Galaxy Digital, entitas kripto yang didirikan oleh miliarder Mike Novogratz, sepertinya bakal lebih ekspansif untuk memperbesar jumlah asetnya di tahun mendatang. Dalam laporan Financial Times, terungkap bahwa Galaxy Digital tengah memburu perusahaan yang sekarat untuk diakuisisi aset sehatnya guna mempertebal dana kelolaan.
Sebelumnya, Galaxy Digital telah mendapatkan manfaat dari strategi ini lewat akuisisi aset Bitcoin (BTC) dan Ether (ETH) milik FTX, yang pada akhirnya membuat dana kelolaan perusahaan melonjak lebih dari 3 kali lipat. Menurut laporan, dana kelolaan Galaxy melambung dari US$1,7 miliar di tahun lalu menjadi US$5,3 miliar. Hal itu terjadi seiring dengan dipilihnya perusahaan oleh administrator FTX untuk melakukan penjualan, lindung nilai, serta staking BTC dan ETH milik FTX.
Berkaca dari hal itu, Kepala Menajemen Aset Global Galaxy Digital, Steve Kurz, mengatakan perusahaan tertarik untuk mengakuisisi aset perusahaan bangkrut lainnya.
Galaxy Siap Tampung Aset Anthropic
Salah satu aset yang kini tengah dibidik adalah portofolio modal ventura FTX di bidang real estat dan perusahaan teknologi, termasuk saham FTX di startup artificial intelligence (AI) Anthropic, yang memiliki valuasi hampir mencapai US$5 miliar.
Sebagai informasi, FTX sempat menyuntikkan dana investasi sebesar US$500 juta pada tahun lalu ke Anthropic.
Anthropic digadang-gadang bisa menjadi jalan keluar untuk memulihkan dana kreditur FTX. Hal itu terjadi seiring dengan melonjaknya valuasi perusahaan pasca adanya kabar yang menyebutkan bahwa Google tengah menjalin diskusi dengan Anthropic untuk membenamkan modalnya. Beberapa pihak menduga, jika salah satu raksasa teknologi itu jadi mengeksekusi rencana tersebut, maka valuasi Anthropic dipercaya bakal mencapai US$30 miliar.
Namun, dalam persidangan SBF di Oktober kemarin, jaksa Amerika Serikat (AS) menolak argumen investasi FTX di Anthropic sembari mengatakan bahwa hal tersebut tidak bisa dijadikan sebagai bukti yang menguntungkan.
Meski begitu Galaxy Digital tetap optimistis hal itu bisa terjadi. Menurut Kurz, perusahaan memiliki tim ventura kripto yang telah berinvestasi selama lima tahun, seperti Fireblocks dan Polygon.
“Rekam jejak perusahaan dalam bisnis manajemen aset menunjukkan bahwa kami merupakan kandidat yang baik untuk hal seperti ini,” tambah Kurz.
Strategi untuk Membalikkan Keadaan
Perburuan aset perusahaan yang bangkrut dilakukan sebagai salah satu strategi Galaxy Digital untuk bisa segera meraih keuntungan. Pasalnya, dalam laporan keuangan di kuartal 3 kemarin, Galaxy Digital masih menorehkan rapor merah dalam kinerja keuangannya.
Sejak periode Januari hingga September kemarin, Galaxy Digital menderita rugi bersih sebesar US$5,55 juta. Jumlah tersebut sudah jauh lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$733,8 juta. Namun, jika melihat kinerja perusahaan secara kuartalan, di kuartal 3 tahun ini saja, kerugian yang diderita Galaxy Digital membengkak. Tepatnya dari US$67,89 juta di Q3 tahun lalu menjadi US$93,72 juta di September kemarin.
Adanya kerugian pada aset digital menjadi salah satu penyebab belum positifnya keuntungan perusahaan. Pada Q3 tahun ini, Galaxy Digital menderita kerugian bersih dari aset digital sebesar US$67,61 juta. Padahal, di periode yang sama tahun lalu, perusahaan masih sanggup membukukan keuntungan sebesar US$4,71 juta.
Sementara itu, untuk bisnis aset manajemen, melalui Galaxy Asset Management, total dana kelolaan perusahaan berhasil meningkat 58% secara kuartalan, yakni dari US$2,48 miliar di Q2 menjadi hampir mencapai US$4 miliar di Q3 kemarin.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.