Kepala Layanan Pengawas Keuangan Korea Selatan, Lee Bok-hyun, dijadwalkan bakal bertemu dengan Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS), Gary Gensler, pada Januari mendatang. Kunjungan kerja yang dilakukan Lee bertujuan untuk mendapatkan pandangan terkait kebijakan pengawasan aset kripto yang dilakukan di AS.
Dari kunjungannya, Lee berharap bisa mendapatkan pertimbangan arah kebijakan pengawasan aset digital. Seperti diketahui, pada Juni tahun depan, Komisi Jasa Keuangan (FSC) Korea Selatan akan mulai merilis pedoman yang mengharuskan setiap investor aset digital mendapatkan bunga saat melakukan setoran ke crypto exchange. Adapun aset digital yang dimaksud mengecualikan non-fungible token (NFT) dan mata uang digital bank sentral (CBDC).
Salah seorang pejabat menyebut kerja sama antarnegara untuk membahas regulasi aset virtual tanpa batas adalah hal penting untuk dilakukan dan diharapkan.
“Tujuan utama perjalanan bisnis ini adalah untuk membahas pengelolaan dan pengawasan pasar aset virtual,” tulis laporan media lokal.
Meskipun Korea Selatan sudah mendedikasikan dirinya untuk menjadi pusat kripto global, namun harus diakui kematangan dan dinamika industri di sana berbeda dengan di AS. Oleh karena itu, untuk bisa mengelola industri yang sudah bernilai jumbo tersebut diperlukan strategi khusus untuk bisa mencegah terjadinya penipuan namun tetap bisa mendorong inovasi.
Laporan dari media menyebutkan bahwa pada Juni kemarin, kapitalisasi pasar mata uang kripto Korea Selatan sudah mencapai 28,4 triliun won atau sekitar US$21,05 miliar.
Korea Selatan Berpotensi Pisahkan Klasifikasi Kripto sebagai Sekuritas
Regulator Korea Selatan berharap diskusi di Januari mendatang itu akan menitikberatkan pada standar yang digunakan AS untuk menentukan sifat keamanan dari aset virtual. Kuat dugaan hal itu sengaja dilakukan lantaran Korea Selatan sendiri belum memiliki aturan yang memadai terkait hal tersebut.
Meskipun pemerintah Korea Selatan sudah meloloskan rancangan undang-undang (RUU) aset virtual, namun regulasi tersebut hanya berfokus pada perlindungan konsumen. Sebagai informasi, berdasarkan aturan tersebut, entitas kripto wajib untuk mengasuransikan dana pelanggan dan menyimpan cadangan modal dalam persentase yang sudah ditentukan.
Di sisi lain, menurut Bok-hyun, sifat keamanan aset virtual akan muncul sebagai masalah baru di paruh kedua tahun depan. Oleh karena itu, pihaknya berencana mempersiapkan alternatif untuk mereduksi hal tersebut. Dengan demikian, regulator pun sudah memiliki solusi ketika masalah tersebut muncul.
AS sendiri menerapkan konsep sekuritas berdasarkan Howey Test dan memandang bahwa aset virtual yang banyak di perdagangkan di exchange adalah produk sekuritas.
Walau belum jelas juga apakah konsep serupa akan diadopsi secara menyeluruh di Korea Selatan, tetapi FSC sendiri berniat untuk mendudukan secara tegas mana aset virtual yang termasuk sebagai sekuritas dan mana yang tidak.
Adopsi Kripto di Negeri Ginseng Terus Melangkah Maju
Minat FSC untuk berbagi status pasar dengan SEC bisa dipahami. Pasalnya, secara perlahan, adopsi kripto di Negeri Ginseng tersebut terus berjalan dengan masif.
Pada bulan November kemarin, Dana Pensiun Nasional Korea Selatan (NPS) memborong US$20 juta saham Coinbase. Aksi tersebut menandakan kepercayaan industri keuangan tradisional terhadap industri kripto semakin kuat.
Kendati tidak berinvestasi secara langsung pada proyek aset digital, namun langkah itu adalah keputusan yang cukup berani, mengingat pergerakan saham Coinbase sendiri banyak dipengaruhi oleh bisnis utamanya sebagai crypto exchange.
Menyikapi dinamika yang terjadi di wilayahnya, Wakil Ketua Komisi Jasa Keuangan Korea Selatan, Kim So-young, menjelaskan bahwa pihaknya akan lebih mempertimbangkan inovasi dalam pengaturan mata uang kripto. Bagi Kim, regulasi harus memliki keseimbangan antara perlindungan investor dan inovasi teknologi.
Bagaimana pendapat Anda tentang kunjungan regulator Korea Selatan ke SEC AS terkait pengawasan aset kripto? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.