Trusted

Phoenix Group Siapkan Hampir Rp3 Triliun Borong Mesin Bitcoin Mining

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Phoenix Group siap mengalokasikan dana sebesar US$187 juta atau hampir Rp3 triliun untuk memperkuat kemampuan produksi Bitcoin (BTC) mereka.
  • Mohammad Alizadehfard, salah satu pendiri sekaligus Group CEO Phoenix Group PLC, mengatakan Phoenix Computer Equipment Trading baru saja menandatangani perjanjian dengan Cypher Capital DMCC untuk membeli mesin Bitoin mining dari Bitmain Development PTE Plt.
  • Sebelum tutup tahun 2023, Phoenix juga sudah menandatangani pembelian fasilitas mining dari WhatsMiner sebesar US$380 juta untuk memperluas portofolio rig pendingin hidro perusahaan yang ramah lingkungan.
  • promo

Menapaki awal tahun 2024, Phoenix Grup, perusahaan Bitcoin mining asal Timur Tengah, langsung memacu ekspansinya secara agresif. Phoenix Group mengaku siap mengalokasikan dana sebesar US$187 juta atau hampir Rp3 triliun untuk memperkuat kemampuan produksi Bitcoin (BTC) miliknya.

Dalam keterbukaan informasi di Abu Dhabi Securities Exchange (ADX), Mohammad Alizadehfard, salah satu pendiri sekaligus Group CEO Phoenix Group PLC, mengatakan Phoenix Computer Equipment Trading baru saja menandatangani perjanjian dengan Cypher Capital DMCC untuk membeli mesin Bitoin mining dari Bitmain Development PTE Plt.

Meskipun tidak menyebutkan banyaknya mesin yang bakal diambil alih, tetapi langkah tersebut dipercaya mampu memperkuat posisi perusahaan di lanskap pertambangan aset kripto.

“Transaksi akan diselesaikan setelah seluruh prosedur diselesaikan,” jelas Alizadehfard.

Dalam pernyataan resmi, Alizadehfard menungkapkan kesepakatan anyar ini dilakukan setelah Phoenix berhasil menggelar initial public offering (IPO) pada akhir tahun lalu. Ketika itu Phoenix sukses mengantongi dana segar senilai 1,36 miliar dirham atau sekitar US$368 juta yang rencananya bakal digunakan untuk mendukung ragam ekspansi Phoenix, termasuk untuk pembelian beberapa mesin Bitcoin mining.

Sebelum tutup tahun 2023, Phoenix juga sudah menandatangani pembelian fasilitas mining dari WhatsMiner sebesar US$380 juta. Aksi itu sengaja dilakukan untuk memperluas portofolio rig pendingin hidro perusahaan yang ramah lingkungan.

Upaya untuk Dongkrak Hash Rate

Munaf Ali, salah satu pendiri sekaligus Group MD Phoenix Group, mengakui kesepakatan dengan Bitmain dan WhatsMiner merupakan bentuk komitmen terhadap keberlanjutan untuk menciptakan lingkungan industri yang lebih bersih.

“Phoenix Group tetap berdedikasi pada praktik penambangan ramah lingkungan melalui inisiatif rig pendingin hidro,” tambah Ali.

Penambahan mesin Bitcoin mining merupakan salah satu strategi Phoenix Group untuk mendongkrak laju hash rate yang saat ini mencapai 14 EH/s. Perusahaan memiliki fasilitas mining di beberapa wilayah, mencakup Amerika Serikat (AS), Kanada, Uni Emirat Arab (UEA), serta beberapa wilayah yang termasuk dalam Commonwealth of Independent States (CIS) dan MENA.

Ke depannya, Phoenix Group berkomitmen untuk mempertahankan posisi di garis depan industri sembari memperluas seluruh dimensi ruang aset digital. Pihaknya percaya diri dapat terus mengintegrasikan kemajuan teknologi dengan investasi strategis yang didukung oleh operasi penambangan global berkapasitas 725 megawatt (MW).

“Kami sangat tertarik dengan potensi transformatif dari blockchain dan mata ung kripto. Perusahaan ingin berkolaborasi dengan investor yang memiliki kesamaan visi untuk masa depan yang revolusioner.”

Phoenix Group Rambah Sektor Web3

Tidak berhenti di situ, melalui anak usaha lainnya, yaitu Phoenix INV Holdings, Phoenix Group juga mulai memperlebar cakupan bisnisnya dengan memasuki ranah Web3.

Di tanggal 26 Desember kemarin, perusahaan mengambil langkah strategis dengan mengakuisisi 25% saham platform media sosial berbasis Web3 bernama Lyvely.

Alizadehfard mengatakan kesepakatan merupakan salah satu bentuk dukungan perusahaan terhadap inovasi teknologi masa depan. Terlebih lagi, ekonomi digital maupun monetisasi konten memiliki potensi yang sangat besar untuk tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang.

Menyoal bisnisnya, pada kuartal perdana tahun ini, Lyvely sudah berniat untuk meluncurkan mata uang kriptonya sendiri sebagai bagian dari pengembangan platform.

Menariknya, melalui entitas lainnya, yakni Cypher Capital, Alizadehfard sebelumnya juga sudah menyuntikkan modal ke Lyvely pada Agustus tahun lalu. Ketika itu, Alizadehfard, yang juga adalah salah satu pendiri Cypher Capital, mengatakan bahwa platform Lyvely mampu mengintegrasikan ekosistem tokenisasi dengan mulus menggunakan pengalaman pengguna Web2, sembari menciptakan platform yang terintegrasi secara penuh untuk dimonetisasi.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori