Pemerintah Cina terus melangkah maju dengan pengembangan mata uang digital bank sentral (CBDC) mereka, yaitu renminbi digital (yuan digital atau e-CNY). Setelah gencar melakukan uji coba di belasan kota, kali ini pemerintah setempat mulai mendorong integrasi dengan produk investasi.
Bank of China pada hari Senin (16/1) secara resmi menggandeng Soochow Securities dalam rangka meluncurkan salah satu fungsi pembayaran renminbi digital untuk produk sekuritas. Dalam skema itu, pengguna bisa membeli produk investasi yang diinginkan melalui aplikasi RMB Digital.
Namun, layanan itu baru pertama kali meluncur khusus untuk wilayah Suzhou. Adapun Komite Partai Kota Suzhou dan Pemerintah Kota setempat mengungkapkan bahwa inovasi tersebut harus terus diperdalam agar bisa diadopsi secara luas di tingkat nasional.
“Sebagai area terdepan proyek percontohan, Suzhou secara aktif melakukan eksplorasi berbagai kebijakan inovatif dan mengimplementasikannya dalan serangkaian uji coba secara langsung,” jelas pihak Soochow Securities.
Lebih lanjut, dijelaskan bahwa lewat penambahan fitur itu, pengguna bisa membeli produk investasi yang terdapat di Soochow Securities dengan menggunakan renminbi digital. Inovasi yang berjalan baru-baru ini diakui sudah mulai dikembangkan sejak tahun 2021.
Kala itu, Soochow Securities bersama dengan Bank of China, China Unicorn, dan beberapa lembaga penelitian renminbi digital lainnya, melakukan kajian mendalam untuk mendapatkan solusi inovatif dalam pemanfaatan mata uang digital di bidang sekuritas, smart contract, dan interkoneksinya.
Manajemen Soochow Securities menambahkan bahwa mereka akan terus memperluas cakupan pengembangan layanan ini dengan menggandeng lembaga pemerintah dan pihak perbankan lainnya. Hal ini dilakukan untuk memperkuat basis pengguna renminbi digital di sektor sekuritas sembari membangun co-constructed serta ekosistem bersama dalam pemanfaatan mata uang digital.
Masukkan e-CNY dalam Laporan Uang Beredar
Untuk mengukur seberapa besar penggunaan mata uang digitalnya, pemerintah Cina pun memasukkan renminbi digital ke dalam laporan uang beredar mereka.
Berdasarkan data People’s Bank of China (PBoC), terdapat sekitar 13,61 miliar yuan atau sekitar Rp30,52 triliun yang beredar di seluruh kota percontohan dalam proyek uji coba renminbi digital. Jumlah itu mencapai 0,13% dari total pasokan uang beredar sepanjang tahun 2022 kemarin.
Sementara itu, firma konsultan PricewaterhouseCooper (PwC) mengungkapkan bahwa pengembangan renminbi digital diharapkan dapat membangun infrastruktur dalam proyeksi pembangunan ekonomi digital secara jangka panjang. Sektor bisnis disebut akan mendapatkan manfaat berarti dari kehadirannya, dengan efisiensi dan produktivitas akan menjadi lebih terjaga lantaran sistem keuangan yang berjalan tidak lagi membutuhkan biaya besar.
Adapun perusahaan keuangan yang berbasis teknologi (fintech) dan sektor perbankan disebut-sebut sebagai beberapa area bisnis yang bisa memanfaatkan peluang dari adanya proyek CBDC ini.
“Pembentukan ekosistem renminbi digital kemungkinan membutuhkan waktu. Namun, seiring dengan kemajuan teknologi dan ekonomi digital, pemanfaatannya akan merambah ke semua lini kehidupan,” ungkap riset PwC.
Berharap Renminbi Digital Dominasi Pembayaran Global
Ambisi Cina untuk mengalahkan dominasi dolar Amerika Serikan (USD) dalam perdagangan internasional cukup besar.
Belum lama ini, Cina bersama dengan Thailand, Uni Emirate Arab (UEA), dan Hong Kong bersatu dalam proyek CBDC yang diinisiasi oleh Bank of International Settlement (BIS). Dalam proyek yang dinamakan m-Bridge itu, penggunaan renminbi digital berhasil mendominasi transfer lintas batas di antara negara lain.
Direktur Dewan Global Impact FinTech Forum, Oriol Caudevilla, menuturkan bahwa salah satu alasan utama pengembangan renminbi digital adalah untuk mempromosikan mata uang tersebut dalam adopsi lintas negara. Dengan begitu, Cina mampu mengubah beberapa ekspor yang berdenominasi dolar AS menjadi ekspor yang berbasis yuan.
Namun, perjalanan untuk menuju ke arah sana masih cukup panjang. Pasalnya, mata uang digital ini sendiri masih membutuhkan ekosistem untuk menjadikannya sebagai mata uang dalam sistem pembayaran di pasar global.
Bagaimana pendapat Anda tentang perluasan penggunaan renminbi digital untuk membeli produk investasi? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.