Lihat lebih banyak

Regulator Texas Tuduh FTX Tawarkan Produk Sekuritas Tidak Terdaftar

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • FTX US dan Sam Bankman-Fried (SBF) dikabarkan sedang diselidiki oleh TSSB Amerika Serikat.
  • FTX US diselidiki atas tuduhan menawarkan produk efek (sekuritas) yang tidak terdaftar di AS melalui layanan yield-bearing.
  • Penyelidikan ini dirinci dalam dokumen yang diterbitkan pada hari Jumat (14/10) oleh direktur penegakan dewan sekuritas negara bagian Texas dalam kasus kebangkrutan Voyager Digital. 
  • promo

Crypto exchange FTX US dan pendirinya, Sam Bankman-Fried (SBF), dikabarkan sedang diselidiki oleh regulator sekuritas Texas (Texas State Securities Board / TSSB), Amerika Serikat (AS). Hal ini menandai perluasan penyelidikan lembaga regulator lainnya ke dalam kegiatan industri kripto.

Berdasarkan laporan Barron’s pada hari Senin (17/10), penyelidikan ini dirinci dalam dokumen yang diterbitkan pada hari Jumat (14/10) oleh direktur penegakan dewan sekuritas negara bagian Texas, Joseph Jason Rotunda, dalam kasus kebangkrutan Voyager Digital. 

“Divisi penegakan sekarang sedang menyelidiki FTX Trading, FTX US, dan para tokoh utama di balik entitas itu termasuk SBF,” jelas Rotunda.

FTX US diselidiki atas tuduhan menawarkan produk efek (sekuritas) yang tidak terdaftar di AS melalui layanan yield-bearing. Regulator setempat mengatakan FTX US mungkin melanggar undang-undang negara bagian yang mengatur pendaftaran dan penjualan produk sekuritas karena saat ini menawarkan produk yang memberikan hasil (yield) kepada pelanggan AS.

Rotunda dan timnya membuat tuduhan dalam pengajuan ke pengadilan kebangkrutan yang mengawasi potensi penjualan aset Voyager ke FTX, crypto exchange induk perusahaan FTX US. Pengajuan ini ditambahkan ke berkas pengadilan dan diajukan menjelang sidang untuk menyelesaikan potensi penjualan aset Voyager ke FTX.

Sebelumnya, pada 27 September lalu, FTX diumumkan memenangkan lelang atas crypto lending platform Voyager dan asetnya dengan tawaran sekitar US$1,4 miliar.

“Seperti yang dijelaskan lebih lengkap di seluruh deklarasi ini, saya menyadari bahwa FTX Trading bersama FTX US, mungkin menawarkan sekuritas yang tidak terdaftar dalam bentuk akun yang memberikan yield kepada penduduk AS. Produk-produk ini tampak mirip dengan akun penyimpanan dengan yield yang ditawarkan oleh Voyager,” terang Rotunda.

FTX US Mungkin Melanggar UU Negara Bagian Texas

Direktur penegakan dewan sekuritas negara bagian Texas kemudian menjelaskan bahwa dirinya mengunduh aplikasi FTX ke smartphone-nya, membuat akun, serta mentransfer uang melalui transaksi bank dan transaksi Ethereum ke akun baru itu.

Selain itu, dokumen tersebut juga menyatakan bahwa dia memenuhi syarat untuk mendapatkan akun FTX yang memberikan yield, meskipun syarat dan ketentuan perusahaan mengatakan FTX tidak akan memberikan layanan kepada penduduk AS.

Akun yang bisa mengakses layanan yield FTX dapat memperoleh hingga 8% annual percentage yield (APY) pada US$10.000 pertama yang dikirimkan.

“Terlepas dari kenyataan bahwa saya mengidentifikasi diri saya dengan nama dan alamat, aplikasi FTX Trading sekarang menunjukkan bahwa saya mendapatkan yield di ETH. Yield tersebut bernilai 8% APR,” tulis Rotunda.

Hal ini dinilai oleh pihaknya tampak sebagai kontrak investasi yang pada gilirannya akan diatur sebagai sekuritas di Texas. Adapun FTX US disebut belum mendaftarkan layanan yield mereka di negara bagian tersebut.

Regulator Ingin Cegah FTX US Beli Aset Voyager?

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara FTX mengatakan bahwa mereka telah dalam pembicaraan dengan pihak TSSB.

“Kami memiliki berkas aktif untuk lisensi yang telah tertunda, dan percaya kami beroperasi sepenuhnya dalam batas-batas apa yang dapat kami lakukan untuk sementara. Kami berharap untuk terus bekerja dengan [regulator di] Texas,” jelasnya.

Juru bicara FTX itu menambahkan, “Secara paralel, kami bekerja sangat keras untuk memastikan pelanggan Voyager mendapatkan hasil terbaik, yang kami yakini akan terjadi jika tawaran kami untuk mengembangkan aset kepada pengguna disetujui oleh pengadilan kebangkrutan Voyager. Kami tetap berharap semua regulator negara bagian bekerja menuju tujuan yang sama untuk mengembalikan aset pengguna,” jelas juru bicara FTX.

Pada akhirnya, regulator negara bagian di Texas itu ingin mencegah FTX membeli aset Voyager atas dasar bahwa perusahaan tersebut tidak mematuhi undang-undang sekuritas dan pengiriman uang.

“FTX US tidak diperbolehkan untuk membeli aset debitur [Voyager] kecuali atau sampai komisi sekuritas memiliki kesempatan untuk menentukan apakah FTX US serta perusahaan terkait dan terafiliasi, termasuk perusahaan yang umumnya dikendalikan oleh manajemen yang sama, mematuhi hukum yang ada,” bunyi berkas tersebut.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Maret 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori