Tim di balik Floki Inu (FLOKI), proyek meme coin kripto bertema anjing Shiba Inu, pada hari Senin (29/1) merespons keputusan Komisi Sekuritas dan Berjangka (SFC) Hong Kong yang memasukkan program staking Floki dan TokenFi ke dalam daftar produk investasi yang mencurigakan.
Menanggapi keputusan SFC pada hari Jumat (26/10), tim Floki menyesalkan salah satu regulator Hong Kong tersebut mengambil tindakan ekstrem semacam itu. Pasalnya, Floki mengaku telah bekerja sama dengan penasihat hukumnya sejak Desember 2023 untuk mengklarifikasi dan mengatasi potensi masalah peraturan terkait dengan program staking.
Langkah itu diambil karena Floki mengaku sebagai proyek kripto yang taat hukum, dengan berupaya mematuhi hukum di semua yurisdiksi tempat mereka beroperasi, meski beroperasi lewat internet yang membuat mendefinisikan wilayah operasi semakin sulit.
“Kami telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi kekhawatiran di yurisdiksi yang kerangka peraturannya tidak secara khusus mencakup atau melayani program staking,” jelas tim Floki.
Menyusul pemberitaan ini, terpantau harga native token Floki Inu (FLOKI) naik sekitar 1,5% dan harga native TokenFi (TOKEN) naik 4,3% dalam 24 jam terakhir berdasarkan data dari CoinGecko.
Cegah Pengguna Hong Kong Akses Program Staking
Sejauh menyangkut Hong Kong, tim Floki Inu mengaku bahwa mereka memasang peringatan yang jelas di situs web staking FLOKI dan TokenFi untuk mengingatkan pengguna dari Hong Kong bahwa mereka tidak memenuhi syarat bergabung dengan program staking.
Kemudian, mereka juga telah mengambil langkah-langkah proaktif lainnya untuk memblokir pengguna Hong Kong bergabung dengan program staking Floki.
Tim Floki mengaku akan terus menerapkan langkah-langkah tersebut untuk mencegah pengguna Hong Kong bergabung dengan program staking mereka hingga masalah peraturan terkait telah diselesaikan.
“Kami dapat mengonfirmasi bahwa, hingga hari ini, sejauh pengetahuan kami, tidak ada catatan pengguna Hong Kong yang bergabung dengan program staking.”
Selain itu, Floki mengaku bahwa mereka menghentikan kampanye marketing offline di Hong Kong sebelum jadwal peluncurannya pada pertengahan Desember 2023.
Alasan Staking Floki dan TokenFi Punya APY Tinggi
Adapun regulator Hong Kong mempertanyakan bagaimana program staking Floki dan TokenFi dapat memiliki annual percentage yield (APY) tinggi. Menanggapi hal itu, tim Floki menerangkan bahwa program staking mereka bersifat unik.
Tim Floki menjelaskan bahwa mereka berbeda dengan mayoritas proyek yang memberi penghargaan kepada para pemangku kepentingan dengan mencetak pasokan token baru (yang menyebabkan inflasi) atau dengan mengalokasikan sebagian kecil dari pasokan token untuk digunakan dalam staking pada awalnya (yang menghasilkan imbalan yang rendah).
Berkebalikan dengan hal di atas, Floki sebenarnya memberi penghargaan kepada para pemangku kepentingan dengan token TOKEN, yang merupakan token utilitas dari proyek TokenFi.
TokenFi adalah platform tokenisasi yang menargetkan industri tokenisasi, yang diproyeksi bernilai US$16 triliun pada 2030. Platform ini didukung TOKEN, dan tim Floki mengeklaim bahwa TokenFi secara luas dianggap sebagai salah satu proyek tokenisasi teratas di dunia saat ini.
Terdapat 2 alasan utama mengapa APY dari staking token FLOKI sangat tinggi dibandingkan dengan program staking lainnya.
Pertama, daripada mengumpulkan dana dari para investor venture capital (VC) atau melakukan presale token besar-besaran sebelum peluncuran yang mengakibatkan mereka mendapat sebagian besar pasokan token, tim Floki memilih untuk tidak mengumpulkan dana dari mereka.
Sebaliknya, sebagian besar pasokan token TokenFi dialokasikan kepada pengguna yang men-staking token FLOKI, sejalan dengan etos Floki sebagai cryptocurrency rakyat.
Sebanyak 54% dari pasokan TokenFi dialokasikan untuk pemangku kepentingan Floki, dan tambahan 7% dari pasokan dialokasikan untuk pemangku kepentingan TokenFi.
Tim Floki mengekliam bahwa imbalan terkonsentrasi di tangan orang-orang yang percaya pada ekosistem FLOKI dan bukan pada VC.
Jika digabungkan, itu adalah hadiah senilai US$156,7 juta yang akan diperoleh oleh para holder FLOKI dan TOKEN selama periode 4 tahun berdasarkan market cap TokenFi saat ini, yang hanya ditentukan oleh faktor market.
Kedua, reward staking bersifat fluktuatif dan tunduk pada kekuatan market karena TOKEN merupakan token utilitas platform TokenFi yang dapat diperdagangkan. APY dari aktivitas staking bisa naik atau turun tergantung harga market TOKEN.
“Faktanya, APY dari staking telah turun karena semakin banyak orang yang melakukan staking,” jelas tim Floki.
Sebaliknya, kekuatan market mengakibatkan harga TOKEN dapat naik signifikan dari market cap awal peluncurannya.
Tidak lupa, tim Floki juga menegaskan bahwa program staking Floki dan TokenFi sepenuhnya terdesentralisasi.
“Meskipun tim memiliki peran dalam menginisiasi kontrak staking, berdasarkan mandat Floki DAO, kami tidak memiliki kendali atas token yang di-staking dalam kontrak staking atau imbalannya. Kami tidak dapat mengubah imbalannya, serta tidak dapat mengakses atau menggunakan token pengguna dengan cara apa pun,” jelas tim Floki.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
