin halving berikutnya dijadwalkan pada pertengahan April 2024.
  • 76% pasokan BTC dipegang oleh holder jangka panjang (LTH) - hampir menyamai rekor tertinggi sepanjang masa pada tahun 2015.
  • promo

Pasar kripto kini memasuki fase yang sangat menarik. Agenda Bitcoin halving, yang menurut jadwal akan berlangsung pada pertengahan 2024, menjadi peristiwa yang semakin menarik perhatian para investor, termasuk holder BTC jangka panjang. Namun, jika sejarah terulang kembali, bull market yang matang mungkin baru akan mulai terjadi paling cepat tahun depan.

Data terkini menunjukkan bahwa Bitcoin halving sudah mencapai 85%. Pada saat yang sama, jumlah pasokan BTC yang dipegang oleh holder jangka panjang (LTH) hampir menyentuh level tertinggi sepanjang masa (ATH). Dalam siklus-siklus sebelumnya, kondisi ini menjadi indikasi mendekatnya titik terendah makro, yang diikuti dengan fase awal dari siklus baru.

Indikator pasokan BTC yang berada di tangan holder jangka panjang secara historis telah terbukti menjadi ukuran untuk kesehatan pasar mata uang kripto yang efektif. Secara historis, metrik ini berkorelasi negatif dengan pergerakan harga jangka panjang sang aset kripto terbesar ini.

Hodler jangka panjang biasanya mempertahankan (HODL) aset mereka bahkan ketika pasar sedang berada di titik terendah (bottom). Selain itu, peningkatan pasokan terbesar di tangan LTH terjadi selama bear market yang hebat (panah merah). Ini adalah saat di mana investor dengan tekad kuat (strong hand), melihat harga BTC anjlok, dan enggan untuk menjual asetnya. Kalangan investor ini mempertahankan koin mereka karena mereka percaya bahwa pasar kripto akan kembali pulih di masa depan dan investasi mereka akan terbukti menguntungkan.

Sementara itu, hal yang sebaliknya akan terjadi saat bull market sedang berlangsung. Lonjakan harga BTC membuat LTH menjadi semakin ingin menjual aset mereka dengan keuntungan. Secara historis, selama setiap bull market besar, kita telah menyaksikan penurunan dramatis dalam pasokan yang dipegang oleh LTH. Secara alami, koin-koin tersebut kemudian berpindah ke tangan holder jangka pendek (STH), yang masuk ke pasar pada tahap akhir, didorong oleh keinginan untuk mendapatkan keuntungan dengan cepat.

Pasokan BTC yang Dipegang Holder Jangka Panjang Dekati ATH

Analis kripto @therationalroot mengunggah grafik pasokan Bitcoin yang ada di tangan holder jangka panjang di X. Ia juga menambahkan setiap Bitcoin halving pada gambarnya. Dalam grafiknya, pertama-tama kita melihat fakta bahwa saat ini, rasio pasokan BTC di tangan LTH mendekati ATH-nya dengan persentase hampir 76%. Puncak ini terjadi pada akhir 2015 ketika harga BTC mengakhiri fase akumulasi sebelum halving kedua.

Supply held by Long-Term Holders
Pasokan BTC yang dipegang oleh holder jangka panjang dalam setiap periode Bitcoin halving | Sumber: X

Lalu, kita bisa melihat bahwa setiap kali, indikator tersebut mencapai puncak siklus tertentu beberapa bulan sebelum Bitcoin halving (lingkaran hijau) terjadi. Setelah puncak lokal ini, pasokan di tangan LTH secara bertahap menurun dan bergerak sideways hingga beberapa bulan setelah halving berikutnya. Barulah sekitar 6 bulan setelah kejadian ini, terjadi penurunan tajam pada metrik ini, dan aset kripto memasuki bull market yang matang.

Bitcoin Halving sudah 85% Selesai

Analis di atas juga menerbitkan grafik lain yang menampilkan persentase progres Bitcoin halving. Grafik ini membandingkan periode waktu antara halving historis dari 3 siklus sebelumnya.

Menurut @therationalroot, Bitcoin halving saat ini sudah 85% selesai. Selain itu, periode akhir siklus yang relatif kecil sebesar 15% ditandai dengan aksi harga BTC serupa yang bergerak sideways. Pada kedua kesempatan tersebut – di tahun 2016 dan 2020 – harga aset kripto terbesar ini relatif stabil.

Perbedaannya adalah 2 siklus yang lalu, di mana Bitcoin mengalami tren sideways dengan bias naik. Di sisi lain, di siklus sebelumnya, black swan yang disebabkan oleh crash COVID-19 memberikan peluang tambahan bagi investor. Mereka dapat mengambil posisi yang menarik tepat sebelum halving yang direncanakan.

Bitcoin halving progress
Progres Bitcoin Halving | Sumber: X

Jika sejarah terulang kembali, maka – dalam skema besar – pasar aset kripto akan mengalami tren sideways selama kurang lebih satu tahun. Bitcoin halving, yang dijadwalkan pada pertengahan April 2024, mungkin tidak akan berdampak langsung pada harga BTC. Efeknya mungkin baru akan terlihat pada kuartal terakhir tahun 2024 dan sepanjang tahun 2025.

Prediksi ini sejalan dengan tren yang terlihat pada grafik pasokan yang dipegang oleh holder jangka panjang. Indikator ini saat ini sedang mendekati ATH–nya. Selain itu, indikator ini juga memerlukan waktu sekitar 12 bulan untuk membalikkan trennya dan masuk ke fase distribusi. Ketika LTH mulai menjual aset mereka pasca rampungnya Bitcoin halving, ini akan menjadi salah satu sinyal pertama dari awal bull run kripto.

Bagaimana pendapat Anda tentang pergerakan para holder BTC menyambut Bitcoin halving 2024? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori