JMP Securities meramalkan lonjakan harga Bitcoin (BTC) yang belum pernah terlihat sebelumnya, dengan potensi mencapai angka US$280.000.
Prediksi ini mengacu pada laporan riset terbaru perusahaan. Perusahaan ini mengantisipasi masuknya aliran dana sekitar US$220 miliar ke dalam exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot selama tiga tahun ke depan. Hal ini pun mencerminkan semakin tingginya minat investor pada aset kripto. Menariknya, hal ini juga menunjukkan bahwa Coinbase berpotensi mendapatkan keuntungan dari tren ini.
Harga Bitcoin Berpotensi Sentuh US$280.000?
Laporan JMP menyoroti perjalanan luar biasa dari ETF Bitcoin spot, yang telah menyaksikan arus masuk dana mencapai US$10 miliar hanya dua bulan setelah peluncurannya. Menurut para analis, angka yang menakjubkan tersebut mewakili fase awal dari tren yang jauh lebih besar.
- Baca Juga: Pakar Trading Sajikan Prediksi Harga Bitcoin Menuju Target US$150.000, US$275.000, dan US$400.000
Dengan persetujuan ETF yang berperan sebagai katalis, prediksi menyebut aliran masuk ini akan terus meningkat. Sejalan dengan itu, CEO CryptoQuant, Ki Young Ju, menekankan bahwa “krisis likuiditas di sisi jual” adalah hal yang akan segera terjadi jika arus masuk investasi institusional ke dalam Bitcoin terus berlanjut.
“Para bear tidak akan bisa menang sampai arus masuk ETF Bitcoin spot berhenti … Dengan laju ini, kita akan melihat krisis likuiditas di sisi jual dalam waktu 6 bulan… Begitu krisis likuiditas di sisi jual terjadi, puncak siklus berikutnya bisa melebihi ekspektasi kita karena terbatasnya likuiditas di sisi jual dan tipisnya order book yang terpasang.”
Ki Yong Ju, CEO CryptoQuant
Inti dari pandangan optimistis ini adalah potensi efek pengganda (multiplier effect) dari modal baru terhadap harga Bitcoin. Para analis di JMP, termasuk Devin Ryan, menyatakan bahwa proyeksi aliran dana masuk sebesar US$220 miliar dapat mendongkrak kapitalisasi pasar aset kripto ini secara eksponensial, yang berkontribusi pada valuasi sebesar US$280.000 per Bitcoin.
Proyeksi ini bertumpu pada perkiraan pengganda modal baru saat ini sekitar 25x lipat. Oleh karena itu, hal ini mengindikasikan dampak signifikan terhadap kapitalisasi pasar Bitcoin secara keseluruhan.
- Baca Juga: Saham MicroStrategy Diprediksi Terus Naik Seiring Target Harga Bitcoin US$125.000 pada 2025
Coinbase Berpotensi Kecipratan Untung
Menariknya, analis JPMorgan, Nikolaos Panigirtzoglou, menyatakan bahwa masuknya modal baru-baru ini sebenarnya bisa jadi disebabkan oleh pergeseran modal dari platform kripto tradisional, seperti crypto exchange, ke ETF Bitcoin spot. Namun, ia mengakui bahwa situasi ini bisa saja berubah di waktu yang akan datang.
“Crypto exchange mencatat arus keluar Bitcoin kumulatif sekitar US$7 miliar sejak peluncuran ETF Bitcoin spot. Dengan kata lain, aliran bersih dari investor ritel ke ETF yang baru dibuat kemungkinan lebih dekat ke angka US$2 miliar daripada US$9 miliar,” ujar Panigirtzoglou.
Panigirtzoglou menggarisbawahi bahwa dalam periode dua hingga tiga tahun ke depan, pasar ETF Bitcoin spot akan berkembang menjadi US$62 miliar. Coinbase berada pada posisi yang strategis untuk menerima keuntungan dari pasar ETF yang terus berkembang ini. Berdasarkan hal tersebut, JMP Securities telah menaikkan target harga untuk saham COIN menjadi US$300, dari sebelumnya US$220.
Bagaimana pendapat Anda tentang ramalan harga Bitcoin (BTC) versi JMP Securities ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.