Samsung Group melalui salah satu entitas usahanya, yaitu Samsung Electronics, bakal memacu bisnisnya di dunia kripto. Perusahaan raksasa teknologi asal Korea Selatan ini diketahui sudah mulai memproduksi chip yang bisa digunakan dalam perangkat keras penambangan Bitcoin (BTC).
Samsung memproduksi chip dengan teknologi 3-nanometer (nm) terbaru yang memiliki sistem komputasi berteknologi tinggi. Namun, di sisi lain, perusahaan tetap mengedepankan energi hijau. Dengan begitu, mereka mengklaim chip tersebut hanya membutuhkan sumber daya yang relatif rendah.
Dibangunnya konsep teknologi tersebut bukanlah tanpa alasan. Samsung dikabarkan berniat untuk memperlebar bisnisnya untuk memasok chip untuk prosesor seluler. Turunnya keuntungan para penambang Bitcoin, yang dipicu oleh anjloknya harga pasar dan tidak dibarengi dengan penurunan harga energi, menjadi celah tersendiri bagi perusahaan untuk masuk dan menawarkan teknologi rendah energi.
Chip yang ditawarkan oleh Samsung bersifat multi-bridge-channel FET (MBCFET). Chip ini mampu mendobrak batasan kinerja FinFET, sekaligus meningkatkan efisiensi daya. President and Head of Foundry Business Samsung Electronics, Siyoung Choi, mengatakan bahwa perusahaan terus berkembang untuk menerapkan teknologi bagi generasi berikutnya untuk sektor manufaktur.
“Kami akan melanjutkan inovasi teknologi secara aktif untuk mengembangkan teknologi sebagai proses untuk mempercepat kematangan teknologi,” katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, berbekal teknologi Samsung, perusahaan menciptakan produk yang menggunakan nanosheets dengan saluran yang lebih luas. Sehingga, mampu menghasilkan kinerja lebih tinggi dan efisiensi energi lebih besar daripada teknologi GAA yang menggunakan kawat nano dengan saluran yang lebih kecil.
Perusahaan Asal Cina Siap Jadi Klien Pertama Chip Bitcoin Samsung
Sebuah perusahaan asal Cina yang menekuni bisnis penambangan Bitcoin disebut bakal menjadi klien pertama chip 3nm Samsung ini. Meski Samsung tidak memberikan informasi lebih lanjut terkait klien anyarnya, namun perusahaan tetap percaya diri dapat mengurangi konsumsi daya hingga 45% dibanding chip konvensional 5nm.
Langkah itu dilakukan sebagai upaya untuk melawan dominasi Taiwan Semiconductor Manufacturing, Co. (TSMC) yang menguasai 54% pasar global untuk pembuatan chip kontrak. Raksasa teknologi, seperti Apple dan Qualcomm, yang tidak memiliki fasilitas semi konduktor sendiri menjadi salah satu klien utama TSMC yang membawanya tetap menjadi produsen utama di dunia.
Saat ini, pangsa pasar Samsung Electronics masih jauh tertinggal. Mereka hanya menggenggam 16,3% bagian dari pasar global. Untuk itu, perusahaan berambisi untuk mengakselerasi bisnisnya dengan melakukan investasi senilai 171 triliun won atau sekitar US$132 miliar untuk menjadi produsen chip terbaik di dunia di tahun 2030 mendatang.
Co-Chief Excutive Samsung, Kyung Kye-Hun, menambahkan bahwa perusahaan akan mencari klien baru di Cina untuk mendapatkan pertumbuhan pasar yang lebih baik.
Keuntungan Penambang BTC Ambruk
Pergerakan harga Bitcoin sudah amblas 41,30% dalam satu tahun, yakni dari US$34.235 menjadi US$20.095 per koin pada perdagangan hari ini. Hal itu memukul banyak perusahaan penambangan kripto, yang akhirnya membuat susutnya keuntungan perusahaan.
Seperti Argo Blockchain yang harus rela mengalami kemerosotan keuntungan di kuartal perdana tahun ini. Dalam tiga bulan pertama 2022, laba setelah pajak Argo kempis ke level US$2,1 juta. Sebagai perbandingan, di kuartal pertama tahun lalu, perusahaan masih sanggup mencatatkan keuntungan sebesar US$25,3 juta.
Meskipun masih menyisakan laba, tetapi dalam periode satu tahun keuntungan Argo Blockchain luntur 91,69%. Padahal, pendapatan perusahaan yang berbasis di London itu masih sanggup tumbuh positif 9,41% ke level US$19,51 juta dari posisi kuartal pertama tahun lalu yang sebesar US$17,83 juta.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.