Langkah pemerintah Hong Kong untuk terus mendorong adopsi Web3 perlahan mulai terkuak. Sekretaris Keuangan Hong Kong, Paul Chan, memandang gelombang pertumbuhan berikutnya di dunia akan ditopang oleh internet generasi ketiga atau yang selama ini dikenal dengan istilah Web3.
Menurut Chan, selama ini, pemanfaatan internet dan penggunaan ponsel pintar berhasil membuktikan bahwa kehadirannya mampu mendorong pertumbuhan industri kreatif. Mulai dari lahirnya layanan musik digital, film online, game seluler hingga platform sosial merupakan bukti nyata bahwa internet bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan berbagai industri, termasuk hiburan.
Ke depannya dengan Web3, sektor hiburan akan bergerak ke arah immersive. Pengembangan teknologi blockchain, pemanfaatan non-fungible token (NFT) untuk industri game, GameFi, play-to-earn (P2E), dan jenis hiburan lainnya akan menjadi banyak incaran investasi oleh para raksasa hiburan global.
“Pengalaman baru yang menggabungkan realitas dan virtualitas akan menambah dimensi baru pada sektor hiburan. Disamping itu, dari situ juga terdapat peluang bisnis baru yang bisa menciptakan nilai ekonomi baru,” jelas Chan.
Pandangan tersebut seakan menjawab alasan di balik langkah Hong Kong yang secara agresif terus mengembangkan industri aset kripto dan Web3.
Seperti diketahui, pada 1 Juni kemarin, Hong Kong secara resmi telah memulai rezim yang pro terhadap kripto. Wilayah administratif khusus Cina itu membuka diri secara penuh terhadap aset digital dan mengizinkan investor ritel untuk melakukan perdagangan secara legal di entitas yang telah terdaftar.
Potensi Pasar Hiburan Bisa Capai US$653,4 Miliar
Selain keuangan, sektor lainnya, seperti hiburan, juga ikut didorong oleh regulator setempat untuk berpartisipasi dalam pengembangan aset digital.
Hal itu disandarkan pada temuan pemerintah Hong Kong terhadap potensi pendapatan yang digadang-gadang bisa mencapai US$653,4 miliar di tahun 2027 mendatang. Angka itu jauh lebih tinggi dari pendapatan hiburan pada tahun 2021 lalu yang mencapai US$184,2 miliar.
Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi tinggi dalam industri hiburan, seperti metaverse, dikatakan Chan akan digenjot lebih masif lagi.
Pemerintah Hong Kong sendiri sudah berhasil mengumpulkan lebih dari 180 entitas teknologi yang terkait dengan Web3 melalui Cyberport. Ratusan perusahaan tersebut berasal dari berbagai jenis latar belakang, misalnya platform perdagangan aset virtual, metaverse, dan entitas lainnya. Cyberport merupakan pusat teknologi dan multimedia yang khusus dibangun untuk mengembangkan sektor teknologi, hiburan digital, serta keuangan di Hong Kong.
“Lebih dari 20% perusahaan tersebut adalah perusahaan asal Cina daratan dan juga luar negeri. Pemerintah telah menginvestasikan dana sebesar HK$50 juta ke Cyberport untuk mempercepat pembentukan ekosistem Web3 yang kuat,” jelas Chan.
Langkah lain yang sudah dilakukan adalah pembentukan satgas khusus yang bertugas untuk mengembangkan Web3. Pemerintah Hong Kong menunjuk Yat Siu, salah satu pendiri Animoca Brands sebagai salah satu dari 15 tokoh yang terlibat dalam jajaran gugus tugas untuk mempromosikan Web3.
Langkang Hong Kong Dapat Dukungan dari Cina
Kiprah Hong Kong untuk mendorong wilayahnya menjadi pusat kripto global mendapatkan momentum yang tepat. Pasalnya, saat ini, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) tengah memberikan tekanan regulasi yang kuat terhadap entitas kripto di wilayahnya. Beberapa pihak menganggap hal tersebut akan mendorong investor untuk mencari tatanan yang lebih jelas di luar AS untuk membenamkan dananya.
Apalagi, pemerintah Cina juga digadang-gadang ikut mendukung keberhasilan Hong Kong dalam menjadi pusat kripto dunia. Di bulan April lalu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Cina, China Pacific Insurance (CPI) bersama dengan Waterdrip Capital meluncurkan dua crypto fund di Hong Kong. Produk yang dimaksudkan untuk menjaring investor institusi dan juga individu itu dianggap sebagai bentuk dukungan positif dari pemerintah Cina terhadap rencana Hong Kong.
Kepala Aset Digital BTSE, Henry Liu, menuturkan investasi tidak langsung dan penyediaan layanan oleh bank milik Cina ke penyedia layanan mata uang digital berlisensi di Hong Kong juga menunjukkan bahwa pemerintah Cina memiliki minat untuk masuk ke sektor yang sedang berkembang.
“Dinamika ini tidak hanya akan memperkuat posisi Hong Kong sebagai pemimpin regional dalam ekonomi digital Web3, tetapi juga menggarisbawahi dukungan Cina dalam mendorong Hong Kong mencapai ambisinya,” pungkas Liu.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.