Lihat lebih banyak

Punya Rekam Jejak Kontroversial, Julius Baer Tawarkan Layanan Bitcoin & Kripto untuk Klien Kelas Atas

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Julius Baer Group mengumumkan bahwa mereka sedang menciptakan sistem manajemen kekayaan digital.
  • Layanan tersebut akan berfokus pada Bitcoin dan cryptocurrency lainnya dan ditujukan khusus bagi klien-klien dengan high net worth.
  • Di masa lampau, Julius Baer memiliki rekam jejak yang cukup kontroversial terkait layanan keuangan yang mereka sediakan bagi kliennya.
  • promo

Julius Baer Group pada hari Kamis (19/5) mengumumkan bahwa mereka sedang menciptakan sistem manajemen kekayaan digital, berfokus pada Bitcoin dan cryptocurrency lainnya, yang secara eksklusif dirancang untuk para klien high-net-worth.

Perusahaan layanan keuangan berbasis di Zurich, Swiss, ini menjelaskan tujuannya untuk memposisikan diri di persimpangan ketika Bitcoin dan cryptocurrency lainnya bertemu dengan dunia fiat sambil mengakui adanya volatilitas. Perusahaan berusia 132 tahun itu tertarik mengawasi kelas aset yang sedang berkembang serta memantau evolusinya dan setiap peluang yang mungkin muncul.

“Bisa jadi saat ini kita sedang menyaksikan momen bubble-burst dari industri kripto, dan kita semua tahu apa yang terjadi setelah bubble dot-com meledak 30 tahun yang lalu,” kata CEO Julius Baer, Philipp Rickenbacher, dalam sebuah presentasi kepada investor.

Bagi sang CEO, ini membuka jalan bagi munculnya sektor baru yang memang mengubah hidup masyarakat global. “Saya percaya aset digital dan keuangan terdesentralisasi memiliki potensi yang sama.”

Julius Baer Berinvestasi pada Startup Kripto

Setelah mengucurkan investasi ekuitas minoritas tahap awal pada tahun 2018, Julius Baer telah menyetujui kolaborasi erat dengan SEBA Crypto AG yang berbasis di Zug, Swiss, pada Februari 2019.

Didirikan pada April 2018, SEBA disebut-sebut sebagai pelopor dalam industri keuangan yang membangun jembatan teknologi progresif antara dunia aset tradisional dan digital. SEBA diharapkan menjadi salah satu perusahaan rintisan pertama di ruang kripto untuk menutup kesenjangan peraturan antara aset konvensional dan digital.

Julius Baer waktu itu disebut akan menjalin kemitraan dengan SEBA untuk memanfaatkan platform dan kemampuan inovatif mereka guna memberikan kliennya solusi terdepan di bidang aset digital demi memenuhi permintaan yang terus meningkat. 

Melalui kemitraan ini, yang akan mulai berlaku setelah pemberian lisensi perbankan dan dealer sekuritas oleh Otoritas Pengawas Pasar Keuangan Swiss (FINMA) kepada SEBA, Julius Baer berencana untuk memperluas jangkauan layanannya yang menyediakan solusi penyimpanan, transaksi, dan investasi untuk aset digital.

Singkatnya, Julius Baer yakin bahwa aset digital akan menjadi kelas aset berkelanjutan yang sah dari portofolio para investor.

Terseret Berbagai Skandal

WikiLeaks, publikasi yang membocorkan berbagai dokumen rahasia kepada publik, pada Februari 2008 merilis laporan yang menuduh Julius Baer melakukan kegiatan ilegal di cabang mereka di Kepulauan Cayman. 

Hal ini membuat Julius Baer berang dan menuntut WikiLeaks, membuat pihak penyedia domain diperintahkan untuk menghentikan operasi situs wikileaks.org. Hakim kemudian mencabut perintah tersebut dan Julius Baer membatalkan kasus itu pada Maret 2008.

Kemudian, pada tahun 2011, Julius Baer menjadi salah satu dari selusin bank Swiss yang berada di bawah penyelidikan federal Amerika Serikat (AS), karena diduga membantu warga AS dalam melakukan penghindaran pajak.

Julius Baer kemudian memilih bekerja sama dengan penyelidikan Departemen Kehakiman AS (DOJ), dan menerima tanggung jawab atas tindakannya. Pada tanggal 4 Februari 2016, Julius Baer mendapatkan penuntutan yang ditangguhkan oleh DOJ dan setuju membayar denda sebesar US$547 juta.

Sementara pada Februari 2020, Otoritas Pengawas Pasar Keuangan Swiss (FINMA) mengecam Julius Baer karena ‘sangat gagal’ dalam memerangi pencucian uang antara 2009 dan 2018 sehubungan dengan tuduhan korupsi yang melibatkan federasi sepak bola FIFA serta PDVSA yang merupakan perusahaan minyak dan gas milik negara Venezuela. 

FINMA memerintahkan Julius Baer untuk mengubah kebijakan remunerasi dan rekrutmen, serta menunjuk auditor untuk mengawasi entitas itu dalam rangka memastikan kepatuhannya terhadap standar anti-pencucian uang.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori