Trusted

Perusahaan Induk OnlyFans Ternyata Punya ETH Bernilai Lebih dari Rp280 Miliar

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Fenix International, perusahaan induk OnlyFans, mengungkapkan kepemilikan aset kripto hampir US$20 juta (Rp288,81 miliar) dalam bentuk ETH.
  • Menurut laporan keuangan pada 24 Agustus lalu, Fenix International melaporkan telah membeli ETH senilai US$19,88 juta antara tahun 2021 dan 2022.
  • Aksi OnlyFans yang memiliki sekian ETH membuat mereka bergabung dengan sejumlah perusahaan non-kripto lain yang telah mengungkapkan kepemilikan aset kripto.
  • promo

Fenix International, perusahaan induk platform konten berlangganan OnlyFans, menjadi entitas terbaru yang mengungkapkan kepemilikan aset kripto, dengan berinvestasi hampir US$20 juta (Rp288,81 miliar) dalam bentuk Ether (ETH).

Menurut laporan keuangan pada 24 Agustus lalu ke registrasi perusahaan Inggris, Fenix International melaporkan bahwa mereka telah membeli ETH senilai US$19,88 juta antara tahun 2021 dan 2022. Namun, karena penurunan harga aset kripto secara keseluruhan sejak tahun 2022, nilai total ETH milik Fenix turun sekitar US$8,45 juta. Per 30 November 2022, nilai ETH kepemilikan perusahaan induk OnlyFans mencapai US$11,43 juta.

Selain itu, pendapatan Fenix meningkat 16,6% dari US$4,8 miliar pada tahun 2021 menjadi US$5,6 miliar pada tahun 2022.

Perusahaan induk OnlyFans ini juga mengalami peningkatan sebesar 47% dalam jumlah content creator dan peningkatan total pelanggan sebesar 27%.

Aksi OnlyFans yang memiliki sekian ETH membuat mereka bergabung dengan sejumlah perusahaan non-kripto lain yang telah mengungkapkan kepemilikan aset kripto. MicroStrategy, Tesla, hingga SpaceX, telah mengungkapkan kepemilikan aset kripto mereka.

Jejak Langkah OnlyFans di Dunia Web3

OnlyFans diluncurkan pada tahun 2016. Platform ini telah menjadi cara yang populer bagi content creator untuk menghasilkan uang dengan menjual konten kepada para pelanggan.

Sebagai pengingat, OnlyFans pada Februari 2022 mengizinkan content creator terverifikasi untuk mengubah gambar profil mereka menjadi non-fungible token (NFT) berbasis di Ethereum.

Memasuki Juni 2022, dua mantan eksekutif OnlyFans meluncurkan platform celebrity trading card yang disebut Zoop. Dibangun di atas solusi penskalaan layer-2 (L2) Polygon, Zoop memungkinkan pengguna memperdagangkan kartu remi digital 3D dari selebriti favorit mereka.

Friend.tech Jadi Pesaing Potensial OnlyFans?

Pengungkapan kepemilikan ETH di perusahaan induk OnlyFans datang setelah booming friend.tech akhir-akhir ini.

Platform friend.tech memungkinkan pengguna memperdagangkan ‘saham (saat ini bernama key) atas akun friend.tech’ mereka satu sama lain. Pada gilirannya, pemegang saham mendapatkan akses eksklusif ke konten dan ruang obrolan pribadi.

Konon, para content creator OnlyFans hijrah ke friend.tech yang sangat digemari. Mereka berharap bisa mendapatkan keuntungan dari kegilaan proyek kripto terbaru yang dibangun di atas L2 Base yang diinkubasi oleh crypto exchange Coinbase.

Secara khusus, hal itu terjadi usai friend.tech melakukan update yang mengaktifkan fitur pengiriman foto pada 25 Agustus kemarin. Sejumlah akun OnlyFans yang populer merupakan beberapa akun trending teratas di friend.tech.

Sekitar 4 content creator OnlyFans telah masuk dalam daftar 50 akun paling berharga di friend.tech bersama dengan influencer kripto lainnya.

Sekilas tentang Performa friend.tech

Dengan friend.tech yang mendapatkan daya tarik tinggi dari komunitas kripto, hal itu juga menghasilkan biaya protokol yang sempat melebihi US$1,42 juta dalam 24 jam. Angka itu sempat menempatkan friend.tech dalam jajaran 3 proyek kripto teratas dalam hal biaya yang paling banyak dibayar oleh pengguna.

Menurut data Dune Analytics, saat ini telah ada total 177.842 pembeli dan penjual unik di Friend.tech dan volume perdagangan di platform itu mencapai US$37,13 juta.

Pada 19 Agustus lalu, friend.tech mengungkapkan bahwa mereka telah menerima investasi awal dari perusahaan modal ventura (VC) Paradigm, meski nilai investasi tersebut tidak diungkapkan.

Saat ini, friend.tech hanya bisa diakses menggunakan undangan. Namun, banyak pengguna yang membagikan kode undangan friend.tech di Twitter. Menariknya, kebocoran data API friend.tech menunjukkan bahwa pengguna dapat membeli atau menjual saham tanpa kode undangan.

Setiap pengguna juga dapat mengumpulkan poin. Friend.tech bahkan melakukan airdrop untuk membagi-bagikan poin. Terkait hal ini, muncul beberapa dugaan bahwa mereka berpotensi merilis native token.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori