Crypto exchange PINTU pada hari Selasa (7/6) mengumumkan bahwa mereka berhasil mengumpulkan suntikan dana segar US$113 juta (Rp1,6 triliun) dalam putaran pendanaan Seri B. Investor dalam putaran ini termasuk Intudo Ventures, Lightspeed, Northstar Group, dan Pantera Capital.
Co-founder & CEO PINTU, Jeth Soetoyo, mengatakan kepada The Block bahwa ada investor utama dalam putaran pendanaan kali ini. Namun, dia menolak menyebutkan nama karena investor tersebut lebih memilih untuk tidak diungkapkan. Meski demikian, Jeth membocorkan bahwa investor itu adalah perusahaan venture capital (VC) global.
Menurut DealStreetAsia, Hedosophia yang merupakan venture capital berbasis di London, Inggris, mengucurkan US$45 juta (sekitar Rp650 miliar) dalam putaran pendanaan terbaru PINTU dan menjadikannya sebagai investor utama.
Pada Agustus 2021, PINTU mengumpulkan US$35 juta (Rp 504 miliar) dalam pendanaan Seri A+ yang dipimpin Lightspeed Ventures. Sementara, pada Mei 2021, PINTU mengantongi US$6 juta (Rp85 miliar) dalam putaran Seri A yang dipimpin Pantera Capital, Intudo Ventures, dan Coinbase Ventures.
Saat itu, Chief Operating Officer (COO) PINTU, Andrew Adjiputro, mengatakan kepada TechCrunch bahwa mereka mengumpulkan putaran pendanaan Seri A+ daripada pindah ke Seri B karena fokus pada pengembangan dan eksekusi produk tetap sama.
Dengan putaran Seri B ini, total pendanaan yang telah diterima PINTU mencapai sekitar US$154 juta (lebih dari Rp2 triliun). Kendati demikian, Jeth menolak mengomentari valuasi perusahaan terkait putaran pendanaan yang baru-baru ini diterima.
Meski saat ini angkanya diperkirakan telah meningkat, tetapi Dealroom pada saat putaran Seri A+ memperkirakan valuasi PINTU mencapai antara US$140 juta (Rp2 triliun) hingga US$210 juta (Rp3 triliun).
Perluas Ekspansi ke DeFi & NFT
Diluncurkan pada April 2020, PINTU merupakan platform jual beli dan investasi kripto lokal asal Indonesia yang telah terdaftar dan berlinsensi resmi dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) yang berwenang mengatur regulasi aset kripto, mengingat aset kripto tergolong sebagai komoditi, bukan produk jasa keuangan. Mereka menawarkan lebih dari 50 aset kripto di platform mereka, mulai dari Bitcoin hingga Ethereum.
Sejak diluncurkan, PINTU kini telah diunduh lebih dari 4 juta pengguna, naik dari 500.000 pengguna yang memasang aplikasinya pada Mei 2021. Dengan peningkatan tersebut, mereka mengklaim telah menjadi platform crypto exchange yang paling banyak diunduh di Indonesia dalam beberapa kuartal terakhir berdasarkan data.ai.
Pertumbuhan ini konon juga didorong oleh jumlah komunitas PINTU yang terdapat di Telegram, Discord, Instagram, dan TikTok yang mencapai lebih dari 790.000 pengikut aktif setiap bulannya.
Sekadar informasi, baik berdasarkan CoinMarketCap maupun CoinGecko, Tokocrypto dan Indodax merupakan crypto exchange Indonesia yang memiliki posisi teratas dalam hal volume perdagangan harian.
- Baca Juga: Hasil Survei Gemini: Separuh dari HODLer Kripto Melakukan Pembelian Koin Pertamanya di Tahun Lalu
Dengan suntikan dana segar di tangan, PINTU berencana untuk terus tumbuh di Indonesia, menawarkan akses ke produk dan layanan baru seperti keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan non-fungible token (NFT). “Kami perlu memperkuat posisi kami di market. Saya kira cukup ke situlah fokus kami,” kata Jeth Soetoyo.
Berdasarkan survei Gemini yang berlangsung dari November 2021 sampai Februari 2022, Indonesia dan Brasil memimpin dalam adopsi kripto. Dengan ada lebih dari 12 crypto trader dibandingkan dengan 7 juta equity trader, PINTU berharap dapat menggaet lebih banyak pengguna. Di sisi lain, kepemilikan kripto di Indonesia masih hanya memiliki tingkat penetrasi 4% di antara populasi. Bagi PINTU, masih ada banyak ruang untuk tumbuh.
PINTU pada kenyataannya mungkin memiliki niat untuk berinvestasi di beberapa startup yang cocok secara strategis. “Kami berbicara dengan berbagai jenis perusahaan di Indonesia dan global, tetapi belum tentu sebagai target akuisisi,” kata Jeth.
- Baca Juga: Pengamat Komoditas Tekankan Pentingnya Pembentukan Bursa Kripto oleh Pemerintah Indonesia
Dana Segar di Tengah Sentimen Negatif Global
Pendanaan terbaru yang diterima PINTU terjadi pada saat volume perdagangan kripto turun dan sejumlah crypto exchange global memangkas jumlah karyawan mereka seperti Gemini dan Robinhood, atau seperti Coinbase yang memperpanjang penundaan perekrutan karyawan baru dan membatalkan calon karyawan yang akan segera bergabung.
Ketika ditanya bagaimana PINTU bisa menutup pendanaan ini, Jeth Soetoyo menjelaskan bahwa perusahaannya memulai putaran pendanaan pada awal tahun ini dan menutup putaran pendanaan pada bulan Mei lalu setelah kehancuran spektakuler Terra-LUNA-UST. Hal itu tidak berpengaruh bagi sebagian investor PINTU karena sudah mengetahui posisi crypto exchange itu di market dan nyaman untuk memberikan dukungan.
Menariknya, PINTU justru berniat menggandakan jumlah pegawainya menjadi sekitar 200 orang di berbagai fungsi dalam 2 tahun ke depan. Jelas, ini merupakan niat yang bertentangan dengan sikap yang baru-baru ini diambil oleh Coinbase, Gemini, hingga Robinhood. Jeth mengklaim bahwa dia belum memberhentikan karyawannya dan tidak memiliki rencana untuk melakukannya.
Namun, Jeth Soetoyo setuju bahwa lingkungan penggalangan dana sekarang menjadi lebih sulit, terutama untuk ide-ide baru dan startup. Meski begitu, kondisi market yang sedang bearish saat ini tidak akan memengaruhi rencana perusahaan karena para investor jangka panjang mengabaikan pergerakan market jangka pendek.
Produk Kripto yang Ditawarkan PINTU
PINTU mengaku bahwa aplikasi mereka dirancang khusus untuk investor pemula dengan menawarkan pengalaman berinvestasi melalui mobile app yang intuitif dengan berbagai fitur seperti keamanan tingkat tinggi dan fitur edukasi PINTU Academy yang mudah diakses.
Seluruh rangkaian serta keterlibatan komunitas tersebut dihadirkan untuk memberikan kemudahan serta membantu investor dalam menentukan keputusan investasi yang tepat, disertai dengan pengelolaan risiko yang baik terhadap volatilitas market dan berbagai pergerakan spekulatif.
Dalam rangka memberikan pengalaman investasi kripto terbaik, mereka menghadirkan berbagai fitur baru yang sudah dapat digunakan. Hal itu meliputi PINTU Earn yang menawarkan pengguna mendapatkan imbalan dalam bentuk annual percentage year (APY) yang dibayarkan per jam dan tanpa periode penguncian.
Lalu, ada juga fitur PINTU Staking (PTU Staking) bagi para holder PINTU Token (PTU). Cukup dengan mengunci aset PTU Token yang dimiliki, para holder akan mendapatkan beragam benefit eksklusif.
Selain itu untuk memberikan kemudahan dalam melakukan deposit dan withdraw, saat ini PINTU telah didukung banyak pilihan channel pembayaran seperti rekening bank hingga e-wallet yang terintegrasi langsung ke dalam aplikasi.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.