Regulator keuangan Inggris membagikan rencana terbarunya untuk mengatur sektor stablecoin. Proposal dari Bank of England (BoE) dan Financial Conduct Authority (FCA) yang terbit pada hari Senin (6/11) mengikuti rencana yang lebih luas untuk mengawasi sektor kripto yang diterbitkan pemerintah Inggris pada 30 Oktober lalu.
Dalam makalah diskusi ini mewakili fase penjajakan dalam pengembangan rezim baru. Setelah regulator Inggris menerima umpan balik dari para pemangku kepentingan mengenai proposalnya, BoE mengatakan bahwa mereka akan melanjutkan untuk berkonsultasi mengenai peraturan final.
Bank sentral Inggris itu juga mengatakan akan mengatur stablecoin sistemik yang beredar cukup luas, yang dnilai berpotensi mengganggu stabilitas keuangan. Sementara itu, FCA akan mengawasi sektor kripto yang lebih luas.
Rincian Makalah Bank Sentral Inggris tentang Stablecoin
Rencana BoE fokus pada stablecoin yang dipatok dengan nilai mata uang fiat pound Inggris. Sebab, bank sentral Inggris menganggap stablecoin ini kemungkinan akan digunakan secara luas untuk pembayaran.
Makalah BoE ini diterbitkan bersamaan dengan surat dari Prudential Regulation Authority (PRA) kepada para pengambil simpanan.
PRA mengharapkan para pemberi pinjaman di Inggris memitigasi risiko penularan. Hal ini juga mengklarifikasi bahwa perlindungan yang tersedia bagi pengambil simpanan tradisional berbeda dari yang tersedia untuk pengguna stablecoin.
“Risiko penularan akan lebih rendah untuk stablecoin yang digunakan dalam sistem pembayaran sistemik yang diatur oleh BoE, dibandingkan untuk uang elektronik atau stablecoin teregulasi lainnya yang diambil oleh rezim FCA,” ungkap surat itu.
Detail Regulasi Stablecoin dari FCA
Sementara itu, FCA mengklarifikasi dalam makalahnya bahwa penerbit stablecoin perlu meminta otorisasi untuk mengedarkan stablecoin yang didukung fiat di atau dari Inggris.
FCA ingin stablecoin yang beredar didukung oleh aset yang sesuai, yang dapat dengan mudah ditukar dengan mata uang fiat terlepas dari masalah teknis atau likuiditas.
Selain itu, FCA juga mengusulkan agar penerbit stablecoin yang diregulasi harus diizinkan untuk mempertahankan pendapatan yang diperoleh dari bunga dan pengembalian dari aset pendukung, yang akan membantu menetapkan stablecoin dan deposit.
“Namun, kami sadar bahwa hal ini mungkin dianggap tidak adil bagi konsumen, jika suku bunga tetap tinggi dan naik secara signifikan (mengingat aset pendukung stablecoin yang diatur diharapkan dilindungi sebagai aset klien),” bunyi makalah yang diterbitkan FCA.
Dinamika Adopsi Stablecoin di Dunia
Adapun upaya raksasa teknologi seperti Facebook (sekarang Meta Platforms) dan PayPal untuk menerbitkan stablecoin, serta runtuhnya algorithmic stablecoin TerraUSD (UST) pada Mei 2022, telah mendorong peraturan stablecoin di seluruh dunia termasuk di Uni Eropa, Hong Kong, dan Jepang.
Inggris, salah satu negara yang ingin menjadi crypto hub, berhasil memasukkan stablecoin ke dalam cakupan regulasi pembayaran negara tersebut pada akhir bulan Juni lalu.
Undang-undang (UU) untuk stablecoin yang didukung mata uang fiat di Inggris diharapkan akan disahkan pada awal tahun 2024.
Perlu diketahui, Binance pada akhir September lalu dikabarkan sedang berupaya meluncurkan stablecoin dalam mata uang dolar, euro, dan yen di Jepang pada tahun depan.
Lantas pada awal Oktober lalu, Akshay Naheta, mantan eksekutif di perusahaan investasi SoftBank, meluncurkan perusahaan baru untuk menggarap proyek stablecoin di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).
Di sisi lain, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) pada 2 November lalu melayangkan panggilan pengadilan ke PayPal yang meminta dokumentasi terkait stablecoin PYUSD mereka.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.