Lihat lebih banyak

Regulator Taiwan Larang Pembelian Kripto dengan Kartu Kredit

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Bank dan perusahaan penyedia kartu kredit di Taiwan akan dilarang menyediakan kartu kredit sebagai alat pembayaran untuk layanan aset virtual.
  • Menurut regulator setempat, kartu kredit tidak seharusnya digunakan sebagai alat pembayaran, mengingat sifat spekulatif yang dimiliki oleh aset kripto.
  • Mereka menambahkan pula bahwa kartu kredit sepantasnya menjadi alat pembayaran untuk konsumsi, alih-alih sumber pendanaan investasi.
  • promo

Regulator keuangan Taiwan telah menerbitkan syarat baru bagi bank dan perusahaan penyedia kartu kredit. Syarat tersebut bakal menghentikan mereka mengizinkan kartu kredit sebagai metode pembayaran untuk layanan aset virtual di Taiwan.

Sebelumnya, di bulan ini, Financial Supervisory Commission (FSC) Taiwan menerbitkan sebuah surat kepada asosiasi industri perbankan setempat. Dalam surat itu, lembaga regulator Taiwan ini menyampaikan bahwa agen kartu kredit tak lagi dapat menjadikan penyedia layanan aset virtual sebagai merchant rekanannya.

“Mengingat sifat aset virtual yang sangat spekulatif dan berisiko tinggi, kartu kredit tidak boleh digunakan sebagai alat pembayaran untuk transaksi aset virtual,” bunyi pernyataan tersebut.

Pihak otoritas menjelaskan bahwa kartu kredit seharusnya menjadi alat pembayaran untuk konsumsi, alih-alih sebagai sumber pendanaan untuk investasi keuangan dan perdagangan spekulatif.

Adapun ciri-ciri aset virtual yang termasuk dalam larangan FSC adalah aset yang “berspekulasi tinggi, berisiko tinggi, dan transaksi keuangan leveraged tinggi.” Meskipun ciri-ciri tersebut mengarah kepada cryptocurrency, rupanya FSC juga telah melarang penggunaan kartu kredit sebagai alat pembayaran untuk perjudian online, saham, perdagangan berjangka dan opsi, serta transaksi lainnya yang serupa.

Taiwan Konfirmasi Bakal Rilis CBDC Segera

Taiwan sendiri baru-baru ini mengonfirmasi niatannya untuk meluncurkan mata uang digital bank sentral (CBDC). Proyek uji coba CBDC ini rencananya akan berlangsung segera, setelah penyelesaian uji coba prototipe CBDC ritel dalam simulasi teknis bulan lalu.

Sementara CBDC sedang dalam fase pengembangan, Gubernur Bank of Taiwan, Yang Chin-long, mengatakan bahwa lini masa untuk peluncuran CBDC kepada publik masih belum jelas. Yang meyakini bahwa bank sentral setempat masih perlu mengatasi beberapa rintangan sebelum meluncurkan mata uang digital ini sebagai metode pembayaran secara luas.

Bank of Taiwan telah meneliti kasus penggunaan terhadap CBDC ritel maupun grosir (wholesale) selama sekitar 2 tahun. Menurut Atlantic Council Research, bank sentral Taiwan bertujuan untuk merampungkan pengujian teknis untuk prototipe CBDC mereka pada bulan September nanti.

Tidak mengherankan jika Taiwan terlihat telah melihat potensi pembayaran digital di masa depan. Pasalnya, Bank of Taiwan sudah menuntaskan studi kelayakannya di tahun 2020 lalu, sebagaimana disampaikan dalam laporan tersebut.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

photo_Nick.jpg.optimal.jpg
Nicholas Pongratz
Nick adalah seorang ilmuwan data yang mengajar ekonomi dan komunikasi di Budapest, Hungaria, tempat di mana ia menerima gelar BA dalam Ilmu Politik dan Ekonomi dan MSc di Analitik Bisnis dari CEU. Dia telah menulis tentang mata uang kripto dan teknologi blockchain sejak 2018. Ia tertarik dengan potensi dari kedua hal tersebut dari segi penggunaan ekonomi maupun politik.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori