Lihat lebih banyak

Terjerat Masalah Lagi, Regulator Inggris Tuntut Crypto.com karena Langgar Hukum Periklanan

3 mins
Oleh Harsh Notariya
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pengawas regulasi Inggris telah menetapkan bahwa pada beberapa kesempatan, iklan Crypto.com mengandung konten yang menyesatkan.
  • Akankah Crypto.com akhirnya harus menjalani pengawasan dari regulator Australia juga?
  • Sudah ada banyak sponsor olahraga kripto yang telah dibatalkan dalam setahun terakhir ini.
  • promo

Crypto exchange Crypto.com sedang menghadapi masalah hukum dengan regulator Inggris akibat iklan yang menyesatkan. Sementara itu, tercatat ada sejumlah perusahaan kripto lain yang terpaksa harus menghentikan kemitraan olahraganya.

Advertising Standard Authorities (ASA) Inggris menuduh mitra Australian Football League (AFL), Crypto.com, telah membuat iklan yang menyesatkan. Di samping itu, masalah sponsor olahraga kripto juga semakin menumpuk karena banyak kesepakatan yang akhirnya dibatalkan.

Crypto.com Terus-terusan Terlibat Masalah dengan ASA

Crypto.com dan ASA terus-menerus bentrok di beberapa kesempatan. Baru-baru ini saja, tepatnya Desember 2022, ASA mengajukan gugatan terhadap iklan Facebook Crypto.com dan meminta agar iklan tersebut tidak “muncul dalam bentuknya saat ini lagi.”

Terkait hal ini, iklan Facebook itu sendiri menampilkan tutorial video terkait cara membeli NFT di aplikasi Crypto.com. Pihak ASA yakin bahwa iklan tersebut bersifat menyesatkan. Hal itu karena di dalamnya tidak mengilustrasikan risiko berinvestasi di sektor NFT serta tidak menyertakan penjelasan bahwa ada biaya yang berlaku.

Kemudian, dalam pembelaannya, Crypto.com menegaskan bahwa mereka hanya mempromosikan platform mereka, dan bukan NFT tertentu. Crypto exchange tersebut juga berpendapat bahwa iklan mereka tersebut tidak menunjukkan bahwa pengguna dapat melakukan penjualan. Iklan Crypto.com itu mengilustrasikan pembelian NFT, yang mana pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya apa pun.

Sebelumnya, pada Januari 2022, ASA telah melarang dua iklan dari Crypto.com yang berkaitan dengan pembelian kripto menggunakan kartu kredit dan tingkat pendapatan. Sehubungan dengan hal ini, ASA meyakini bahwa iklan tersebut menyesatkan karena tidak menyertakan risiko investasi, tergolong tidak bertanggung jawab, dan memanfaatkan kurangnya pengalaman ataupun kepercayaan konsumen.

Sedangkan ironisnya, komunitas merasa kecewa dengan fakta bahwa pemerintah justru mengizinkan iklan perjudian.

Bakal Ada Lebih Banyak Masalah dari Australia?

Crypto exchange Crypto.com | Cronos | CRO

Pada Januari 2022, Crypto.com resmi menandatangani kemitraan berjangka lima tahun dengan AFL untuk menjadi crypto exchange resmi acara tersebut. Dari kemitraan itu, mereka pun menikmati promosi yang bisa mereka lakukan di lingkup stadion AFL dan kemitraan hak penamaan untuk ‘Crypto.com AFL Score Review.’

Menurut The Guardian, keputusan semacam itu dari ASA dapat mengundang adanya pengawasan lebih lanjut terhadap promosi Crypto.com dari Australian Securities and Investments Commission (ASIC). Dr. Paul Mazzola, seorang pakar kripto, yakin bahwa jalinan kemitraan Crypto.com dengan AFL memiliki “risiko reputasi untuk kode [etik] olahraga.”

Perusahaan Kripto “Bercerai” dengan Kemitraan Olahraganya

Sepanjang tahun lalu, tidak sedikit sponsor olahraga kripto yang tertimpa masalah. Terutama setelah runtuhnya FTX, yang langsung berimbas pada pengurangan sponsor di berbagai acara olahraga. Crypto exchange FTX sendiri sempat mendapatkan hak penamaan stadion tim bola basket Miami Heat; stadion itu berganti nama menjadi FTX Arena. Tapi, sejak insiden itu, Miami-Dade County memutuskan tidak ingin menjalin hubungan dengan FTX dan akhirnya mengajukan petisi kepada hakim untuk melepaskan pihaknya dari kesepakatan tersebut.

Tidak hanya itu, baru-baru ini, Ferrari juga resmi mencoret Velas dari kesepakatan senilai US$30 juta. Tim F1 menandatangani kontrak kerjasama dengan Velas sebagai mitra premium pada tahun 2021 lalu untuk membantu menghadirkan koleksi digital dan pengalaman unik kepada penggemar. Namun, perjanjian tersebut sekarang sudah dibatalkan.

Demikian pula dengan Tezos yang mengakhiri kolaborasinya dengan tim F1, Red Bull Racing, pada Desember tahun lalu.

Bagaimana pendapat Anda tentang perselisihan Crypto.com dengan regulator Inggris ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori