Trusted

Meski Punya Eksposur ke Prime Trust, DMG Blockchain Klaim Operasional Perusahaan Tidak Terganggu

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • DMG Blockchain Solutions memiliki eksposur ke Prime Trust. Mereka memiliki 49 BTC dan 45 ETH yang tidak bisa diakses.
  • Meski begitu, DMG Blockchain mengatakan bahwa hal itu tidak akan memengaruhi operasional perusahaan, karena jumlahnya tergolong kecil dibandingkan dengan jumlah aset secara keseluruhan.
  • Terlepas dari kondisi tersebut, DMG Blockchain saat ini sedang berfokus untuk menggenjot aktivitas Bitcoin mining mereka.
  • promo

DMG Blockchain Solutions, entitas blockchain dan kripto terintegrasi, mengaku memiliki eksposur terhadap platform kustodian kripto Prime Trust, yang tengah menghadapi krisis. DMG Blockchain diketahui punya sekitar 49 bitcoin (BTC) dan 45 ether (ETH) di Prime Trust yang tidak bisa diakses. Meski begitu, DMG Blockchain percaya diri bahwa hal tersebut tidak akan berpengaruh terhadap kelangsungan operasi perseroan secara keseluruhan.

Dalam keterangan resmi, manajemen DMG Blockchain menyebutkan sebagian besar aset digital perusahaan disimpan sendiri oleh perusahaan. Jumlah yang disimpan di Prime Trust hanyalah porsi kecil dari keseluruhan aset yang dimiliki.

Jika dikonversi pada harga bitcoin hari ini, nilai aset digital DMG yang nyangkut lantaran insiden Prime Trust memang tergolong mini jika dibanding kepemilikan BTC perusahaan. Jumlahnya mencapai Rp22,66 miliar untuk BTC dan Rp1,30 miliar untuk ETH.

“Selama regulator Nevada melakukan penyelidikan, perusahaan tidak memiliki garis waktu untuk mengakses aset tersebut. Ditambah sampai dengan akhir Juni tahun ini, DMG memiliki saldo Bitcoin sebanyak 509 BTC dan tertutupnya akses ke Prime Trust tidak akan berdampak pada rencana bisnis perusahaan,” jelas DMG Blockchain.

Di samping DMG Blockchain, diperkirakan ada banyak entitas kripto yang bakal terseret pusaran krisis Prime Trust. Mulai dari stablecoin TrueUSD (TUSD), Haru Invest yang berbasis di Korea Selatan, dan beberapa entitas lain.

TUSD sejak 9 Juni kemarin bahkan sudah mengumumkan proses pencetakan (mint) melalui Prime Trust dijeda sampai pemberitahuan lebih lanjut. Walau begitu, bisnis perusahaan diklaim tetap beroperasi seperti biasa dan tidak terpengaruh lantaran perseroan memiliki kemitraan dengan lembaga perbankan lain yang membuat transaksi tetap berjalan mulus.

Sayangnya, Haru Invest mengalami tekanan yang lebih berat. Perusahaan merilis kebijakan untuk menangguhkan permintaan deposit dan penarikan hingga informasi lebih lanjut. Aksi tersebut dilakukan lantaran perusahaan menemukan masalah tertentu dengan salah satu mitra layanannya yang disebut-sebut adalah Banq atau Prime Trust.

Ekuitas Mini, Utang Selangit

Prime Trust sendiri diketahui tengah berjuang untuk bisa terhindari dari kebangkrutan. Akhir Juni lalu, Divisi Keuangan Nevada, Amerika Serikat (AS) telah mengajukan petisi untuk menunjuk kurator bagi Prime Trust.

Tindakan tersebut ditempuh lantaran Prime Trust tidak memiliki cukup dana guna menutupi simpanan pelanggannya. Di samping itu, perseroan juga sudah kehilangan akses ke beberapa crypto wallet miliknya.

Jika disetujui, maka kurator akan mengambil alih operasional Prime Trust untuk kemudian memeriksa secara menyeluruh keuangan perusahaan. Tujuannya adalah untuk menentukan opsi terbaik dalam perlindungan klien, baik itu melalui rehabilitasi aset atau dengan jalan likuidasi.

Prime Trust sendiri memiliki utang sebanyak US$85,67 juta dalam bentuk mata uang fiat. Namun, ironisnya, kondisi kas perusahaan hanya mencapai US$2,9 juta. Selain itu, Prime Trust juga memiliki utang sebesar US$69,5 juta kepada pelanggan namun dana yang tersisa untuk dikembalikan hanya sebesar US$68,84 juta.

Secara total, Prime Trust memiliki kewajiban terhadap pelanggan sebanyak US$155,17 juta. Akan tetapi, dana yang ada hanya mencapai US$71,55 juta. Hal yang juga menambah pelik adalah adanya dugaan bahwa Prime Trust menggunakan aset pelanggan untuk membeli kembali aset kripto tertentu.

DMG Blockchain Genjot Produksi Bitcoin

Mining crypto Bitcoin miner Core Scientific

Terlepas dari hal itu, DMG Blockchain terus memacu bisnisnya secara agresif. Pada kuartal pertama tahun ini, perusahaan sudah membeli 350 mesin Bitmain S19 pro, 350 Bitmain S19 XP dan 850 Bitmain S19j Pro+ dengan total unit sebanyak 1.550 rig.

Aksi itu dipercaya mampu mendorong laju hash rate sebanyak 188 PH/s. Lalu, di awal bulan Juni kemarin, DMG sudah berhasil menambang sebanyak 53,2 bitcoin dengan realisasi hashrate sebesar 0,71 EH/s.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori