Trusted

Analisis: Bitcoin Bakal Koreksi 1x Lagi sebelum Lancarkan Bull Run Sepanjang Q4 2024

3 mins
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Bitcoin sukses rebound ke US$57.226 setelah sempat turun ke US$53.930 akibat aksi short yang dipicu ketakutan di crypto exchange besar.
  • Data on-chain ungkap Bitcoin bakal mengalami drop yang terakhir sebelum melancarkan reli di kuartal IV; resistance kunci ada di US$60.000.
  • Indikator teknikal mengatakan BTC bakal hadapi resistance di US$58.000 dan US$60.000 sebelum lanjutkan reli.
  • promo

Bitcoin (BTC) berhasil bangkit kembali pada hari Senin (9/9), melesat ke US$57.050 untuk pertama kalinya dalam 5 hari terakhir. Ini terjadi setelah awal yang mengecewakan di bulan September, yang secara historis dikenal bearish. Kala itu, harganya bahkan sempat anjlok ke US$53.930.

Saat publikasi, Bitcoin diperdagangkan seharga US$57.226. Meski pasar berharap rebound ini berkelanjutan, analisis on-chain membocorkan bahwa BTC mungkin akan mengalami satu kali lagi penurunan sebelum akhirnya bisa menggelar reli masif yang bisa berlangsung sepanjang kuartal terakhir tahun ini.

Short yang Dipicu FUD Pacu Kenaikan Bitcoin

Kemarin (10/9), platform analitik on-chain menjelaskan bahwa lonjakan harga terbaru terjadi akibat fear, uncertainty, and doubt (FUD) di pasar. FUD ini lantas memicu trader melakukan aksi short besar-besaran di berbagai crypto exchange.

Secara historis, posisi short yang masif kerap memantik pemantulan harga. Menurut Santiment, jika aksi short terus mendominasi, reli ini bisa berlanjut.

“Di crypto exchange besar seperti Binance & Bitmex, Bitcoin telah di-short secara masif sejak Sabtu. FUD dari para trader hanya akan memacu harga naik lebih tinggi,” tulis Santiment di X.

Bitcoin Funding Rate on Exchanges.
Funding Rate Bitcoin di Exchange | Sumber: Santiment

Namun, serangkaian indikator lainnya termasuk Delta Cap mengisyaratkan bahwa kendati ada potensi reli, itu mungkin butuh waktu untuk benar-benar terealisasi.

Delta Cap membantu mengidentifikasi titik terendah alias titik bottom Bitcoin dengan menganalisis Realized Cap. Secara historis, ketika Delta Cap sejajar dengan Realized Cap, itu menandakan zona akumulasi yang ideal untuk Bitcoin.

Saat ini, Delta Cap Bitcoin berada di level US$407,36 miliar, sementara Realized Cap di angka US$621,35 miliar. Gap alias selisih yang signifikan ini menunjukkan bahwa BTC mungkin masih butuh waktu sebelum bisa memasuki tren naik yang berkelanjutan.

Bitcoin Delta Cap.
Delta Cap Bitcoin | Sumber: CryptoQuant

Menimbang tebalnya selisih ini, maka BTC kemungkinan belum mencapai persis di titik bottom-nya, namun sudah dekat. Dengan demikian, harga BTC bisa jadi akan turun lagi sebelum akhirnya mulai bergerak naik terus-menerus, atau yang juga populer dengan istilah “up only”. Analis Rekt Capital juga terlihat sepakat dengan sentimen ini.

“Anda hanya perlu bertahan di September. Karena jika sejarah kembali terulang, Bitcoin mungkin akan mengukir kenaikan positif selama tiga bulan berturut-turut,” tulisnya.

Prediksi Harga BTC: Aksi Turun ke US$52.000 Masih Mungkin

Bitcoin mengawali bulan September mirip dengan “Black Monday” bulan Agustus, ketika harganya amblas ke bawah US$50.000. Bulan ini, penurunan cepat hingga ke bawah US$54.000 kemungkinan terpicu oleh distribusi pasar dan data pekerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan.

Dari sudut pandang teknikal, grafik harian menunjukkan bahwa Bitcoin mencoba memperpanjang keuntungannya. Namun, agar bisa terwujud, harga penutupannya perlu berkisar di atas exponential moving average (EMA) 20 hari.

Bitcoin saat ini bertengger di bawah 20 EMA (biru), yang berarti ada resistance di sekitar US$58.000. Kemudian, seumpama Bitcoin berhasil menutup di atas US$58.000 sekalipun, masih hadir resistance lain dari EMA 50 hari (kuning) di sekitar US$60.000.

Bitcoin Daily Analysis.
Analisis Harian Bitcoin | Sumber: TradingView

Jika Bitcoin gagal menembus resistance ini, harganya berisiko turun ke US$56.209 atau, dalam skenario terburuk, ke US$52.954. Di sisi lain, jika BTC berhasil menembus resistance US$60.000, ini bisa membatalkan prospek bearish yang ada dan sekaligus membuka jalan untuk reli monumental di kuartal terakhir tahun ini. Terwujudnya skenario ini berpotensi mengerek harga Bitcoin naik menuju area US$70.000.

Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi yang beber harga Bitcoin (BTC) bakal koreksi sekali lagi sebelum awali reli monumental sepanjang kuartal IV tahun ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori