Lihat lebih banyak

Proyek L2 Polymer Dapat Investasi US$23 Juta dari Coinbase hingga DCG

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Polymer Labs mengumumkan berhasil mengumpulkan US$23 juta dalam putaran pendanaan Seri A dari berbagai investor, termasuk Coinbase dan DCG.
  • Peter Kim, selaku co-founder Polymer, mengatakan bahwa misi mereka adalah membangun internet generasi berikutnya dengan memastikan bahwa layer interoperabilitas yang menghubungkan semua blockchain bersifat netral, terbuka, modular, dan permissionless di seluruh ekosistem.
  • Baru-baru ini, Polymer mengumumkan kemitraan dengan EigenLayer untuk secara signifikan meningkatkan skalabilitas dan efektivitas biaya dari solusi interoperabilitas mereka.
  • promo

Polymer Labs, pengembang proyek layer-2 (L2), mengumumkan bahwa mereka berhasil mengumpulkan US$23 juta atau sekitar Rp359,25 miliar dalam putaran pendanaan Seri A.

Putaran pendanaan bagi Polymer Labs ini dipimpin oleh Blockchain Capital, Maven 11, dan Distributed Global, bersama dengan partisipasi dari Coinbase Ventures, Placeholder, Digital Currency Group (DCG), North Island Ventures, dan Figment Capital. Selain itu, Wintermute, Signum Capital, hingga UOB Venture Management tercatat pula sebagai pendukung Polymer.

Peter Kim, selaku co-founder Polymer, mengatakan bahwa misi mereka adalah membangun internet generasi berikutnya dengan memastikan bahwa layer interoperabilitas yang menghubungkan semua blockchain bersifat netral, terbuka, modular, dan permissionless di seluruh ekosistem.

Polymer akan meluncurkan L2 menggunakan protokol Inter-Blockchain Communication (IBC), dan Optimism (OP) Stack untuk berfungsi sebagai pusat interoperabilitas bagi Ethereum, sehingga dapat menghubungkan nilai miliaran dolar Amerika Serikat (USD) di seluruh proyek L2 rollup.

Sebagai informasi, rollup adalah adalah solusi penskalaan L2 yang bertujuan untuk meningkatkan skalabilitas jaringan blockchain dengan memungkinakan adanya sejumlah transaksi off-chain yang kemudian ‘digulung’ dan secara berkala dimasukkan ke dalam blockchain utama.

Yuan Han Li, selaku investor di Blockchain Capital, mengatakan bahwa pihaknya sangat senang mendukung tim Polymer Labs dalam misi mereka untuk menghadirkan IBC, standar interoperabilitas yang paling teruji dan digunakan, dari Cosmos ke Ethereum dan ekosistem kripto lainnya.

Ingin Jadi Solusi dalam Tantangan Interoperabilitas di L2

Pihak Polymer mencatat bahwa Ethereum telah memantapkan dirinya sebagai jaringan paling dinamis dan tangguh di Web3, dengan menampung beragam komunitas developer dan pengguna.

Namun, mereka menilai tantangan skalabilitas Ethereum telah mendorong terciptanya semakin banyak solusi L2, termasuk rollup, decentralized applications (dApps), hingga crypto bridge. Meskipun L2 menawarkan manfaat skalabilitas, pihak Polymer menilai layer ini juga menimbulkan tantang terkait interoperabilitas dan komposisi termasuk fragmentasi likuiditas, gesekan pengguna akhir, dan kompleksitas bagi para developer.

Solusi interoperabilitas yang ada seperti crypto bridge banyak digunakan, tetapi dinilai terbukti tidak dapat diandalkan dan rentan terhadap peretasan, sehingga menyebabkan kurangnya standarisasi dalam ekosistem Ethereum dan kerugian miliaran dolar AS akibat eksploitasi.

Solusi L2 yang ditawarkan Polymer dirancang untuk para developer dan bisnis yang membangun berbagai solusi Web3, termasuk decentralized finance (DeFi), non-fungible token (NFT), dan tokenisasi real-world asset (RWA).

Selain itu, kemampuan penyesuaian dan fitur keamanan Polymer yang diklaim kuat disebut menjadikannya ideal untuk para institusi tradisional dan kripto.

Polymer akan berfungsi sebagai pusat transportasi antara jaringan blockchain yang berbeda di tingkat kernel, memungkinkan pertukaran informasi yang lancar.

Awalnya kompatibel dengan Ethereum dan semua chain yang saat ini berada di bawah protokol IBC, hub transportasi ini akan berkembang untuk mendukung semua chain di masa depan.

Polymer Akan Segera Rilis Testnet Publik

Sebagai pencipta Ethereum Interoperability Hub, jaringan L2 modular pertama berbasis IBC, Polymer menetapkan standar baru dalam teknologi blockchain.

Tim Polymer diisi oleh para profesional yang berpengalaman dalam sistem terdistribusi dan database dalam skala besar yang berasal dari Google, Citadel, McKinsey, Coinbase, Amazon, Verizon, Twilio, EY, dan Uber.

Baru-baru ini, Polymer mengumumkan kemitraan dengan protokol ketersediaan data (data availability / DA) EigenLayer untuk secara signifikan meningkatkan skalabilitas dan efektivitas biaya dari solusi interoperabilitas mereka.

Sreeram Kannan, selaku pendiri EigenLayer, mengatakan bahwa pihaknya sangat gembira Polymer membawa IBC primitif yang digeneralisasi ke dalam lanskap rollup Ethereum dengan membangun pusat transportasi serbaguna.

Suntikan dana segar yang terkumpul akan digunakan untuk mengembangkan lebih lanjut protokol Polymer dan memperluas penawaran mereka.

Balder Bomans, selaku managing partner di Maven 11, menerangkan bahwa sebagai orang yang sangat percaya pada masa depan rollup, pihaknya berpendapat interoperabilitas rollup dengan standarisasi adalah bagian penting dari modular stack.

“Kami yakin pengaturan yang dilakukan Polymer akan memungkinkan 1.000 rollup berikutnya untuk bersaing dan beroperasi dengan lancar dan aman dalam skala besar, serta membawa lebih banyak adopsi ke dalam industri kripto,” terang managing partner Maven 11 itu.

Polymer akan segera merilis testnet publik mereka. Para developer yang tertarik untuk mengeksplorasi kemampuan Polymer dapat mendaftar early access proyek ini.

Bagaimana pendapat Anda tentang putaran pendanaan Seri A bagi Polymer Labs kali ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori