Lihat lebih banyak

Coinbase: Restaking Bisa Jadi ‘Game Changer’ bagi Insentif Validator, tapi Apa Risikonya?

3 mins
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Coinbase menyajikan analisis komprehensif tentang restaking Ethereum, mengkaji reward serta risiko yang terlibat.
  • Riset itu ungkap kompromi yang kompleks bagi para validator. Sehingga menyoroti perlunya evaluasi yang hati-hati terhadap strategi restaking.
  • Dengan total value locked (TVL) hampir US$8,5 miliar, restaking sudah menjadi bagian integral dari ekosistem DeFi Ethereum.
  • promo

Coinbase, crypto exchange terpopuler di Amerika Serikat (AS), menerbitkan laporan terbaru yang menggali tren restaking di Ethereum. Laporan yang ditulis oleh analis David Han dan David Duong ini mengeksplorasi bagaimana restaking dapat mentransformasi insentif validator. Namun, tren ini berpotensi menghadirkan peluang baru sekaligus risiko yang kompleks.

Kedua analis Coinbase ini menerangkan mengapa restaking telah muncul sebagai tema utama di industri kripto. Tidak dipungkiri, migrasi konsensus Ethereum ke Proof-of-Stake (PoS) telah menghasilkan jumlah yang fantastis dalam staked Ether (ETH), jauh melampaui persyaratan keamanan jaringan tersebut.

Namun, pengenalan restaking, khususnya melalui liquid restaking token (LRT), faktanya membawa peluang serta risiko bagi validator dan ekosistem decentralized finance (DeFi) yang lebih luas.

Pertumbuhan Restaking dan Kemunculan LRT

Restaking memungkinkan validator Ethereum untuk memdulang reward ekstra dengan mengamankan layanan tambahan di atas lapisan dasar jaringan. Konsep ini telah berkembang dengan munculnya EigenLayer, protokol restaking yang telah menjadi platform DeFi Ethereum terbesar kedua dengan total value locked (TVL) sebesar US$12,4 miliar.

Perbandingan Pertumbuhan EigenLayer vs Lido TVL.
Perbandingan pertumbuhan TVL EigenLayer vs. Lido | Sumber: Coinbase Research

EigenLayer sukses mengalami pertumbuhan yang eksplosif meskipun tanpa adanya actively validated services (AVS). AVS sendiri adalah validator protokol tambahan yang dapat diamankan oleh validator untuk mengoptimalkan reward. Hal ini menunjukkan bahwa peluang farming jangka pendek mungkin mampu menggenjot minat. Di sisi lain, kedua analis Coinbase memprediksi penurunan jangka pendek dalam TVL EigenLayer ketika farming berakhir atau jika hasil AVS awal mengecewakan.

Tak ayal, restaking telah memicu munculnya LRT secara paralel. Adapun token-token ini sendiri mewakili klaim atas restaked ETH dan menawarkan fleksibilitas serta potensi keuntungan DeFi lebih lanjut bagi para holder. Menariknya lagi, pertarungan antara berbagai protokol LRT kini semakin terlihat. Dengan demikian, ini juga mencerminkan tren yang terlihat di sektor liquid staking.

Kompleksitas dan Reward yang Tak Pasti

Meskipun potensi restaking sudah jelas, analisis Coinbase ini menyoroti risiko finansial dan keamanan yang terlibat. Terlebih, keterlibatan dalam berbagai AVS dapat memperumit pemahaman tentang dampak finansial dan keamanan, sehingga mengangkat risiko ke level yang lebih tinggi.

Nyatanya, ungkapan kekhawatiran dari Coinbase ini senada dengan pernyataan Vitalik Buterin, co-founder Ethereum, pada Mei 2023.

“Dalam beberapa kasus, jika mereka [validator] berperilaku tidak sesuai dengan aturan protokol lain, deposit mereka juga akan dipotong. Dalam kasus lain, tidak ada insentif internal protokol dan stake hanya digunakan untuk voting.”

Vitalik Buterin, Co-founder Ethereum

Lebih lanjut, masih harus dilihat seberapa menguntungkan AVS yang tersedia pada awalnya. Pasalnya, beberapa platform LRT dapat mengalami struktur biaya yang tidak berkelanjutan jika keuntungan dari AVS tidak cukup untuk memenuhi biaya operasional.

Selain itu, memilih AVS mana yang akan didukung menambahkan dimensi kompleksitas tambahan bagi mereka yang berpartisipasi dalam restaking. Proses pengambilan keputusan ini menciptakan situasi yang tidak jelas, membuat penilaian risiko secara akurat menjadi tugas sulit.

Para penyedia LRT mungkin tergoda untuk mengejar imbal hasil (yield) setinggi mungkin, berpotensi mengekspos pengguna mereka pada tingkat risiko yang lebih tinggi tanpa pemahaman yang menyeluruh tentang konsekuensinya.

Terlepas dari kekhawatiran ini, restaking membuka jalan bagi protokol DeFi yang inovatif, berpotensi mengubah model ekonomi Ethereum secara fundamental. Dengan TVL sektor DeFi di LRT yang nyaris menyentuh US$8,5 miliar dan platform seperti CoinGecko yang mengklasifikasikan token restaking sebagai area pertumbuhan yang signifikan, lintasan restaking dalam ekosistem Ethereum siap untuk menyambut evolusi yang substansial.

Bagaimana pendapat Anda tentang reward dan risiko yang tren restaking bawa ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori