Platform crypto lending Nexo terpantau telah mengalami penarikan lebih dari US$158 juta (sekitar Rp2,38 triliun). Hal ini terjadi setelah adanya penyelidikan dari pihak berwenang di Bulgaria terkait tuduhan aktivitas ilegal yang perusahaan lakukan.
Menurut Trust Explorer, per 13 Januari 2023, Nexo memiliki 133.263 bitcoin (BTC), sekitar US$2,5 miliar dalam liabilitas pelanggan. Kemudian, per 14 Januari, platform crypto lending itu mempunyai 124.939 BTC. Meski perusahaan memiliki jaminan 100%, nyatanya terbukti mereka memiliki masalah solvabilitas.
Menanggapi penarikan besar-besaran yang terjadi, Antoni Trenchev menjelaskan, “Nexo dapat mengonfirmasi bahwa seluruh sistem aktif dan berjalan dan semuanya diproses secara real-time seperti biasanya. Aktivitas ini jauh lebih kecil dari pasca-Celsius dan pasca-FTX.”
Peristiwa penarikan secara masif itu terjadi setelah adanya penyelidikan atas Nexo oleh pihak berwajib. Pada 12 Januari kemarin, Antoni Trenchev, CEO Nexo, mengonfirmasi adanya penggerebekan terhadap kantornya di Bulgaria yang melacak 14 crypto wallet di bawah platform Nexo. Kejadian tersebut dikonfirmasi pula oleh media setempat. Adapun penyelidikan terhadap Nexo berlangsung di Sofia, yang merupakan ibu kota dari Bulgaria.
Kepada Reuters, Siyka Mileva, juru bicara jaksa Bulgaria mengatakan, “Di Sofia, langkah-langkah aktif sedang dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan pra-persidangan yang bertujuan menetralisasi aktivitas kriminal ilegal oleh crypto lender Nexo.”
Berbagai Masalah yang Nexo Hadapi Belakangan Ini
Di samping masalah ini, pada awal Januari lalu, Nexo juga memiliki masalah dengan perusahaan kripto lain. BeInCrypto melaporkan bahwa Vauld telah menolak proposal baru akuisisi dari Nexo. Pihak Vauld mengaku mereka memiliki kekhawatiran terhadap kondisi kesehatan keuangan Nexo. Vauld bahkan menegaskan penolakannya dengan mengatakan bahwa mereka membutuhkan lebih banyak bukti atas solvabilitas Nexo.
Selain itu, Nexo juga tidak menyediakan “model finansial” untuk menunjukkan kemampuannya mengisi lubang sebesar US$400 juta dalam neraca keuangan Vauld. Hal ini pun menimbulkan kekhawatiran akan krisis likuiditas atau kebangkrutan di pihak Nexo.
Mundur ke bulan Desember lalu, Nexo mengumumkan bahwa mereka akan keluar secara bertahap dari pasar Amerika Serikat (AS). Mereka mengaku alasan hengkangnya perusahaan dari market Negeri Paman Sam lantaran sikap regulator AS terhadap industri blockchain.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.