Lihat lebih banyak

Ini Perusahaan Pertama yang Dapatkan Lisensi Kripto di Hong Kong

3 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • HashKey Exchange menjadi pihak pertama yang dapatkan lisensi di bawah rezim regulasi kripto baru Hong Kong.
  • Mereka telah bermitra dengan bank Standard Chartered untuk sediakan layanan setoran dan penarikan mata uang fiat.
  • Kabar ini datang setelah Hong Kong resmi memulai rezim peraturan baru aset kripto pada 1 Juni lalu.
  • promo

HashKey Exchange menjadi pihak pertama yang mendapatkan lisensi di bawah rezim regulasi kripto baru Hong Kong. Lisensi ini membuat mereka dapat secara legal menawarkan layanan perdagangan aset kripto kepada investor ritel.

Investor ritel dibatasi hanya dapat berinvestasi pada aset kripto dengan market cap atau kapitalisasi besar seperti Bitcoin (BTC) dan Ether (ETH). Adapun persyaratan untuk penilaian risiko, perlindungan asuransi, dan kustodian, diperkirakan dapat menambah biaya operasi crypto exchange di Hong Kong.

HashKey mengaku telah bermitra dengan bank Standard Chartered untuk menyediakan layanan setoran dan penarikan dalam mata uang fiat. Selain itu, HashKey juga mengumumkan peluncuran layanan perdagangan over-the-counter (OTC) aset kripto.

Mereka akan dapat memperluas cakupan bisnisnya, dari melayani investor profesional hingga pengguna ritel setelah menerima peningkatan lisensi yang ada. Pernyataan itu disampaikan oleh pihak HashKey pada hari Kamis (3/8). Komisi Sekuritas dan Berjangka (SFC) Hong Kong belum mengonfirmasi pengumuman tersebut.

HashKey Group sendiri beroperasi di berbagai bidang, mulai dari pendanaan investasi lewat lengan venture capital (VC), hingga manajemen aset dan perdagangan. Perusahaan ini sedang dalam pembicaraan tahap awal untuk mengumpulkan pendanaan baru sekitar US$100 juta hingga US$200 juta, dengan taksiran valuasi sekitar US$1 miliar.

Babak Baru Adopsi Kripto di Hong Kong

Sebagai pengingat, Hong Kong akhirnya resmi memulai rezim peraturan baru bagi platform perdagangan aset virtual (VATP) pada 1 Juni lalu, dalam rangka menjadi salah satu crypto hub paling berpengaruh di dunia.

Rezim peraturan baru ini mengizinkan investor ritel melakukan trading secara legal pada sejumlah aset kripto di crypto exchange yang telah terdaftar resmi.

Sebelumnya, hanya klien yang memenuhi syarat saja yang legal berinvestasi pada aset kripto, seperti investor institusional dan investor ritel berpenghasilan tinggi.

HashKey dan OSL adalah dua crypto exchange yang memiliki izin di bawah program lisensi sukarela Hong Kong sebelumnya.

Menakar Peluang Industri Kripto di Hong Kong

Aksi Hong Kong yang lebih ramah terhadap industri kripto juga dalam upaya untuk memulihkan citranya sebagai pusat keuangan mutakhir. Pivot ini membangkitkan minat yang besar dan kontras dengan tindakan keras regulator Amerika Serikat (AS) terhadap industri kripto.

Meski demikian, Daerah Administratif Khusus Cina ini diperkirakan belum memenangkan investasi besar dari industri kripto.

Dalam survei yang dilakukan Bloomberg pada bulan Mei lalu, ada 15 perusahaan kripto, termasuk crypto exchange besar, yang menahan diri untuk menguraikan rencana investasi khusus di Hong Kong.

Pada saat yang sama, SFC Hong Kong telah menerima lusinan permintaan dari perusahaan kripto seperti Huobi, OKX, Bybit, dan Amber Group. Mereka mengaku berencana untuk mengajukan lisensi di Hong Kong.

Hong Kong dinilai cukup menarik, karena tidak hanya menawarkan potensi market lokal, tetapi juga potensi akses dana ke China daratan. Hal itu akan lebih menarik lagi jika pemerintah Cina melonggarkan larangan perdagangan aset kripto.

Namun, Bobby Lee, pendiri BTCC yang merupakan crypto exchange pertama di Cina, skeptis dengan langkah Hong Kong yang ingin menjadi crypto hub.

Sebagai catatan, dia adalah pengusaha kripto yang bisnisnya ditutup oleh pemerintah Cina seiring tindakan keras dari regulasi yang ada di sana pada 2017. Dia menganggap pengalamannya sebagai kisah peringatan bagi para perusahaan yang tertarik dengan dorong Hong Kong untuk menjadi wilayah yang ramah bagi industri kripto.

Bobby Lee menilai kripto mungkin tidak tetap menjadi prioritas jangka panjang bagi Hong Kong, meski untuk saat ini fokus regulator pada peluncuran regulasi terkait kripto yang baru.

“Gambaran yang lebih besar adalah apa yang terjadi dalam 3 tahun, 5 tahun. Saya tidak akan terkejut jika Hong Kong melakukan [sikap] yang berbalik dan menyalakan lampu merah [seperti melakukan tindakan yang lebih keras] di depan semua orang [di industri kripto],” ungkapnya pada akhir Mei lalu.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori