Altcoin terkemuka Ethereum telah melesat lebih dari 40% dalam sepekan terakhir. Apresiasi tajam ini tak lain didorong oleh optimisme baru yang mengalir deras di pasar kripto. Pada waktu publikasi, ETH bertengger mantap di atas titik psikologis harga US$2.500.
Namun, reli ini kelihatannya mulai kehilangan tenaga. Investor berbasis AS terlihat mulai mencairkan keuntungan. Bagaimana ini akan memengaruhi kinerja harga ETH dalam waktu dekat?
Reli Harga ETH Hadapi Risiko saat Investor AS Keluar
Menurut laporan dari CryptoQuant, Coinbase Premium Index (CPI) ETH mencapai puncak mingguan di level 0,022 pada 10 Mei. Namun sejak saat itu, metrik ini terus mengalami penurunan. Pada waktu publikasi, nilainya berada di kisaran 0,0063.

Aksi turun ini terjadi meskipun harga ETH sempat reli 5% dalam periode yang sama. Fenomena ini mencerminkan lonjakan tekanan jual dari investor AS—sebuah tren yang bisa memberikan beban berat pada harga altcoin ini.
Adapun CPI ETH sendiri berfungsi mengukur selisih harga koin ini di platform Coinbase dan Binance. Indikator ini dinilai efektif untuk membaca sentimen investor dari Amerika Serikat.
Ketika CPI naik, artinya ETH diperdagangkan dengan harga premium di Coinbase dibanding bursa internasional. Ini mencerminkan tekanan beli yang lebih kuat dari investor institusional maupun ritel berbasis di AS.
Sebaliknya, saat CPI turun—atau bahkan negatif—itu mengindikasikan bahwa permintaan di Coinbase tertinggal dibanding pasar global. Penyebabnya bisa karena aksi ambil untung atau menurunnya minat beli dari investor AS. Penurunan CPI ETH di tengah reli harga saat ini menunjukkan bahwa investor Amerika justru keluar dari posisi mereka dan merealisasikan keuntungan, alih-alih ikut membeli dalam reli tersebut.
Tak hanya itu, temuan dari Price-to-Daily Active Addresses (DAA) divergence ETH—sebuah metrik on-chain yang membandingkan pergerakan harga dengan aktivitas jaringan—juga mengonfirmasi prospek bearish ini. Menurut data dari Santiment, metrik ini telah berada di zona negatif dalam beberapa hari terakhir, meskipun harga ETH terus menanjak. Pada waktu publikasi, nilainya berada di -58,2%.

Adapun nilai negatif ini mengindikasikan bahwa apresiasi harga ETH baru-baru ini tidak didukung oleh lonjakan aktivitas pengguna yang sepadan. Intinya, reli ETH saat ini tidak ditopang oleh permintaan yang memadai, sehingga berisiko mengalami koreksi dalam waktu dekat.
Akankah Bull Kembali Rebut US$2.745 atau Justru Terjadi Koreksi Lebih Dalam?
Pada waktu publikasi, ETH diperdagangkan seharga US$2.598, berada tepat di bawah resistance jangka menengah yang terbentuk di kisaran US$2.725. Seiring para investor berbasis AS mengunci keuntungan, tekanan jual pada ETH pun semakin deras. Skenario ini berpotensi menyeret harga terjerembap ke area US$2.424.
Seumpama level tersebut gagal dipertahankan oleh bull, harga ETH bisa terperosok lebih jauh hingga menyentuh US$2.243.

Namun, apabila tekanan beli kembali menguat, ETH masih memiliki peluang untuk mencoba menembus level US$2.745 sekali lagi.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi dan analisis harga Ethereum (ETH) ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
