Polygon Labs, developer di balik layer-2 (L2) Polygon yang menskalakan blockchain Ethereum, kini telah resmi mengusulkan perubahan untuk upgrade Polygon 2.0.
Pertama kali diperkenalkan pada 12 Juni lalu, Polygon 2.0 bertujuan membangun jaringan komprehensif L2 yang saling berhubungan, dengan didukung oleh teknologi zero-knowledge (ZK) proofs.
Pada hari Kamis (14/9), Polygon Labs merilis 3 Proposal Peningkatan Polygon (PIP) yang merinci garis besar transisi, spesifikasi untuk arsitektur Polygon 2.0, dan upgrade pada native token Polygon.
Untuk itu, Polygon Labs telah meminta komunitas mereka untuk memberikan feedback terhadap proposal-proposal tersebut.
“Kontribusi komunitas adalah kunci untuk membangun Lapisan Nilai Internet secara kolaboratif,” jelas tim Polygon Labs.
Setelah menerima persetujuan dengan melakukan pemungutan suara, sejumlah upgrade tersebut akan dieksekusi. Adapun upgrade Polygon 2.0 diperkirakan akan terjadi kuartal IV/2023.
Berdasarkan data CoinGecko, harga token MATIC naik sekitar 1% dalam 24 jam terakhir dan turun sekitar 6,5% dalam 7 hari terakhir. Pergerakan harga tersebut terjadi di tengah volatilitas market kripto secara menyeluruh.
- Baca Juga: Mengukur Potensi Polygon (MATIC) sebagai Investasi Jangka Panjang, Ini Analisisnya sampai Tahun 2030
Detail 3 Proposal yang Diajukan Polygon Labs
Proposal PIP-17 menguraikan Fase 0 dari Polygon 2.0. Aspek utama dari proposal ini adalah untuk memastikan bahwa tidak ada tindakan yang diperlukan dari para end-user atau pengguna akhir dan para developer pada chain Polygon PoS dan Polygon zkEVM selama upgrade tersebut.
Kemudian pada proposal PIP-18, diusulkan implementasi native token baru jaringan Polygon yang bernama POL. Token ini bertujuan untuk menggantikan native token Polygon saat ini yaitu MATIC.
Rencananya, token POL digunakan untuk membayar gas fee dan aset staking di ekosistem Polygon.
Pasokan awal akan mencapai 10 miliar token POL dan emisi tahunan sebesar 2%, yang didistribusikan secara merata antara hadiah staking validator dan perbendaharaan komunitas.
Lalu pada proposal PIP-19, mendorong upgrade token gas fee di Polygon PoS dari MATIC menjadi POL. Langkah yang dilakukan dengan cara memastikan kompatibilitas maksimum.
Hal itu memastikan upgrade ke token baru tidak akan mengubah smart contract di Polygon PoS dalam hal kompabilitas. Tujuannya adalah untuk memastikan properti kode token POL yang mereka upgrade tetap sama.
Keunggulan Token POL
Pihak Polygon Labs sempat menguraikan apa saja yang membuat token POL spesial pada 13 Juli lalu.
Mereka membuka narasi dengan mengatakan bahwa Bitcoin (BTC), meskipun penting dan sukses, adalah cryptocurrency yang tidak produktif. Para holder BTC disebut tidak dapat berpartisipasi dalam protokol dan diberi imbalan untuk itu.
Sementara itu, Polygon Labs menilai Ether (ETH) adalah cryptocurrency yang produktif. Sebab, para holder ETH dapat menjadi validator blockchain Ethereum yang mengandalkan konsensus Proof-of-Stake (PoS), serta mendapatkan reward (hadiah) dan fee (biaya) dalam bentuk ETH.
Kemudian, Polygon Labs menegaskan bahwa POL adalah token hiperproduktif generasi ke-3. Sebab, “Para holder POL dapat menjadi validator dan menerima reward, tetapi dengan 2 upgrade besar.”
Upgrade pertama, para validator dapat memvalidasi multiple chains atau rantai ganda. Upgrade kedua, jaringan Polygon dapat menawarkan multiple roles atau peran ganda (dan hadiah yang sesuai) kepada para validator.
Terkait multiple chains, artinya validator mampu memvalidasi banyak chain dalam ekosistem Polygon. Token POL yang diusulkan ini dimaksudkan untuk beroperasi di semua protokol Polygon, termasuk PoS, zkEVM, dan Supernets.
Sebagai informasi, Polygon zkEVM adalah solusi penskalaan zero knowledge (ZK) yang kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM). Sedangkan Polygon Supernets adalah jaringan blockchain khusus aplikasi (Appchains) yang dirancang untuk kasus penggunaan tertentu.
Tujuan menyeluruh upgrade dari native token di jaringan Polygon adalah untuk memastikan skalabilitas ekosistem tanpa mengorbankan keamanan. Fitur POL adalah kemampuannya untuk memvalidasi transaksi di seluruh chain yang berbeda, memperkenalkan tingkat baru interoperabilitas antara berbagai protokol dalam jaringan.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.